Soonhoon : Heart beat

9.8K 1.4K 177
                                    

Bunyi pukulan yang berulang kali terdengar dari dalam ruang olahraga beladiri memancing atensi remaja Alpha bermata sipit yang tengah berjalan melewati koridor sepi itu.

Ia yang baru saja menyimpan beberapa bola di gudang olahraga lantas berbalik menuju ruang beladiri setelah mengunci pintu untuk sekedar mengintip siapa siswa yang berlatih di jam pelajaran seperti sekarang ini.

Kepala bersurai hitamnya menyembul dari pintu, menampakan setengah dari wajah tampannya yang menurut banyak orang cukup unik karena mata sipit dan pipi squishy nya.

Alisnya terangkat saat melihat sosok yang tengah asyik meninju samsak yang menggantung disana. Pasalnya ia tak asing dengan tubuh kecil itu.

Ya, Choi Jihoon.

Aneh, harusnya dia tengah belajar dikelas saat ini. Mengingat ini adalah jam pelajaran terakhir dan seharusnya remaja sipit bernama Soonyoung ini juga harus segera mandi dan mengganti baju olahraganya lalu menuju kelas untuk lanjut belajar.

"Ekhem"
Ia berdehem seraya berjalan menghampiri Jihoon yang otomatis berhenti dan menengok kearahnya.

Soonyoung menyunggingkan senyumnya saat mata mereka bertemu, namun rautnya berubah bingung saat Jihoon hanya memalingkan mukanya acuh dan lebih memilih melanjutkan kegiatan awalnya.

"Ji--"

"Pergi"
Titahnya, singkat dan dingin. Fokusnya tertuju pada samsak yang tengah ia pukuli.

"Ada apa denganmu?"
Soonyoung semakin berjalan mendekat.

"Pergi atau kau yang kujadikan pelampiasan!?"
Jihoon menaikan suaranya, tanpa berniat menengok pada Soonyoung yang kini sudah berdiri tepat dibelakangnya.

Dua sudut bibir tipisnya terangkat membentuk senyum berarti.
"then, just do it!"
Ia memundurkan badannya seraya bersiap dengan kuda-kudanya saat Jihoon berbalik dengan sebelah alisnya terangkat.

"Ayo, begini-begini aku juga bisa berkelahi, lho"
Lanjutnya saat mendapati tatapan meragukan dari Jihoon.

Tak banyak bicara, Jihoon ikut memasang kuda-kudanya bersiap untuk meladeni Soonyoung.

Mata mereka saling menatap serius, Soonyoung bisa menyadari jika Jihoon tengah menanggung masalah di pikirannya dari sorot matanya.

'Wush!'

Tanpa aba-aba Jihoon meluncurkan kepalan tangannya pada Soonyoung yang belum siap, beruntung Soonyoung bisa bergerak cepat menghindarinya.

"Whoa! Aku belum siap--

'Bugh!'
Sebuah pukulan mengenai pundak kirinya.

--ouw! "

'Bugh!'
Kini rahangnya yang menjadi landasan pukulan Jihoon. Tak disangka gerakan si kecil ini sangat cepat.

"Tunggu! "
Dengan panik Soonyoung menjauhkan diri dari Jihoon yang nampaknya sudah hilang kontrol.

Ia tak menyangka Jihoon serius dengan ucapannya soal menjadikan Soonyoung sebagai pengganti samsak.

"Bisa kau pelankan sedikit pukulanmu?  Kita kan hanya latihan"
Ucap Soonyoung sambil mengusapi rahangnya.

"Siapa bilang ini latihan? "

Seketika Soonyoung sweat drop mendengarnya. Jihoon tidak salah, yang salah dirinya karena tidak menganggap ucapan Jihoon serius.

"K. kalau begitu tunggu sebentar"

Soonyoung berlari kecil menuju sudut ruangan dimana sebuah keranjang penyimpan peralatan bela diri berada. Ia kembali pada Jihoon dengan Punch Mitt terpasang dikedua tangannya.

Single Papa [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang