Jeongcheol : Confession

10.2K 1.4K 264
                                    

Dengan ekspresi seolah berberat hati, Seungcheol menggeleng pada kedua anaknya. Kali ini ia tak bisa menuruti kemauan mereka, walau sebenarnya itu bukanlah hal yang mustahil. Hanya saja permintaan mereka berkaitan dengan orang yang ingin Seungcheol hindari saat ini.

"Tidak, anak-anak. Jeonghan punya kesibukannya sendiri, kalian tidak boleh membuatnya kerepotan hanya untuk memasakan kita makan malam"
Jelasnya.

"Jeonghan hyung bilang, Ya "
Ucap Wonwoo sambil menunjukan layar ponselnya pada Seungcheol.

Hey, sejak kapan anaknya bertukar pesan dengan Jeonghan?

"Lagi pula dia sudah berjanji saat makan malam kemarin, ingat? "
Tambah Wonwoo dengan senyum kemenangan.

Apalah daya Seungcheol, seorang Papa tunggal yang tidak biasa menolak permintaan anak-anaknya. Jika sudah seperti ini ia hanya bisa mengalah dan mengiyakan kemauan anaknya mau tidak mau.

----

'Ding.. Dong.. '

Kedua pasang mata yang bertemu saat pintu terbuka itu membulat saat tahu siapa yang berdiri didepan masing-masing.

"ha.hai, Hyung."
Sapa canggung dari lelaki tercantik di desa yang kita tahu adalah Yoon Jeonghan.

"Cepat sekali, kukira kau akan datang agak lama"
Jawab Seungcheol, berusaha menjaga imej nya sebagai pria dewasa yang tidak mengenal kata gugup.

"Oh, y. ya.. Sebenarnya hari ini aku tak terlalu sibuk, jadi.. "
Jeonghan tidak melanjutkan penjelasannya, ia hanya terkekeh sebagai pengakhir ucapannya.

'menggemaskan'

Eh, apa?  Apa Seungcheol barusaja mengatakan sesuatu dalam hatinya?

Kalian tidak salah, Seungcheol benar memuji Jeonghan diam-diam bahkan sejak mereka pertama bertemu. Ya, ditempat yang sama dimana mereka berdiri dengan canggung sekarang.

Tetapi hal itu Seungcheol anggap sebagai kekaguman semata, karena Jeonghan memang memiliki paras yang tidak main-main.

"maaf merepotkanmu"
Ucapnya, dibalas gelengan oleh si rambut pirang.

"Tidak, aku tidak direpotkan sama sekali."

Bohong, nyatanya ini adalah malam akhir pekan. Cafe mana yang tak ramai dikunjungi saat malam akhir pekan?

Tapi mau bagaimana lagi, Jeonghan terlalu senang saat diminta untuk memasakan makan malam untuk keluarga Choi sampai-sampai ia mengiyakan ajakan Wonwoo tanpa pikir panjang. Ia juga tak ambil banyak waktu untuk bersiap pergi dan berakhir dengan datang ke rumah keluarga Choi terlalu awal.

"Papa, Siapa-- Jeonghan Hyung! "

Mereka menoleh serempak mendengar pekikan dari belakang Seungcheol.

"Hai Kwannie.. "
Jeonghan menyembulkan kepalanya yang terhalang badan Seungcheol.

"Dia sudah datang? Oh, Jeonghan Hyung! "
Kini si mata kucing datang menghampiri.

Alis Jeonghan terangkat dan bibirnya mengerucut, sedikit terkejut melihat anak-anak Seungcheol yang lain muncul satu persatu dan menyapanya.

"Ha.hai semua.. "
Raut yang awalnya gugup itu kini berubah cerah, karena si pemilik wajah cantik itu merasa senang dengan keantusiasan kelima anak yang tengah menyambutnya.

"Ayo masuk, aku senang Hyung datang dengan cepat"
Jisoo menuntun Jeonghan memasuki rumah.

"Oh, Chan!"
Seru Minghao saat melihat Chan yang sedari tadi berdiri dibelakang Jeonghan.

Single Papa [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang