CHAPTER 18

2.5K 245 27
                                    

Disclaim Masashi Khisimoto
.
.
.
By Menma picture
.
.
.
.


BRAK...

Sasuke mengucap sumpah serapahnya saat mendengar pintu ruangannya dibuka secara paksa, dan pria beranak satu itu berjanji akan memenggal kepala si pelaku pendobrakan pintu ruangannya. Sedangkan sang pendobrak pintu ruangan Sasuke belum merasakan atau tidak merasakan aurah membunuh dari pemilik ruangan, pria bersurai pirang itu menghampiri meja kerja Sasuke dengan napas tersengal.

"Sasuke, kita harus bergerak cepat. Menma telah di pindahkan dari tempatnya di sekap, sepertinya ada mata-mata dari Sakura untuk mencari informasi pergerakan kita. " ucap pria itu setelah napasnya kembali normal.

Sasuke melotot, bagaimana mungkin rencana mereka terbongkar dan lebih parahnya lagi Sakura telah mengetahuinya. "Lalu apa yang harus kulakukan sementara pekerjaanku masih banyak yang belum terselesaikan? " tanya Sasuke datar, mencoba untuk meredam amarahnya.

"Sasuke, sebelumnya kau harus melihat posisi Menma berada sekarang. Ini perintah Itachi. " pria pirang itu mengabaikan pertanyaan Sasuke.

Dengan geram Sasuke menuruti perintah orang suruhan kakaknya yang memiliki hobi meledakkan sesutu itu, pria beranak satu itu berkutat dengan laptopnya sejenak, membuka aplikasi yang pernah ditunjukakan oleh kakaknya. "Tidak mungkin! "

"Ada apa Sasuke? " tanya si pirang penasaran.

"Menma tidak bisa kulacak keberadaannya. Dei, secepatnya siapkan rencana dan kau harus segera mencari Menma. " Sasuke mulai merapikan berkasnya tanpa melihat ekspresi bingung sang lawan bicara.

"Tapi kau mau kemana dan apa yang akan kau lakukan? " tanya Deidara.

"Aku akan melakukan pendekatan pada Sakura, setelahnya aku akan melakukan semua sesuai rencana. " setelah menjawab pertanyaan Deidara, Sasuke keluar ruangannya seraya berkutat dengan ponselnya.

Deidara merogoh sakunya, mengambil ponselnya untuk menghubungi Itachi setelah memastikan jika Sasuke telah pergi.

"Tachi, Sasuke berencana untuk menemui Sakura. " ucap Deidara setelah Itachi menerima panggilannya.

"Ikuti dia Dei, jangan biarkan Sasuke sendirian. Aku takut anak itu bertindak semaunya, dan aku akan memberi tahu tou-sama. " perintah Itachi.

"Baiklah. " Deidara memutuskan sambungan telfonnya dengan Itachi, dia beranjak keluar dari ruangan Uchiha bungsu untuk mengikuti Sasuke.

-uchihamenma14-

081xxxxxxxxxx

Temui aku di caffe Akatsuki.

Uchiha S.

Sakura merasa senang mendapatkan pesan dari Sasuke yang mengajaknya untuk bertemu. Dengan segera Sakura berdandan, setelahnya wanita musim semi itu memanggut bayangannya dicermin sejenak.

"Sempurna, pasti Sasuke akan tertarik padaku, lalu dia akan meninggalkan Naruto. " monolog Sakura dengan seringian yang tercetak pada wajah cantiknya.

Mengambil tas tangan dan kunci mobilnya, Sakura melangkah keluar kamarnya. Saat dia akan masuk kedalam mobil, wanita itu melihat salah seorang anak buahnya.

"Bagaimana, apa kalian sudah melakukannya? " tanya Sakura setelah anak buahnya menghadap.

"Sudah, Haruno-sama. Pemuda itu telah dibawah pergi oleh tuan Pain. " lapor orang itu.

"Bagus, pastikan tempatnya sulit untuk diketahui siapapun selain aku dan Pain. " komentar Sakura.

"Ha'i, Haruno-sama. "

"Dan jika ada yang mencariku, katakan aku sibuk. " pesan Sakura.

"Ha'i, Haruno-sama. "

Sakura pun masuk kedalam mobilnya, wanita itu menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumahnya melesat ketempat yang sudah ditetapkan oleh seseorang yang mengajaknya untuk bertemu.

-uchihamenma14-

"Menma-kun, dimana kamu nak? "

Kiba menatap sendu sahabatnya, ini sudah dua minggu Menma menghilang. Lalu sekarang mereka bingung dengan posisi Menma yang kembali hilang, padahal baru kemarin mereka menemukan posisi Menma berada. Shikamaru juga memberikan asumsi jika ada penghianat dengan memberikan informasi rencana mereka pada musuh.

"Haaaaah.... " Kiba menghela napas lelah, dia berjalan menghampiri sahabatnya yang tengah melamun. Setelah sampai, wanita pencinta anjing itu menyentuh bahu sang sahabat dengan lembut. "Naru, makan ya kamu belum makan dari kemarin. " Kiba berusaha untuk membujuk Naruto, karena yang dia dengar dari Mikoto, Naruto mulai tidak mau makan dan sulit untuk diajak bicara.

Naruto menggeleng pelan, Kiba kembali menghela napas. "Jika kamu tidak makan kasihan Mikoto Ba-san, Sasuke, Kurama-nii, dan juga orang tuamu. Mereka mengkhawatirkanmu Naru, kumohon kamu makan ya. " Kiba masih berusaha untuk membujuk Naruto.

"Aku tidak ingin makan sebelum Menma pulang Kiba, aku hanya ingin Menma. " ucap Naruto lirih.

"Sasuke dan yang lain sedang berusaha untuk menemukan Menma, Naru. Jika kau seperti ini, mereka tidak akan bisa fokus untuk mencari Menma-kun. Jangan membuat mereka khawatir dengan kondisimu, biarkan mereka untuk fokus mencari Menma. Jangan membuat mereka khawatir dengan keadaanmu, Naru. Kau ingin Menma pulang bukan? "

Naruto tediam merenungi perkataan sahabatnya. "Ya aku ingin Menma pulang, Kiba. " Naruto menatap Kiba dengan penuh harap, membuat Kiba menggigit bibirnya. Kiba barusaha sebisa mungkin agar Naruto percaya padanya.

"Kalau begitu kita kebawah, Bibi Mikoto sudah menyiapkan makanan untuk kau. " memilih meraih tangan Naruto yang terlihat mengurus, Kiba memilih untuk mengajak Naruto makan dari pada melanjutkan pembicaraan yang membuat hatinya terasa teriris mengingat rencana yang dilakukan untuk menyelamatkan Menma bisa juga untuk menyakiti Naruto.

Sesampainya diruang makan. Mikoto yang memang berada disana untuk menunggu Kiba, berdiri menghampiri menantu dan sahabatnya. Wanita paruh baya itu menatap sendu wanita pirang istri dari anaknya Uchiha Sasuke, menantunya sedikit kurus karena jarang makan dan juga karena susah untuk membujuknya makan.

"Naru-chan, " Mikoto memeluk Naruto sesaat.

"Ba-san, " panggilan Kiba membuat Mikoto mengalihkan atensinya pada wanita penyuka anjing itu. "Naru tadi bilang dia ingin makan. "

Mikoto tersenyum dan menatap Naruto. "Kalau begitu ayo makan, Kaa-san sudah memasak untuk Naru. " Mikoto menggiring Naruto untuk duduk, setelahnya dia mengambilkan semangkuk nasi untuk Naruto.

Naruto menatap sekelilingnya, mencari seseorang yang juga menjadi bagian dari hidupnya. "Mmmm... Kaa-san, dimana Sasuke? "

Pertanyaan Naruto membuat dua wanita berbeda usia dan surai saling pandang, mereka harus pandai-pandai menjawab pertanyaan si pirang. "Ummm... Sasuke ada perjalanan bisnis di Kirigakure, proyek disana membutuhkan Sasuke untuk tiga sampai empat hari kedepan. " Mikoto memutuskan untuk memilih alasan kerja sebagai alasan ketidak hadiran Sasuke di Mansion Uchiha.

Naruto hanya mengangguk faham, wanita itu mulai memakan masakan yang disiapkan oleh Mikoto untuknya. Sedangkan Mikoto tersenyum melihat menantunya mau memakan masakannya.

'Cepat temukan Menma-kun, Sasuke. ' iner Mikoto.







































TBC......

😵😵😵😵😵 Apaan ini? Kok malah jadi rancau? Kayaknya gak enak buat dibaca...

Maaf ya readers cerita kali ini kurang memuaskan. Menma benar-benar mulai buntu ide.

Tunggu aja buat kelanjutannya dan harap bersabar menghadapi kemoloran Menm dalam update.

Sayonara yo....

2. Kaa-san? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang