Junhao : Jealousy

8.5K 1.1K 157
                                    

Ada yang pernah bertanya-tanya soal siapa yang jadi mata-mata Seungcheol sampai si papa tau masalah yang sedang menimpa anak-anaknya saat itu? Well.. Ini dia..

Btw menurutku Chap ini masih aman kok buat kalian yang lagi puasa, soalnya ff ini kan family friendly.. :D

----

Jihoon baru saja memasuki ruang kelasnya lalu menghampiri bangkunya, kali ini ia tak mendapati kedua temannya duduk manis di bangku depan dan belakang bangkunya, hanya ada tas mereka yang menandakan jika kakak-beradik itu sudah ada disana sebelum Jihoon datang.

Lelaki mungil itu meletakkan ranselnya, hendak duduk sambil menunggu bell berbunyi, namun atensinya teralihkan saat menyadari beberapa teman sekelas menghampirinya. Mereka ada lima orang, dua laki-laki dan tiga perempuan.

Kini mereka telah berada di sekitar Jihoon, dua perempuan berdiri dihadapannya, sementara tiga orang lainnya duduk di meja terdekat.

"Choi Jihoon. "
Panggil salah satu perempuan dihadapannya.
"Bukankah urusanmu dengan para senior SMA itu telah selesai? Kenapa kau masih menempel di sekitar Yoon bersaudara?"
Lanjutnya to the point.

Jihoon hanya menaikan alisnya sebagai tanda tanya atas maksud dari enam orang yang menghampirinya ini.
"Apa maksud kalian?"

"Berhenti berdekatan dengan Seokmin dan Mingyu!"
Kini giliran perempuan satu lagi yang ganti berbicara.

Jihoon kembali menaikan alisnya seolah berkata 'apa aku tak salah dengar?'

"Asal kalian tahu, mereka lah yang pertama menghampiriku. Lagipula siapa kalian, melarangku untuk berteman dengan mereka, huh?"

Alis perempuan itu mengernyit, mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Jihoon. Namun sesaat kemudian ia tersenyum miring sambil terkekeh sinis.

"Tentu saja mereka menghampirimu karena appamu yang menyuruh!"

Mata Jihoon mengernyit, tak mengerti dengan apa yang orang itu katakan.

"Dan sebelum kau bertanya siapa kami, sebaiknya kau pikir sendiri, siapa kau disini? Kau hanya anak baru yang langsung membuat masalah di sekolah ini, terlebih lagi kau seorang Omega. Apa menurutmu kau pantas bersanding dengan mereka?"

Jihoon menatap mereka tajam, ia menolak untuk percaya pada pengakuan itu. Tapi Jihoon tak bisa menampik jika omongan mereka mungkin benar, mengingat Papanya bilang jika ia tahu semuanya dari awal, Jihoon memang sempat bertanya-tanya dari siapa dia bisa tahu dan.. Kenapa harus Mingyu dan Seokmin?

"Aku tak akan percaya begitu saja jika tak ada bukti"
Balas Jihoon, berharap jika ucapan mereka hanya bualan belaka yang bermaksud untuk menjauhkan Jihoon dari dua bersaudara yang cukup populer itu.

Salah satu Lelaki yang mulanya duduk di meja itu turun dari tempatnya lalu berjalan mendekat.
"Bukti? Satu kelas sudah tahu soal kesepakatan yang appamu buat dengan Mingyu dan Seokmin, bahkan aku sendiri yang melihat kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri, apa itu tak cukup menjadi bukti bagimu?"
Jelasnya.

"Kesepakatan apa yang kau maksud?"
Kini wajah seputih susu itu mulai memerah, ia mulai merasakan bermacam emosi yang perlahan memanaskan hatinya.

"Tepatnya saat hari pertamamu masuk ke sekolah ini, Appamu membayar Seokmin dan Mingyu untuk mengawasimu dan saudaramu yang lain. Itu kenapa sehabis jam istirahat mereka mendekatimu, bukan karena mereka ingin berteman denganmu, mereka hanya melakukan apa yang appamu pinta, jadi jangan terlalu percaya diri!"
Jelasnya, dengan tatapan mengintimidasi.

"kupikir sekang kau sudah tidak membutuhkan pengawasan lagi, jadi menjauhlah dari mereka"
Timpal perempuan yg pertama berbicara pada Jihoon tadi.

Single Papa [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang