CHAPTER 29

1.7K 158 13
                                    

Disclaim Masashi Khisimoto
.
.
.
By Menma picture
.
.
.
.


Cklek....

"Naru... " pria bersurai merah menghampiri seorang wanita bersurai pirang yang tengah duduk disamping ranjang pasien, dimana seorang pemuda bersurai raven tengah tertidur dengan bantuan beberapa alat medis.

"Naru, lebih baik kau istirahat. " bujuk pria itu yang tak lain adalah Kurama kakak dari Naruto.

Naruto menggeleng, "Tidak, nii. Aku ingin menemani Menma, aku tidak mau meninggalkan anakku. "

Kurama memegang pundak sang adik. "Setidaknya istirahatlah sebentar, kau juga harus memikirkan kesehatanmu juga, Naru. "

Naruto memandang wajah putranya. "Dimana Sasuke, Nii-san ? "

"Sasuke sebentar lagi kesini untuk menjemputmu. " jawab Kurama, pria itu menatap sang adik prihatin. Semalam Menma memang sudah melewati masa kritisnya, akan tetapi keponakannya itu masih belum mau membuka mata dan lebih memilih untuk kembali tidur.

"Tapi aku tidak ingin pulang, Nii-san. Aku masih ingin menemani putraku. "

"Setidaknya makanlah, Naru. Kau belum makan dari kemarin kan? Ku mohon jangan siksa dirimu. "

Tok... Tok... Tok...

"Ah, sepertinya Sasuke sudah sampai. Ayo Naru, kita temui Sasuke. " ajak Kurama.

Dengan enggan Naruto berdiri dari duduknya, sejenak dia menatap wajah tampan putranya. "Ne, Menma-kun. Kaa-chan pergi sebentar ya, nanti Kaa-chan kembali lagi. Menma sama paman Kurama ya. " Naruto menatap sang kakak. "Aku sendiri saja yang menemui Sasuke, Nii-san disini saja tolong jaga Menma. " ujar Naruto.

"Wakatta, ingat apa pun yang terjadi semua untuk Menma. Jadi berbaikanlah dengan Sasuke, imouto. " pesan Kurama.

"Hn, aku titip Menma sebentar Nii-san. " Naruto berjalan keluar dari ruangan Menma.

Saat Menma sudah melewati masa kritis, pemuda itu telah dipindahkan keruang VVIP. Dan sekarang Sasuke berada diluar ruangan tempat anaknya dirawat, dia bukannya tidak ingin masuk dan melihat kondisi putranya, itu semua karena Naruto melarangnya untuk menemui Menma.

Sasuke menoleh saat pintu kamar rawat Menma terbuka dan memperlihatkan wajah seseorang yang sangat dicintainya, Uchiha Naruto. Naruto menatap datar Sasuke, jika bukan karena kakaknya Naruto tidak akan mau bertemu dengan Sasuke. Selain karena Sasuke terlambat menyelamatkan Menma, dia merasa dibodohi karena Sasuke telah menemukan Menma tapi malah menunda untuk menyelamatkan Menma.

"Naruto... "

"Aku tidak akan pulang, antarkan aku ke kediaman Namikaze. " potong Naruto saat Sasuke memanggilnya.

"Tapi Naruto ada yang ingin aku jelaskan padamu. "

Naruto menatap manik gelap milik Sasuke, mencari kebohongan yang tidak ia temukan di manik kelam itu. "Baiklah. " Naruto mengalah.

"Kalau begitu, bagaimana jika kita bicara sambil makan ramen. " Sasuke terpaksa, hanya itu yang bisa dia lakukan meski itu makanan tidak baik untuk kesehatan. Dia hanya ingin membujuk Naruto.

-uchihamenma14-

"Naruto, aku sebenarnya sudah lama tahu tempat Menma disekap. Akan tetapi Sakura seperti tahu semua yang akan ku lakukan untuk mendapatkan Menma, bahkan ponsel Menma yang ku pasang alat pelacak sudah dihancurkan. Itulah kenapa aku terlambat menyelamatkan anak kita, aku sungguh minta maaf, Naru. " jelas Sasuke.

"Kalau kau sudah tahu, kenapa kau harus menunggu lagi dan tidak melakukan tindakan? Kau tahu bagaimana aku selama Menma belum ditemukan, dan sekarang karena ulahmu anakku terbaring di rumah sakit. " nada bicara Naruto sangat dingin, lebih dingin dari Sasuke saat mengintimidasi musuhnya.

"Aku tahu aku salah, Naru. Aku melakukan semua itu karena aku tahu Sakura itu bagaimana, dan kenapa Tou-san melarangmu untuk ikut. Itu semua karena Sakura, dia sebenarnya juga mengincarmu, tapi aku belum tahu sebelum kau juga menghilang saat di Ame. " Sasuke terdiam, "Dan alasanku lebih memilihmu karena aku tahu, Sakura tidak benar-benar mencintaiku. "

Flash back

Dulu semasa sekolah menengah atas, Sasuke sangatlah populer dan sangat pintar, selalu menjadi juara. Banyak siswi di sekolahnya sangat mengidolakan dirinya, bahkan ada yang tergila gila pada Sasuke. Hanya satu orang yang tidak begitu peduli tentang semua yang berhubungan dengan Sasuke, dia adalah Naruto, Namikaze Naruto. Gadis Namikaze itu sangat tidak peduli mengenai pemuda Uchiha itu, meski mereka berteman baik, Naruto tidak pernah peduli mengenai masalah cinta dan privasi Sasuke.

Sasuke saat itu tengah sendirian berjalan menuju kantin untuk menghampiri Naruto, gadis itu tadi marah padanya karena dia telah mengejek gadis yang sebenarnya sudah lama mencuri hati sang pangeran es. Tanpa sengaja Sasuke mendengar pembicaraan para gadis yang tergila gila padanya, salah satu dari mereka ada Sakura.

"Tentu saja aku harus bisa mendapatkan Sasuke-kun, karena Sasuke-kun itu tampan dan kaya raya. Mana mungkin aku yang cantik ini bisa ditolak oleh Sasuke. " ungkap gadis itu membicarakan dirinya.

'Jadi mereka hanya ingin hartaku, mereka tidak benar benar mencintai diriku dengan tulus. Tapi bagaimana dengan Naruto, gadis itu tidak pernah memandangiku seperti para gadis yang tergila gila padaku. ' Sasuke segera berlalu untuk segera menemui Naruto, gadis itu pasti sudah menunggu dirinya.

Flash back off...

"Dan perlu kau tahu dan selalu kau tahu, Naruto. Aku benar benar sayang padamu, Sakura ingin memilikiku karena hartaku bukan cintaku. " Sasuke mengakhiri ceritanya.

Naruto memalingkan wajah, dia tetap marah pada Sasuke. Dia marah karena keadaan Menma, dan kondisi putranya cukup miris. Dokter bilang Menma selain kehabisan darah, pemuda itu juga terkena gizi buruk, mungkin karena makannya yang diberikan kurang bergizi. "Bukannya aku tidak mau memaafkanmu, Suke. Tapi mengingat Menma, inilah hukuman untukmu. Jangan harap aku mau pulang dan mengizinkanmu untuk bertemu Menma, pikirkan apa yang harus kau lakukan. "

"Ya mungkin aku harus melakukan sesuatu agar kau mau memaafkanku. "

Naruto mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Nagato-nii, bisa jemput aku di kedai ramen ichiraku? "

"Memangnya dimana Kurama? "

"Kurama-nii sedang di rumah sakit menggantikan aku menjaga Menma. "

"Sasuke? "

"Sudahlah Nagato-nii, jemput aku saja jangan bertanya lagi, aku tunggu lima belas menit. " Naruto memutuskan sambungan sepihak, kemudian menatap Sasuke. "Terima kasih makanannya. "

Naruto berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Sasuke yang menatap sendu kepergiannya, Naruto mengusap air matanya dia sebenarnya tidak ingin marah pada Sasuke. Mengingat kondisi Menma, Naruto harus memberi hukuman pada orang yang menyakiti anaknya.

Tak lama sebuah mobil berhenti di depannya, Naruto masuk duduk di samping si pengemudi.

"Antar aku ke kediaman Namikaze. " ujarnya

Sementara itu Sasuke mengepalkan tinjunya. "Awas kau Sakura, kau sudah salah memilih orang untuk kau sakiti. Kau salah jika harus bermain main dengan Uchiha Sasuke. "

-uchihamenma14-

Sasuke berjalan menyusuri koridor rumah Sakit dan berhenti di sebuah kamar yang dijaga ketat oleh anak buahnya.

"Uchiha-sama. " sapa salah satu dari mereka.

"Bagaimana dia? " tanya Sasuke datar.

"Dokter baru saja memeriksanya, dan orang itu mungkin akan segera sadar. " lapor Sasori.

"Bagus kalau begitu, jadi aku tidak perlu menunggu lama untuk menyiksanya. "





























TBC

Gomen g bisa terlalu panjang lagi, selamat membaca semoga kalian terhibur.



2. Kaa-san? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang