CHAPTER 37

1.9K 146 35
                                    

"Naruto..."

Sasuke berjalan mendekati wanita cantik yang sudah menemaninya selama 10 tahun sebelum bencana yang hampir menghancurkan rumah tangganya 12 tahun lalu.

Grep..

Sasuke memeluk wanita pujaannya dengan rasa rindu yang sangat mendalam, sementara yang dipeluk oleh Sasuke perlahan membalas pelukan si raven.

"Naru... Aku merindukanmu, maafkan aku...maafkan aku, Naru...maafkan aku... " ucap Sasuke berulang kali mengatakan maaf.

"Suke... " Naruto melepas pelukan Sasuke dan menangkup wajah tampan Sasuke yang sekarang berlinang air mata, mengusap air mata Sasuke dengan kedua ibu jarinya.

"Suke, kau tidak perlu minta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf padamu, karena aku sudah mendiamimu. Aku sudah tahu semua cerita tentang kau dan Menma setelah kecelakaan 12 tahun yang lalu, maaf karena aku pergi dari kalian. "

Sasuke menangkupkan tangannya ke wajah istri tercintanya dan perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah cantik Naruto.

Cup...

Sasuke menempelkan bibirnya pada bibir merah alami milik istrinya, beberapa detik hanya menempel dan kemudian bibir Sasuke mulai beraksi melumat bibir ranum Naruto.

"Eng.... " lenguh Naruto.

Tangan yang tadi menangkup wajah tampan Sasuke kini mengalung pada leher suaminya.

(Stop maaf thor g bsa nulis adegan vulgar, belum terbiasa cuma bsa baca doang kalau nulisinnya itu geli geli gimana gtu. Dah bayangin aja apa yg selanjutnya terjadi, thor pengen cerita thor steril g ada adegan dewasa.)

Mari kita tinggalkan pasangan SasuNaru yang sekarang asyik memadu rindu, dan Sasuke dengan kemesumannya.

Menma melamun dengan fikiran yang berada dimasa lalunya, masa lalu yang sangatlah sulit dijalani oleh pemuda itu. Tumbuh dewasa tanpa orang tuanya, setelah berusia hampir 22 tahun selalu didatangi mimpi buruk yang mana dimimpinya adalah sebuah kecelakaan. Karena asyik dengan lamunan sampai pemuda itu tak menyadari keberadaan sang nenek yang duduk disampingnya, tepukan dibahunya lah yang menyadarkan pemuda itu dari lamunannya.

"Baa-san? "

"Kau memikirkan sesuatu? " tanya Kushina.

Menma menggeleng. "Hanya teringat masa lalu, Baa-san. " jawabnya lirih.

"Kau boleh tetap menyimpan kenangan itu, tapi jangan terlalu difikirkan. Sekarang Naruto sudah ada diantara kau dan Sasuke, biarkan masa lalu menjadi kenangan. " tutur Kushina.

Menma termenung, dia jadi memikirkan sikap ibunya yang seperti enggan untuk bertemu dengan ayahnya. "Aku mengerti, Baa-san. " Menma hanya bisa menyimpan perasaannya dan meyakinkan satu hal, ibunya mungkin kecewa karena ayahnya lama menyelamatkan dirinya.

"Kau tahu hari ini Naruto menemui Sasuke? " tanya Kushina saat cucunya kembali terdiam.

Menma menoleh, "Kaa-chan pergi menemui Tou-chan? "

Kushina mengangguk, mengiyakan pertanyaan pemuda raven keturunan Uchiha tersebut.  "Kau pasti memikirkan mereka, bukan? "

"Seperti yang Baa-san katakan. " Menma menunduk.

"Mereka baik baik saja Menma, mungkin Naruto ingin tinggal disini untuk beberapa hari, setelahnya dia akan mengajak kau kembali kerumah Sasuke. Memangnya kau tidak merindukan Baa-san, hum? "

Menma tersenyum tipis, dan memeluk neneknya Kushina dari samping dan menyandarkan kepalanya pada bahu sang nenek. "I'e, Baa-san. Tentu saja aku merindukan Baa-san, sudah lama kan sejak aku mengetahui semua. Dua tahun kemudian Baa-san dan Kurama ji-chan pergi ke luar negri, kan? Setelahnya kalian kembali saat mendengar Tou-chan yang sudah sadar, aku belum bisa mengunjungi Baa-san karena Kurama ji-chan sudah mengetahui keberadaan Kaa-chan. "

2. Kaa-san? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang