Minghao baru saja membuka pintu dan ia mendapati Papanya menuruni tangga dengan langkah cepat dan terhuyung, dibelakangnya Jisoo membuntuti sambil memanggil-manggil papanya.
"Papa, maaf.. Kalau saja aku tidak lengah Jihoon dan Minghao mungkin--"
"Minghao!"
Pekik Seungcheol memotong perkataan Jisoo.Mata mereka membulat mendapati Minghao tengah berdiri di ambang pintu menatap mereka berdua bingung.
"Aku pulang..."
Tak mengerti keadaan, Minghao memberi salam seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa. Sesaat kemudian ia terkejut saat Papanya berlari kearahnya, berlutut lalu memegang kedua pundaknya sambil menatapnya khawatir."Mana hyung mu?"
Tanya Seungcheol, menatap dalam manik anaknya."Hyung... Yang mana?"
Menghela napas kasar karna jawaban Minghao malah balik bertanya, Seungcheol mencoba tersenyum menanggapi anak polosnya dengan sabar walau hatinya cemas luar biasa. Anaknya pergi sendiri di hari kedua mereka di lingkungan baru, orang tua mana yang tak khawatir ?
"Jihoon hyung, sayang.. Kenapa kau pulang sendiri tanpa hyung mu?"
"Oh, dia pergi ke sekolah naik bis"
Jawabnya enteng."Oh.. Tidak.. "
Seketika rasa kantuk yang tadi membuat jalannya sempoyongan hilang, Seungcheol bangkit dengan perasaan campur aduk, ia berjalan hendak mengambil Handphone di kamarnya."Bukankah bagus, papa? Jihoon hyung sangat berani, dia bisa mandiri"
Minghao berujar sambil membuntuti Papanya, berharap papanya tak usah khawatir berlebihan seperti ini."Tidak ada hal baik dalam hal itu Hao, kalian tidak boleh keluar jika belum ijin pada papa"
Jawab Seungcheol sambil tangannya memencet beberapa tombol pada layar Handphone nya.Ia lantas berjalan menuju kamar mandi dan berdiri dihadapan Wastafel untuk mencuci muka sambil menunggu anaknya mengangkat panggilannya.
"Tapi.. Jika minta ijin, pasti papa akan mengantar kami kemana pun kami pergi"
"Kau benar"
Jawab Seungcheol membuat Minghao mendengus.Seungcheol makin resah mendapati panggilannya terputus karna Jihoon tak mengaktifkan Handpnonenya. Mekacak gps pun percuma.
Tak menyerah, ia menekan tombol panggil lagi dan memberikannya pada Minghao.
"Pegang ini untuk papa, jika Jihoon menjawab tanya bagaimana keadaannya dan dimana dia sekarang"
Ucapnya selagi meraih sebuah kaus putih polos lengan pendek dan sebuah celana Jeans lalu mengganti bajunya dihadapan anaknya, tak apa.. Mereka sudah terbiasa."Jihoon hyung tak mengangkat.."
Seungcheol meraih kembali Handphonenya dari tangan Minghao, kini ia sudah rapih dengan setelan simpelnya. Ia keluar kamar tergesa-gesa sambil menyisirkan rambutnya menggunakan tangan.
"Papa mau kemana?"
"Menjemput Hyung mu"
"Aku ikut!"
Mereka berdua menoleh bersamaan pada Jisoo yang barusan bicara.
"Tidak, kau disini jaga adik-adikmu"
Tolak Seungcheol sambil memakai sepatunya."Tapi aku khawatir pada jihoon, pokoknya aku harus ikut!"
Tak mengindahkan tolakan Seungcheol, Jisoo ikut mengenakan Sepatunya dan Seungcheol hanya bisa mendesah pelan."Baiklah, Hao.. Kau jaga rumah ya? Saat kami keluar, kunci pintu dari dalam dan jangan keluar karna diatas Seungkwan dan Wonwoo membutuhkanmu, mengerti?"
Ucap Seungcheol sambil menyerahkan sebuah kunci pada Minghao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Papa [SVT]
FanfictionMenceritakan kehidupan Choi Seungcheol si Alpha yang menjadi Papa tunggal yang protektif kepada ke 5 anak Omega cantik nya. "Aku begitu menyayangi mereka, rasanya 90% nyawaku ada pada mereka" Warn! Omegaverse BxB Age Switch #1 meanie // 010319