Choi Brother : Bully

11.7K 1.4K 269
                                    

Chapter dengan words terbanyak hwhw..😳

Sebuah mobil Van putih berhenti tak jauh dari gerbang sebuah sekolah.

"sampai~"
Ucap si pengemudi yang kita tahu adalah Seungcheol.

'Cup'
Sebuah kecupan Seungcheol terima dari Minghao dipipinya.

Tersenyum tipis menatap anak terpolosnya, pria 36 tahun itu mengulurkan tangannya kebelakang kepala anaknya lalu menariknya mendekat dan mengecup keningnya.

"Baik-baik disekolah"
Ucapnya, diangguki Minghao dengan senyum manisnya.

Ngomong-ngomong, ini adalah rutinitas manis yang mereka lakukan sebelum anak-anaknya pergi sekolah. Dan seperti biasa Seungcheol menengok kebelakang karena empat anaknya yang lain tengah menunggu giliran mereka.

'cup'
"Love U"
Ucap Jisoo dengan suara halusnya setelah mengecup pipi Seungcheol.

"m., Love u too"
Jawab Seungcheol lalu balas mengecup kening anak manisnya.

Selanjutnya Seungkwan mendekat sambil menjulurkan tangan kecilnya yang mengepal dan Seungcheol pun balas mengepalkan tangannya berhadapan dengan milik Seungkwan.

Lalu mereka menggerakan kepalan tangan itu keatas dan kebawah sambil mengucapkan..
"Kertas.. Gunting.. Ba...tu!"

Tangan Seungcheol mengacungkan dua jarinya membentuk gunting dan Seungkwan tetap mengepal membentuk batu. Itu artinya si pipi gembil pemenangnya.

"Ah.. Sayang sekali, kali ini Papa kalah lagi~"
Seungkwan dengan nada sesalnya yang dibuat-buat.

"Selanjutnya pasti Papa yang menang, supaya Papa bisa mengecup pipi Kwannie!"
Seungcheol menjawab dengan nada yang dibuat seolah ia ingin menang dengan sangat menggebu dan tangan mengepal didepan dada.

Ya, permainannya adalah 'siapa yang menang kertas-gunting-batu boleh cium pipi'. Seungcheol dan Seungkwan memang selalu melakukannya, alasannya agar rutinitas ini tidak membosankan.

Kikikan lolos dari bibir tipis yang di apit dua pipi gembil itu, dan Seungcheol tak pernah bosan dibuat gemas oleh pemandangan ini.

Seungkwan pun memajukan bibirnya untuk mengecup kedua pipi Seungcheol, lalu menangkup kedua pipinya sendiri saat Seungcheol balas mengecupnya di kening. Nampaknya anak manis ini tak mau ada kecurangan.

Pria tampan itu pun hanya mengusak surai halus anaknya, sambil terkekeh gemas.
"Belajar dengan semangat! Oke?"

"Tentu saja!"
Seungkwan tersenyum lima jari lalu keluar mobil menyusul Jisoo dan Minghao yang tengah menunggu.

Kini giliran anak ke tiganya, Jihoon. Setelah saling kecup pipi dan kening, Seungcheol menggenggam sejenak tangan putih itu seraya menatap mata sipit anaknya dalam.

"Papa tidak mau kau kelelahan karena berlatih tiap sore sampai malam, jadi jangan paksakan diri saat pelajaran olahraga nanti. Kalau bisa, absent saja, tidak apa. Dan manfaatkan waktu itu untuk beristirahat"

Jihoon hanya memasang wajah datar mendengar penuturan serius campur khawatir dari Papanya.

"Papa pasti salah mengingat jadwal sekolahku dengan Wonwoo. Yang hari ini Olahraga dia, bukan aku"
Jawabnya, membuat rahang Seungcheol jatuh dengan mulut tertutup.

"o.oh.. Kalau begitu baiklah.. Tapi tetap saja, kau jangan terlalu capek, jaga kesehatanmu, sayang"
Tangannya bergerak mengusap rambut dibagian belakang kepala Jihoon.

"Pasti"
Jawabnya singkat setelah mengangguk. Remaja mungil itupun menyusul ketiga saudaranya.

Dan kecupan terakhir ia terima dari Wonwoo. Seungcheol urung mengecup kening anak cantiknya saat melihat ada yang kurang dari anaknya.

Single Papa [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang