Yoon family + Cast

15.8K 1.9K 495
                                    

Anak lelaki yang tengah menggenggam pensil itu menatap bingung pada angka-angka yang tertulis di buku catatannya. Bagian ujung tumpul pensil ia letakan diantara alisnya yang mengkerut, menatap setiap angka dan simbol itu dengan serius mencoba untuk mencari jawabannya namun pikirannya tetap buntu.

Melirik saudara yang duduk disebelahnya, yang juga tengah sibuk dengan pensil dan buku, bocah itu mendekatkan duduknya sambil mencoba mengalihkan perhatiannya sebentar.

"Hyung.. "
Telunjuk kecil itu menyentuh pundak yang lebih tua.

"Hmm"
Responnya tanpa melirik adiknya sedikit pun, ia begitu serius dengan pensilnya yang bergerak cepat seperti tengah mengarsir, entah apa yang ia buat dengan goresan pensil itu karena ia menutupnya dengan sampul buku tersebut.

"Hansol hyung, lihat dulu.. Chan tidak mengerti soal ini.."

"Tunggu sebentar.."

Merasa penasaran karena hyungnya begitu serius dengan apa yang tengah ia buat, bocah bernama Chan itu mencoba mengintip dengan membuka perlahan sampul buku yang Hansol buat sebagai penghalang.

"Hyung kau sedang menulis ap--"
Mulutnya terkatup saat Hansol dengan cepat menutupnya sambil menatap tajam pada Chan.

"Mana, biar aku lihat"
Ia menjauhkan bukunya lalu mendekat pada Chan seraya menggeser buku milik Chan mendekat.

"I.ini.. Chan kurang mengerti soal nomor empat"
Chan menunjuk soalnya dan Hansol pun mulai memperhatikan soal matematika itu.

"Chan, kau mengerjakan soal kelas lima? Kau kan masih kelas tiga"
Ucap Hansol setelah menelaah soal tersebut.

"Habis PR Chan terlalu mudah dan membosankan"
Ujar Chan yang dibalas dengusan malas oleh Hansol.

"Jawabannya C"
Singkat Hansol, kembali pada aktifitasnya semula.

"Chan butuh penjelasan, bukan jawaban.."
Kesalnya sambil menggoyangkan pundak Hansol.

"Ish.. Kau buat apa mengerjakan soal yang belum harus kau pahami? Kalau kau sekarang sudah mengerti soal kelas lima, bukankah soal ini akan jadi membosankan saat kau kelas lima nanti?"

Chan terdiam karena ucapan Hansol, sejenak berpikir lalu tersadar ada benarnya juga ucapan Hansol.

"Huft.. Tetap saja, sekolah akan selamanya membosankan. Chan ingin cepat besar dan mulai bekerja seperti Jun hyung"
Chan meletakan dagunya pada meja sambil menaruh pensil di atas bibirnya yang ia majukan, telunjuknya bergerak memutar diatas meja kaca.

"Kau benar, melihat Jeonghan hyung yang begitu senang saat Jun hyung mulai bekerja sebagai guru membuatku ingin membuatnya bahagia juga"

Chan mengangguki perkataan hyungnya, kini kedua bocah itu terdiam melamun mengkhayalkan akan jadi apa mereka dimasa depan.

'Cklek'

"Aku pulang.."

Panjang umur, yang menjadi bahan perbincangan Hansol dan Chan baru saja pulang.

"Selamat datang hyung"
Balas Hansol dan Chan yang tengah berada di ruang keluarga bersamaan.

"Jun, selamat datang. Bagaimana hari pertamamu?"
Jeonghan dari arah dapur menghampiri Jun sumringah.

"Tak ada masalah, aku bisa beradaptasi dengan pelajarnya"

"Bagaimana dengan gurunya?"

"Ya, mereka juga baik"

Jeonghan tersenyum senang mendengarnya, dengan inisiatifnya ia meraih tas juga jaket yang tergantung di pundaknya.

"Hyung, tidak usah, biar aku saja"

Single Papa [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang