CHAPTER 23

2.2K 170 19
                                    

Disclaim Masashi Khisimoto
.
.
.
By Menma picture
.
.
.
.

Hinata penatap kepergian suaminya, beberapa saat yang lalu suaminya pulang dan mengatakan jika rencananya berubah. Semula suaminya akan pergi bersama Sasuke, akan tetapi semua berubah karena Naruto memaksa untuk ikut dengan Sasuke.

Jadi Kurama memilih untuk berangkat lebih awal dari rencana, pria merah itu akan memastikan semua aman dan tidak ada halangan lagi yang menghambat mereka untuk menemukan Menma.

"Semoga kalian segera menemukan Menma-kun. " harap Hinata.

-uchihamenma14-

Pagi di kediaman Uchiha tidak seperti beberapa tahun yang lalu, dimana akan selalu terdengar teriakan seorang bocah lelaki raven di setiap pagi. Sekarang semua berlalu, bocah itu telah dewasa dan sekarang tidak ada di antara keluarganya.

Terlihat semua anggota Uchiha berkumpul di ruang makan, kecuali satu orang. Semua ada kecuali pemuda kesayangan keluarga Uchiha-Namikaze, pemuda itu seperti mentari kedua setelah kehadiran Naruto di keluarga Uchiha.

"Kapan kalian akan berangkat? " kepala Uchiha menatap bergantian kedua putranya.

"Ku rasa secepatnya. " ini Sasuke yang menjawab.

Fugaku menatap menantu kesayangannya. "Naru, apa tidak sebaiknya kau ada dirumah saja? "

"Tak apa Tou-san, biarkan Naru ikut. Aku akan memberikan penjagaan ketat untuk Naruto selama aku bekerja. " Sasuke menjawab pertanyaan Fugaku.

"Aku juga akan mejaga Naruto jika tidak ada pekerjaan lagi, tentu saja membantu Sasuke menjaga Neruto. " Itachi juga meyakinkan sang Tou-san.

Fugaku menghela. "Jika kalian sudah sampai, beritahu Tou-san tempat kalian menginap. Tou-san akan mengirim beberapa anak buah untuk menjaga tempat kalian. "

"Hn. " ini Sasuke

"Ha'i. "

Mereka melanjutkan sarapan dalam diam. Yuuki selesai terlebih dahulu, karena dia ada kuliyah.

Sekarang mereka yg mempunyai urusan di luar kota tengah bersiap, Itachi memasukkan koper miliknya serta milik Sasuke dan juga Naruto. Sementara itu si pirang telah duduk manis di kursi penumpang, Fugaku menarik putra bungsunya agar sedikit menjauh dari mobil setelah menutup pintu dimana Naruto duduk.

"Sasuke katakan pada Tou-san jika kau tidak mengikut sertakan Sakura dalam pencarian kalian. " kata-kata Fugaku terdengar datar, tapi semua itu mengandung kekhawatiran.

"Hn, sesuai rencana. Sakura akan ikut tapi aku sudah menempatkan ular licik itu ditempat yang jauh dari Naruto, jadi Tou-san tidak perlu khawatir. " jelas Sasuke meyakinkan sang Ayah agar sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang Ayah dan suami. Apakah dia masih pantas di sebut Ayah saat dia tidak tahu bagaimana keadaan putranya? Sasuke sungguh merasa tak pantas.

Melihat sedikit perubahan pada raut wajah Sasuke membuat Fugaku ikut merasa sedih, Fugaku menepuk bahu putranya mencoba untuk memberi kekuatan dan ketegaran. "Kau bisa melakukannya Sasuke, Tou-san percaya padamu. "

Ponsel Sasuke bergetar, segera pria tampan itu mengambil benda persegi itu dari dalam sakunya. Satu pesan masuk dan segera di baca.

Wanita gila.

Sas, apa kau jadi menjemputku untuk berangkat bersama?

Sasuke berdecih sesaat sebelum membalasnya.

2. Kaa-san? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang