Ini yang minta kelanjutan masa lalu Menma ya, thor kasih judul part 2 karena kalau jadi chap 37 nnti isinya bukan masa lalu malah bisa jadi campuran dengan masa sekarang.
Selamat membaca.
Menma hanya menangis sepanjang malam dalam pangkuan sang nenek, Kushina. Pemuda itu masih belum mau bicara dan hanya terus menangis, hingga akhirnya dia tertidur tanpa peduli jika nenek dan kakeknya dari keluarga Uchiha mencarinya. Dia tadi juga sengaja mematikan ponselnya agar tidak bisa dilacak oleh siapapun.
Kushina membelai surai raven cucunya, ibu dari duo Namikaze itu mengerti perasaan Menma. Tapi dia biarkan saja sampai cucunya mau berbicara dan mengatakan isi hatinya, Kushina menoleh saat mendengar pintu kamar cucunya terbuka dan mendapati putra sulungnya berdiri diambang pintu.
"Kaa-san... " Namikaze Kurama berjalan masuk kedalam kamar keponakannya menghampiri sang ibu.
"Ada apa Kurama? "
Kurama melirik keponakannya yang telah tertidur dengan bekas air mata yang membasahi pipi putih itu. "Tadi Itachi menghubungiku, keluarga Uchiha mencari Menma. "
Kushina menatap cucunya. "Ternyata kau pergi tanpa memberi tahu Miko-chan dan Fugaku, dasar bocah nakal, " Kushina kembali menatap putra sulungnya. "Apa sudah kau beri tahu jika Menma ada disini, Ku? "
Kurama mengangguk. "Lebih baik Kaa-san istirahat, sepertinya Menma sudah lelap. "
Kurama membenarkan posisi tidur keponakannya, membantu sang ibu agar bisa berdiri. Kushina berdiri dan menyelimuti Menma sebatas dada, kemudian wanita itu menatap putra sulungnya.
"Ku, bagaimana pun kita harus menyiapkan jawaban untuk semua pertanyaan Menma. Kaa-san rasa, Menma sudah menemukan kebenaran tentang Sasuke dan Naruto. "
"Wakatta, Kaa-san. "
Keesokan harinya, pemuda raven itu terbangun dengan rasa sakit di kepala. Menma bangun dari tidurnya dengan memijit pelipisnya, dia menoleh saat mendengar pintu kamarnya terbuka.
"Sudah bangun Menma-kun? "
"Baa-san... " lirih pemuda itu dan mengangguk untuk menjawab pertanyaan sang nenek.
Kushina menghampiri sang cucu yang masih betah duduk di atas tempat tidur, kemudian menyentuh kening Menma. "Kau sakit, sayang? "
Menma menggeleng. "Hanya sedikit pusing Baa-san. "
"Kalau begitu mandi lah, Baa-san akan menyiapkan sarapan untuk Menma. Bagaimana kalau sup tomat untuk sarapan? "
Menma tersenyum dan mengangguk menerima tawaran sang nenek. Kushina pun beranjak keluar dari kamar Menma untuk menyiapkan sarapan pemuda itu, sedangkan Menma sendiri pergi untuk mandi.
Setelah mandi pemuda raven itu keluar kamar menuju dapur untuk sarapan, saat akan sampai di dapur pemuda itu bisa mencium harum masakan sup tomat yang sama persis seperti buatan ibunya saat dia masih kecil. Dia jadi merindukan ibunya, dia juga ingat belum memberi tahu kakek dan neneknya tentu saja Fugaku dan Mikoto.
"Sudah siap, Menma makan yang banyak ya. " ujar Kushina menaruh satu mangkok sup tomat kesukaan Menma ke hadapan pemuda itu.
Menma mulai mengambil nasi dan memakan sup yang baru saja dimasakkan oleh neneknya Kushina, sangat pas di lidahnya dan mampu membuat Menma melupakan sejenak masalahnya. Akan tetapi tidak ada yang tahu jika didalam hati pemuda raven itu, dia menjerit dan menangis merindukan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Kaa-san? (TAMAT)
FanfictionUchiha Menma putra tunggal Uchiha Sasuke. Sejak usianya 10 tahun dia hanya tinggal bersama Mikoto-baasan dan fugaku-jiisan, dan sang tou-chan yang dalam keadaan koma. Kecelakaan 12 tahun yang lalu membuat dia kehilangan sang kaa-chan, entah dimana...