CHAPTER 17

2.8K 265 23
                                    

Disclaim Masashi Khisimoto
.
.
.
By Menma picture
.
.
.
.

"Lapor Haruno-sama, sepertinya mereka telah mengetahui keberadaan Uchiha Menma. " lapor seorang pria berbadan besar pada seorang wanita bersurai musim semi.

BRAAK...

"Bagaimana itu bisa terjadi? Bukankah kalian sudah membereskan semuanya tanpa meninggalkan jejak? " bentak wanita bersurai pink tersebut.

"Kami sudah melakukannya Haruno-sama, akan tetapi sepertinya anak itu memiliki benda yang bisa di gunakan untuk melacak keberadaannya. " jelas orang tersebut.

Wanita bersurai buble gum itu menggeram, tidak mungkin secepat ini para Uchiha itu mendapatkan tempat Menma berada. "Periksa Uchiha Menma, cari benda yang terlihat mencurigakan dan hancurkan benda itu. Setelahnya pindahkan Uchiha Menma saat tengah malam, cari tempat yang lebih aman lagi. "

"Ha'i, Haruno-sama. "

"Sekarang pergi dan temui Pain untuk membantu kalian. "

"Ha'i. "

"Belum saatnya kau menemukan putra kesayanganmu, Uchiha Sasuke. " seringai wanita itu setelah kepergian anak buahnya.

-uchihamenma14-

"Apa kau bilang? Aku yang harus mengorek informasi dari Sakura mengenai Menma? " Sasuke menahan emosinya setelah mendengar rencana yang di utarakan oleh Itachi, pria beranak satu itu menatap tajam.

Bagaimana dia tidak emosi? Yang direncanakan oleh Itachi adalah mengikuti permainan yang ingin dilakukan oleh Sakura, sedangkan hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan Naruto istrinya. Jika dia boleh memilih, Sasuke lebih suka bekerja sama dengan Kurama kakak iparnya dari pada mengikuti rencana yang telah Itachi susun untuk menjebak Sakura.

"Kurasa apa yang di rencanakan oleh Itachi-san ada benarnya, Sasuke. Mungkin saja dengan itu Sakura mau memberi tahu dimana Menma berada, lagi pula ini demi Menma dan Naruto. " ucap Shikamaru.

"Apa kau bisa menjamin rencana ini berhasil tanpa diketahui oleh Naruto, tuan Nara? " geram Sasuke.

"Untuk masalah Naru-chan akan kuusahakan agar dia tidak mengetahui hal ini. " jawab Kiba menggantikan Shikamaru.

"Apa aku bisa mempercayaimu nyonya Nara? Kau sendiri saja dapat ditipu dengan mudah oleh nyonya muda Uchiha. " sangkal Sasuke berganti menatap sahabat istrinya.

Kiba terdiam mendengar sangkalan dari Sasuke, dia memang pernah dibohongi oleh Naruto.

"Kau jangan mempersulit semuanya, Sasuke. Kau ingin Naruto terus menangis karena Menma yang belum ditemukan? " tanya Deidara yang tahu jika Sasuke akan kembali melontarkan keberatannya. Terlihat dari si raven yang mengatupkan kembali mulutnya yang akan mengeluarkan kata-kata penolakannya.

Sasuke menggeram, kalau bukan karena Naruto, kalau saja ini bukanlah anaknya sendiri. Sasuke benar-benar akan menolaknya, "Baiklah aku akan mengikuti permainan kalian. " putus Sasuke dengan gigi yang bergemeletuk menahan emosi.

Sementara itu di kediaman Uchiha, seorang wanita bersurai pirang menatap hampa kamar yang tengah disinggahinya, kamar sang putra yang hampir dua minggu belum ditemukan. Dan diambang pintu berdiri seorang wanita paruh baya menatap si pirang dengan tatapan sendu, wanita itu juga merindukan pemilik kamar yang disinggahi istri dari anak ke duanya, Sasuke.

Mikoto menoleh saat merasakan tepukan dibahunya, Fugaku Uchiha menatapnya dengan tatapan ingin bicara dengannya. Ibu dua anak itu mengangguk dan mengikuti suaminya menjauh dari kamar Menma.

2. Kaa-san? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang