Disclaim Masashi Khisimoto
.
.
.
By Menma picture
.
.
.
."Kaaa-chaaan..... Hah... Hah... Hah.... "
Seorang pemuda bersurai raven terbangun dari mimpinya, mengusap wajahnya dengan kasar. 'Mimpi itu lagi' inernya, dia mengatur nafasnya yang seperti habis berlari marathon. Mimpi buruk yang sangat di bencinya kembali mengahampirinya.
"Menma-kun, kau tidak apa-apa sayang? " tanya seseorang dari luar kamar si pemuda raven yang kita tau adalah Menma Uchiha.
"Ya, Baa-chan. Menma baik-baik saja, " jawab Menma.
"Kalau begitu cepat mandi dan turun, " ucap sang Baa-chan.
"Ha'i, " turun dari tempat tidurnya, Menma berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya setelah mengambil handuk. Beberapa saat kemudian, si raven keluar dengan pakaian rapi.
Menma berjalan ke kamar yang berada di depan kamarnya, membuka pintu dan masuk perlahan. Menghampiri ranjang yang memperlihatkan seseorang yang tengah tidur dengan damai, pria yang memiliki surai yang sama dengannya. Duduk di kursi yang ada di samping ranjang, Menma menatap senduh pria yang masih tidur dengan nyenyaknya.
"Ohayou, tou-san. " sapa Menma yang hanya di balas oleh kesunyian. "Kapan kau akan bangun tou-san? Aku merindukanmu, " mengulurkan tangan untuk meraih tangan milik sang ayah. "Aku membutuhkanmu, tou-san. Cepatlah sadar dan kita cari kaa-chan bersama, " tanpa terasa air mata lolos membasahi pipi putihnya. "Aku memimpikannya lagi, lalu apa yang harus ku lakukan? " mengusap kasar air matanya, dia yakin sang ayah mendengarkannya.
"Aku pergi dulu, " Menma beranjak keluar dari kamar sang ayah, tanpa mengetahui jika salah satu jari Sasuke pria yang tengah koma itu bergerak tiga kali.
"Ohayou, Menma, " sapa semua yang ada di ruang makan saat melihat kedatangan Menma.
"Ohayou jii-chan, baa-chan, Tachi-jichan, Yuuki. " Menma duduk di samping Yuuki.
Menma mengambil roti dan mengoleskan selai pada rotinya, dia berniat tidak sarapan dan langsung pergi ke kampus. Memakan sarapannya dengan cepat, kemudian beranjak menghampiri kakek dan neneknya mencium masing pipi kakek dan neneknya.
"Menma berangkat dulu, Yuuki kau berangkat dengan supir saja ne. Ittekimasu, " Menma bergegas pergi, hari ini dia pergi sendiri tanpa Yuuki.
"Itterasai.. " ucap semua yang ada di meja makan. Keadaan menjadi hening, mereka makan dengan tenang
"Baa-chan, sepertinya ada yang di sembunyikan oleh Menma. Apa Baa-chan tau sesuatu? " ucap Yuuki memecah keheningan setelah kepergian Menma.
Merasa di tanyai, Mikoto menoleh pada cucunya, anak dari Itachi Uchiha. "Apa yang kamu maksud Yuuki? "
"Apa Baa-chan tidak tau, tadi Menma seperti habis menangis. "
Semua yang ada di meja makan menatap Yuuki dengan dahi mengkerut seolah berfikir. Ya, tadi mereka sempat melihat Menma yang murung seperti di saat ibunya menghilang dan sang ayah yang di nyatakan koma.
"Mungkin Menma-kun sedang memikirkan Sasuke-jichan, " Itachi membuat kesimpulan, tidak ingin melanjutkan pembahasan yang akan berujung pada peristiwa hilangnya Naruto.
"Yang di katakan tou-chanmu benar, Yuuki. Menma pasti sedang memikirkan Sasuke, " Mikoto membenarkan ucapan putra sulungnya, berharap agar Yuuki tidak melanjutkan pembahasan yang terlampau sensitiv di keluarga Uchiha. Apa lagi jika ada Menma, pemuda itu akan murung dan tidak mau bicara pada siapapun, dia akan mengurung diri di kamar seharian.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Kaa-san? (TAMAT)
FanfictionUchiha Menma putra tunggal Uchiha Sasuke. Sejak usianya 10 tahun dia hanya tinggal bersama Mikoto-baasan dan fugaku-jiisan, dan sang tou-chan yang dalam keadaan koma. Kecelakaan 12 tahun yang lalu membuat dia kehilangan sang kaa-chan, entah dimana...