Disclaim Masashi Khisimoto
.
.
.
By Menma picture
.
.
.
.
Keheningan terjadi di antara kedua ibu dan anak itu, tidak ada yang berbicara kembali. Wanita bersurai pirang itu masih terkejut dengan apa yang ia alami, apakah rencananya akan berantakan atau dia lari lagi dari kenyataan.
"Kau salah orang anak muda, aku bukan Kaa-sanmu. " si wanita berbicara setelah memikirkan kata-kata yang tepat untuk menghindari si pemuda.
Menma mengangkat sebelah alisnya. "Benarkah? Soalnya aku ingat dengan wajah Kaa-san ku, dia cantik bersurai pirang, bermata biru shafier, memiliki tanda lahir yang sama dengan yang aku miliki. " telak, Menma benar benar telah menyiapkan semua rencana untuk membawa sang ibu kembali pulang.
Naruto, wanita itu bungkam tidak bisa mengelak lagi. Dia menyetujui ajakan Kiba tanpa berpikir dua kali, dan siapa yang merencanakan semua ini. Menma menghela napas saat tidak mendapat respon dari sang ibu, menatap mata shafier yang sama dengannya.
"Kaa-san ikutlah pulang bersama ku, Tou-sama merindukan Kaa-san. Saat dia bangun dari komanya, yang di tanyakan olehnya adalah Kaa-san. " ucap Menma mencoba untuk meyakinkan sang ibu agar mau kembali bersamanya. "Aku merindukanmu Kaa-san. " matanya mulai berkaca-kaca, perasaannya telah tercampur aduk antara kecewa, senang dan juga marah. "Otou-san juga... Hiks... Dia.... Hiks.... Dia... Hiks.... " pemuda itu mulai terisak, Menma telah kalah dia menangis. Terakhir dia menangis disaat ibunya menghilang dan ayahnya dinyatakan koma, itu terjadi pada 12 tahun yang lalu. Dan di usianya yang telah 22 tahun ini dia kembali menangis.
Greb...
Menma terkejut saat tiba-tiba wanita yang di panggilnya Kaa-san memeluknya, pemuda raven itu membalas pelukan si wanita pirang dengan tangisan yang mulai pecah. Naruto merasakan sesak saat mendengar tangisan putranya, dia mulai bimbang antara kembali pada keluarganya dan tetap bersembunyi. Wanita itu kini tengah berperang batin, mencoba untuk mencari jawaban atas resiko yang harus di dapatnya nanti.
Sedangkan Menma, pemuda itu menangis meluapkan semua emosinya. Dia sangat merindukan sang ibu yang telah lama menghilang dan sekarang berada didalam pelukannya, jika dia bisa membawa kembali ibunya kembali pulang ayahnya pasti akan senang. Naruto mengusap punggung anaknya, mencoba untuk menenangkan si uchiha muda tersebut.
Mari kita tinggalkan ibu dan anak itu sejenak, kita beralih pada tiga orang dewasa yang tengah mengamati dua orang tadi dari kamera CCTV yang sengaja di pasang diruangan tersebut. Satu dari mereka yang bergenre perempuan tengah mengusap pipinya, wanita itu terharu dengan apa yang di lihat saat ini.
"Jadi apa rencanamu selanjutnya? " tanya pria bersurai raven yang di ikat longgar.
"Biarkan mereka berdua terlebih dahulu, mereka membutuhkan waktu untuk berdua. Kiba, kau sudah menghubungi Shika untuk menjemput Sasuke? " jelas pria bersurai jingga mengajukan pertanyaan kepada satu-satunya wanita di tempat itu.
"Ya, mereka dalam perjalanan kemari. Ku harap Sakura tidak melakukan hal aneh untuk menghadang perjalanan mereka. " jawab Kiba setelah menghapus air matanya.
Pria bersurai jingga menatap si raven. "Kau tau apa yang harus kau lakukan Itachi?! "
"Aku tahu. " Itachi mengambil ponselnya, menekan beberapa digit nomor dan mendial nomor tersebut. "Sasori, ikuti mobil Shika yang dalam perjalanan kemari. Jangan biarkan mereka di ganggu oleh perusuh si ular pink itu. " setelah mengatakan hal demikian Itachi langsung menutup sambungan tanpa mendengar jawaban dari orang yang baru saja ia hubungi.
-uchihamenma14-
Disisi lain, Sasuke yang tadinya sedang sibuk diruang kerjanya dengan setumpukan berkas-berkas laknat yang tiada habisnya harus keluar saat Shikamaru datang dan menyeretnya untuk ikut bersama pria nanas tersebut. Saat si raven menanyakan akan dibawah kemana dia, Shikamaru hanya diam dan tersenyum penuh makna.
Shikamaru melirik spionnya dan mendapati sebuah mobil tengah mengikuti mereka. 'Ck, mendokusai. Kenapa harus ada gangguan. ' inner Shikamaru. Dia menambah kecepatan laju mobilnya, menjaga jarak dari si pengejar.
Sementara itu, Sasori dan Deidara tengah mencoba untuk menghalang mobil yang sedang mengikuti mobil milik Shikamaru. Sasori berfokus pada jalanan sementara itu Deidara mencoba untuk menembaki ban mobil yang sedang mereka kejar.
"Sepertinya kita harus memanggil bantuan, Un. " kata Deidara.
"Lakukan, karena aku tidak yakin jika mereka mengejar Sasuke sendirian. Pasti mereka memiliki rencana. " ujar Sasori yang masih berfokus pada jalanan.
Deidara mengeluarkan ponselnya dan menekan beberapa digit nomor, kemudian dia mendial nomor tersebut. "Segera kirimkan bantuan, Un. Sasuke-sama dalam bahaya. " tanpa menunggu jawaban, Deidara memutuskan sambungan. Setelahnya pria pirang itu kembali fokus pada musuhnya.
Shikamaru masih memantau pengejarnya, dia sedikit lega saat melihat mobil Sasori berada di belakang mobil yang mengejarnya. "Sasuke, kencangkan sabuk pengamanmu. Aku akan menambah kecepatan. "
Tanpa bertanya Sasuke mengencangkan sabuk pengamannya, setelahnya Shikamaru menambah kecepatan laju mobilnya. Sesekali Shikamaru memperhatikan gerak-gerik mobil yang mengikutinya, senyum miring tersungging diwajahnya saat tidak ada lagi yang mengikuti mereka.
Sementara itu, Menma mengusap kasar sisa air matanya. Dan sudah puas menangis dalam pelukan sang ibu, meski sesekali terdengar isakan keluar dari bibirnya.
"Maafkan Kaa-san, Menma. Kaa-san tidak bermaksud meninggalkan kalian berdua, Kaa-san benar-benar menyayangi Menma dan Tou-san, hanya saja waktu itu Kaa-san berusaha untuk menangkap orang yang telah menyelakai keluarga kita. "
"Kaa-san memiliki kami semua, Kyuu-jisan, uncle, grandpa, Minato-jii, grandma, Khusina Baa-san. "
"Kaa-san mengerti, tapi Kaa-san tidak bisa melibatkan kalian. Ini masalah Kaa-san dengan orang itu, Kaa-san tidak ingin kalian kenapa-kenapa. " Naruto mengelus punggung anaknya, mencoba untuk menenangkan pemuda raven kesayangannya.
CKLEK...
Kedua orang itu menoleh pada pintu yang baru di buka oleh seseorang, wanita pirang dan si pembuka pintu membelalakan matanya, mereka terkejut satu sama lain. Sedangkan Menma hanya tersenyum, ya ini adalah salah satu dari rencana paman-pamannya.
"Akhirnya, datang juga. " gumam Menma yang masih bisa di dengar oleh Naruto.
"Na-naruto. " panggil seorang pria raven dengan nada terkejut.
Naruto yang mendengar namanya di panggil menoleh, ia baru ingat jika orang itu telah pulih kembali. Orang yang sangat berharga baginya, orang yang sangat di cintainya. Orang itu adalah.
"Anata?! "
UCHIHA SASUKE..
TBC
Yak, akhirnya bertemu dengan Sasuke👏👏👏. Awalnya nggak yakin dibuat kayak gini, tapi coba di pikir-pikir lagi pasti seru banget keluar satu persatu. Nanti akan Ada chapter yang mungkin lebih pendek, hanya kelanjutan chapter ini saja 😅
OK terima kasih bagi yang sudah mendukung cerita Menma, bagi yang sudah membaca silahkan menyempatkan diri untuk memberi 👍,sekian truma kasih.
Harap bersabar untuk menunggu kelanjutan cerita Menma.
Se you next the chapter.....
Sayonara yo......
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Kaa-san? (TAMAT)
FanfictionUchiha Menma putra tunggal Uchiha Sasuke. Sejak usianya 10 tahun dia hanya tinggal bersama Mikoto-baasan dan fugaku-jiisan, dan sang tou-chan yang dalam keadaan koma. Kecelakaan 12 tahun yang lalu membuat dia kehilangan sang kaa-chan, entah dimana...