'Bluk'Tubuh besar ikan itu meluncur kedalam air sungai dengan lembut, badannya lihai berenang menjauh dari Seungcheol dan Jeonghan berlawanan dengan ke mana arus sungai mengalir.
"Saat musim hujan kemarin, sempat terjadi arus sungai yang deras karena hujan yang begitu lebat"
Ucap Jeonghan sambil menatap langit menerawang. Telihat ia kini tak segugup sebelumnya terhadap Seungcheol.Seungcheol yang mulanya memperhatikan laju renang ikan yang kini sudah hilang ditelan jarak pun menoleh pada pria cantik disebelahnya. Rambut pirangnya bergoyang halus tertiup angin sepoi, Seungcheol akui, pria cantik ini memiliki wajah yang membuat siapa saja betah meliriknya.
"Setelah itu, banyak ikan asing berukuran besar yang terbawa arus ke sungai ini. Hal itu seakan menjadi anugerah bagi desa ini, Banyak penduduk mendapat ikan besar dan bisa disantap sampai kenyang bersama keluarga"
Kini Seungcheol tahu kenapa ikan itu berenang berlawanan dengan arus sungai, dia ingin pulang ke tempat asalnya.
Mereka berdua lanjut berbalik pulang dengan Jeonghan masih asyik bercerita dan Seungcheol sedikit menuntunnya membantu agar ia tak kesusahan berjalan di tanah yang banyak tertancap batu besar.
"Pasti menyenangkan, tapi jika aku memakannya bersama keluargaku, aku akan merasa bersalah pada pemilik lama yang sudah memancingnya"
Timpal Seungcheol, kini mereka sudah berada tak jauh dari mobil Van miliknya.Jeonghan menanggapi ucapan Seungcheol dengan terkekeh lalu lanjut menatap kedepan tanpa niat melanjutkan bicara karena ia tak punya topik lain.
"Jeonghan, sekarang berapa usiamu?"
Setelah beberapa saat hening akhirnya Seungcheol memulai percakapan, hitung-hitung sambil mengenal lebih dekat tetangga barunya ini."26"
Jawabnya singkat.Seungcheol pun mengangguk.
"Kau tinggal bersama keluargamu?"Jeonghan mengangguk dengan senyum manis yang sedari tadi tak luntur dari wajahnya.
"Aku punya enam anak"
"Eh? Enam?!"
Seungcheol terkejut mendengar pengakuan yang tak ia duga dari lelaki semuda Jeonghan, namun sama halnya dengan Seungcheol, Jeonghan pun terkejut dengan apa yang barusan ia ucapkan.
"Ma.maaf, bukan itu maksudku. Um.. Secara status mereka adalah adik sepupuku, mereka anak angkat pamanku. namun pamanku meninggal enam tahun lalu dan setelah itu mereka tinggal bersamaku, otomatis aku jadi merasa bahwa aku adalah ibu mereka"
Jelasnya panjang lebar, melihat reaksi Seungcheol yang terdiam dengan ekspresi yang tak dapat ia baca membuatnya merutuki mulutnya yang sudah berkata hal yang bahkan belum tentu Seungcheol peduli dan tak penting untuk diceritakan pada orang yang belum lama dikenal. Ia terbiasa jadi orang tertutup kepada mereka yang belum dekat dengannya, tapi kegugupan membuat Jeonghan sering bicara tanpa berpikir dua kali.
"Kau hebat ya"
Pujian Seungcheol malah membuat Jeonghan makin malu, kesannya seperti Seungcheol tahu bahwa Jeonghan baru saja menyombongkan diri padahal bukan itu maksudnya.
"Aku juga tak jauh beda"
Ucapan Seungcheol membuat Jeonghan mendongak dan menatap tanya pada sosok tampan yang berjalan pelan disebelahnya.
"Kelima anaku adalah anak adopsi tapi aku menganggap mereka seperti anak kandungku sendiri, aku begitu mencintai mereka sampai rasanya sembilan puluh persen nyawaku ada pada mereka"
Jeonghan tertegun mendengar penuturan Seungcheol, mereka baru menghabiskan waktu bersama beberapa jam namun Seungcheol selalu berhasil membuatnya makin kagum pada sosoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Papa [SVT]
FanfictionMenceritakan kehidupan Choi Seungcheol si Alpha yang menjadi Papa tunggal yang protektif kepada ke 5 anak Omega cantik nya. "Aku begitu menyayangi mereka, rasanya 90% nyawaku ada pada mereka" Warn! Omegaverse BxB Age Switch #1 meanie // 010319