'Tring..'
Bunyi Jam waker menyadarkan Jeonghan dari tidurnya, ia mematikan benda berbunyi nyaring yang menunjukan pukul 6 pagi itu lalu melirik pada seseorang yang masih terlelap di sampingnya.
Ia menghela napas sejenak sembari mengusap surai coklat itu, membuat Jisoo, si Omega manis yang masih memejamkan matanya melenguh pelan dan tak lama ia pun membuka matanya.
Jeonghan tak menyangka Jisoo akan dengan mudahnya terbangun, ia teringat dengan luka lebam dipipinya yang belum ia tutupi. Dengan panik ia segera memakai kembali masker yang sempat ia lepas saat tidur.
"Pagi.."
Jeonghan tersenyum dari balik maskernya, namun Jisoo masih bisa melihatnya dari lengkungan dimata Jeonghan."Pagi.."
Jawab Jisoo seadanya dengan suara sedikit serak dan mata yang masih setengah terbuka."maaf, aku membangunkanmu"
Jisoo menggeleng sambil terkekeh.
"Bukankah memang seharusnya aku bangun di pagi hari?""Haha.. Ya.. Kau benar. Em.. Bagaimana dengan kondisimu? Apa kau merasakan efek dari heatmu?"
"tidak ada, hanya sedikit pusing"
Jawab Jisoo."ya, itu memang efek samping dari Supressant yang kau minum. Terkadang seseorang akan merasa pusing, mual bahkan menggigil"
Jisoo kini mendudukan tubuhnya, menyandar pada kepala ranjang.
"Jeonghan, kau juga sedang dalam masa heat, bukan? Dan kau juga meminun supressantmu. Apa kau merasakan efeknya juga?"Jeonghan sempat terdiam, bingung dengan jawaban yang harus ia katakan.
"Hmm.. Tentu""Jadi, kau merasakan efek itu selagi merawatku? Apa aku sudah merepotkanmu? Sebenarnya, aku bisa mengurus diriku sendiri, aku tahu kapan aku harus meminum supressant dan kurasa aku bisa melakukan apapun sendiri saat heatku reda jadi kau tidak perlu repot-repot merawatku"
Kini Jisoo memasang raut bersalah, namun Jeonghan cepat mengusak surainya, membuat Jisoo mendongak dan mata mereka pun bertemu."Jisoo, ini adalah Heat pertamamu. Efek yang dirasakan tubuhmu berbeda denganku yang sudah terbiasa dengan siklus Heat. Kau masih harus diawasi karena efek samping yang kau rasakan dari Supressant bisa lebih parah karena tubuhmu belum bisa beradaptasi. Jangan pikirkan aku, aku sudah terbiasa dengan ini jadi efek samping yang kurasakan tak seberat itu"
Jisoo pun sedikit tersenyum sambil mengangguk mengerti, ia pun tertunduk kembali sambil memainkan jarinya.
"Oh, sepertinya aku harus segera membangunkan adik-adikmu dan membuat sarapan atau mereka akan terlambat sekolah"
Jeonghan pun bangkit dari tempat tidur, menepuk pelan punggung Jisoo lalu berjalan keluar kamar."Jeonghan"
Langkah Jeonghan terhenti di ambang pintu, ia pun menengok pada Jisoo yang baru saja memanggilnya.
"Terimakasih untuk semuanya"
Ucapnya dengan raut malu.Jeonghan pun tak bisa menahan senyumnya, ia mengangguk singkat sebagai jawaban lalu melengos pergi dengan langkah semangat menuju kamar-kamar tempat keempat anak Seungcheol yang lain berada.
Pria cantik itu membuka pintu kamar Wonwoo yang berada disebelah kamar Jisoo dan mendapati remaja bermata tajam nan cantik itu sudah terbangun dan tengah duduk, diam melamun dengan matanya yang masih redup. Tangannya juga terlihat tengah mengusapi bulu kucing kesayangannya yang tengah duduk di pahanya, setahu Jeonghan namanya adalah Mery.
"Wonwoo?"
Wonwoo menengok saat suara lembut Jeonghan memanggilnya. Lelaki pirang itu terkikik geli melihat wajah bantal juga rambut hitam berantakan Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Papa [SVT]
FanfictionMenceritakan kehidupan Choi Seungcheol si Alpha yang menjadi Papa tunggal yang protektif kepada ke 5 anak Omega cantik nya. "Aku begitu menyayangi mereka, rasanya 90% nyawaku ada pada mereka" Warn! Omegaverse BxB Age Switch #1 meanie // 010319