Jeongcheol : Confession(2)

9K 1.1K 256
                                    

Yeeay.. Ternyata mitos itu salah! Chapter sebelumnya mencapai 244 votes dalam waktu kurang dati 24 jam! Terimakasih buat antusiasnya readers! Aku sayang kalian...!
(akwkakw btw jan dianggap serius ya, cuma becanda doang inimah.. Biar pada ngevote :v)
















Mau kiss lagi ndak? 🌚

–––

"Kau tahu, kupikir tak ada salahnya untukku menceritakan lagi masalaluku padamu"
Ucap Seungcheol tiba-tiba di tengah kegiatan makannya.

"eh?"
Jeonghan yang hendak menyuapkan potongan kecil steak kemulutnya pun terjeda, sekedar untuk menatap Seungcheol tanya.

"Aku tahu kau orang baik, Jeonghan. Dan aku tahu kau akan menjadi salah satu orang terdekat dalam hidupku"

Jeonghan tak bisa berkata apa-apa kecuali mengomel dalam hati pada dirinya untuk tidak merasa senang yang berlebih hanya karena ucapan Seungcheol barusan.

"Ini soal pertanyaanmu yang tak sempat kujawab tadi, hubungan anak-anak dan Areum memang tidak begitu baik.. "

Seungcheol menjeda sejenak ucapannya, seolah meyakinkan dirinya bahwa Jeonghan adalah orang yang tepat untuknya berbagi cerita. Ia meletakkan garpu juga pisaunya sebelum membuka suara.

"Dulu, sebelum kami 'dipaksa' bertunangan, Areum memiliki seorang calon isteri sekaligus calon mate-nya."

Jeonghan mendengarkan cerita Seungcheol dengan seksama, sembari sesekali mengagumi wajah tampannya.

"Singkat cerita, hari itu...

Flash back...

"Kalian duduk manis lah disini selagi papa dan Jihoon masuk kedalam, jangan buat Eundae-Hyung kerepotan, oke?"

Ketiga bocah di hadapannya mengangguk bersamaan, melahirkan senyum gemas di wajah Seungcheol.

"Papa, apa dicabut gigi itu sakit?"
Cicit Jihoon kecil yang tengah memegangi pipinya yang nampak lebih tembam dari pipi satunya.

"Kalau Jihoon kuat, tidak akan terasa sakit, kok"
Jelas Seungcheol.

"aku kuat, kok. Waktu itu aku pernah disuntik dan rasanya tidak sakit!"
Ucap Jihoon bersemangat, melahirkan kekehan dari Seungcheol juga seorang Omega lelaki yang tengah duduk di kursi panjang dengan perutnya yang agak buncit.

"Hebat, kalau begitu, apa Jihoon siap bertemu peri gigi didalam?"

Jihoon mengangguk pasti, Seungcheol pun bangkit lalu menggendong tubuh mungil sang anak.

"Jihoon, semangat!"
Pekik Jisoo, menyemangati adiknya.

Jihoon pun memberi acungan jempol pada saudara-saudaranya.

"Aku titip anak-anakku sebentar, ya?"
Ucap Seungcheol pada lelaki manis yang tengah mengandung tiga bulan bernama Eundae.

Eundae mengangguk, lalu dihadiahi usakan lembut di kepalanya sebelum Seungcheol pergi memasuki gedung klinik gigi itu.

Selepas perginya Seungcheol dan Jihoon, perhatian Eundae yang tengah di titipi tiga anak menggemaskan itu teralih tatkala seorang wanita alpha datang dengan kereta bayi yang ia dorong.

"Bagaimana latihan mengganti popoknya?"
Tanya Eundae pada wanita yang langsung mencium pipinya begitu duduk disampingnya.

"Sarapan pagiku terbuang begitu aku membuka popoknya"
Jawabnya.

Single Papa [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang