CHAPTER 20

2.6K 217 21
                                    

Disclaim Masashi Khisimoto
.
.
.
By Menma picture
.
.
.
.

Tok... Tok... Tok...

"Sebentar... "

Wanita bersurai pirang pucat itu tergesah gesah menuju pintu utama kediamannya saat mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya.

"Ada yang bisa saya bantu? " tanyanya setelah pintu di buka dan terlihat dua orang berpakaian bodyguard berdiri di depan rumahnya.

"Kami ingin menemui detektif inoici. " jawab salah satu dari mereka.

"Ada perlu apa kalian menemui ayah? " tanya wanita itu

"Kami diperintahkan oleh Namikaze-sama untuk meminta kerja sama dengan Yamanaka-sama. "

"Maaf ayah sedang tidak bisa menerima pekerjaan karena beliau sedang sakit. " ucap wanita itu sopan.

"Tapi ini penting Nona, dan Namikaze-sama meminta ayah Anda untuk membantu beliau. "

"Maaf tuan tuan, tapi ayah saya sedang sakit. "

"Aku yang akan menggantikan ayah untuk tugas ini. "

Semua orang menoleh saat mendengar pernyataan tersebut. Di belakang wanita pirang itu berdiri sosok pria yang hampir mirip dengan Sasuke, Sai.

"Tapi anata. "

"Ino, yang mereka cari adalah Menma. Aku sudah mendapatkan laporannya dari Itachi-nii, aku sudah melacak mereka. Kita hanya perlu menunggu suruhan Itachi dan juga Sasuke yang ikut dalam pencarian Menma. " terang Sai.

-uchihamenma14-

BRAK...

Itachi merapalkan sumpah serapahnya dalam hati saat mendengar pintu ruangannya dibuka dengan kasar, siapa lagi pelakunya jika bukan adik kesayangannya Uchiha Sasuke.

"Bisa kah kau masuk dengan lebih sopan lagi, Ototou? " tanya Itachi.

"Hn. "

Menghela napas, Itachi lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaannya. "Ada apa kau kemari, Sasuke? " tanyanya tanpa menatap lawan bicaranya.

"Aku dengar jika Kurama-nii tahu tentang hilangnya Menma. Apa kau tau hal itu Itachi? "

Itachi menaikan sebelah alisnya. "Kurama tau hal ini? "

"Hn. "

"Aku tidak tahu hal itu, Sasuke. Aku hanya memberi tau Sai untuk membantu pencarian kita. " jelas Itachi.

"Lalu kenapa Kurama-nii bisa mengetahui hal ini? " selidik Sasuke.

Itachi berfikir keras. "Entah lah Sasuke, atau mungkin saja Naruto yang memberi tahu Kurama tentang hilangnya Menma. "

Sasuke terdiam, memikirkan perkataan sang kakak.

"Oh ya, Sasuke. Besok kau harus membuat wanita ular itu membongkar rahasianya sendiri. " ucap Itachi mengingatkan Sasuke.

"Hn, secepatnya akan aku selesaikan. " Sasuke berajak dari tempat duduknya.
"Aku pergi. "

Itachi menghela napas setelah Sasuke benar-benar pergi dari ruangannya. "Semoga kau berhasil, Sasuke. "

-uchihamenma14-

Mikoto memperhatikan menantu kesayangannya dari luar kamar Menma, cucunya yang telah menghilang hampir satu bulan ini.

"Kaa-san? "

Mikoto sedikit berjengit saat mendengar seseorang memanggilnya, kemudian dia mengusap air mata yang telah keluar entah sejak kapan. Setelahnya dia menoleh dan mendapati putra bungsunya tengah menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Kau sudah pulang, Sasuke-kun? " tanya Mikoto mencoba untuk tersenyum.

"Hn. " Sasuke melirik kedalam kamar putranya, dan tatapannya menyendu saat mendapati orang yang dicintainya terlihat begitu terpuruk. "Aku akan menemuinya, Kaa-san boleh pergi. Biar aku yang menjaga Naru. Terima kasih sudah menemani Naru, Kaa-san. "

"Tidak apa apa Sasu, Kaa-san tahu kondisimu yang harus mencari Menma dan kau juga harus mengurusi perusahaan. " tutur Mikoto. "Kalau begitu, Kaa-san titip Naru ya Sasuke-kun. "

"Hn. "

Sasuke melangkah masuk ke dalam kamar yang ditempati oleh ibu dari anaknya, Menma. Meletakkan tas kerjanya di atas meja belajar milik Menma lalu kembali menghampiri sang tercinta. Sepertinya istri kesayangannya ini tidak menyadari keberadaannya, terlihat jika Naruto masih terfokus dengan tatapannya yang menghadap pintu balkon kamar Menma. Sasuke memilih untuk naik ke atas tempat tidur Menma agar dia bisa memeluk istrinya dari belakang, tentunya setelah melepaskan sepatu kerjanya.

Naruto berjengit saat merasakan pelukan hangat dan nyaman yang sangat dia kenal, dia menoleh saat seseorang bersandar di bahunya dan mendapati surai raven yang melawan gravitas.

"Sasuke-kun. " lirih Naruto.

"Hn, biarkan seperti ini dulu. " ucap Sasuke.

Naruto memeluk tangan kekar Sasuke yang melingkar di pinggangnya. "Ne, Suke. Aku merindukan Menma, kapan dia akan pulang? " ungkap Naruto dengan pandangan kembali pada pintu balkon yang tembus pandang karena terbuat dari kaca.

Sasuke mengeratkan pelukannya dan membenamkan kepalanya diceruk leher Naruto. "Aku tahu, aku juga merindukan jagoanku. Bersabarlah Naru, Menma pasti akan segera pulang. " tanpa izin air mata lolos keluar dari pelupuk mata kelam Sasuke. 'Gomenne, Naru. Aku harus melalukan hal yang bisa menyakitimu untuk mendapatkan Menma, gomenne, gomenne, gomenne. '
Iner Sasuke.

"Aku berharap kau bisa membawa Menma pulang, Suke. Bawa putraku pulang. "

"Ya aku pasti membawa Menma pulang, aku janji. "






























TBC.

Gomenne minna-san, Menma telat untuk update. Menma memiliki banyak hal yang harus ditekuni di dunia real Menma, jadi jika Menma telat update atau apa sampek sebulan atau lebih dari sebulan gak update juga. Karena Menma juga memiliki kegiatan di real kadang Menma juga capek kalau mikirin cerita mulu, gomen Menma jadi curhat 😅.

Untuk chap selanjutnya bakalan lebih lama, Menma akan berusaha biar cepat selesai udah hampir setahun ini cerita undah mau kelar aja.

Sampai jumpa di chap berikutnya Yang bakalan update lebih Lama lagi. Jadi dimohon untuk bersabar. Sayonara....

2. Kaa-san? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang