Dua

4.5K 196 1
                                    

"Aluna!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aluna!"

Rintik hujan menuruni bumi. Menimbulkan keramaian pada suasana sekolah yang seharusnya masih sepi karena masih dalam kegiatan belajar mengajar. Aluna yang baru saja dari toilet mendapatkan panggilan dari seseorang sewaktu dirinya melewati lorong. Untuk sekilas ia menolehkan kepala hanya untuk melihat si pemanggil. Namun langsung membuang muka saat merasa bahwa orang yang memanggilnya justru tidak ingin ia temui.

"Luna!"

Untuk panggilan kedua ini, mampu membuat Aluna menghentikan langkahnya. Keningnya membentuk kerutan sebagai tanda bahwa dirinya merasa terganggu atas panggilan tersebut. Yang memanggil tidak merasa bersalah sama sekali dan justru tersenyum lebar karena berhasil menyusul Aluna.

"Berapa kali lagi gue harus bilang? Jangan panggil gue pakai panggilan itu!"

Lelaki bernama lengkap Alrezca Zavardiaz atau yang biasa dipanggil Zav itu tidak memperdulikan amarah Aluna. Dia malah meraih tangan Aluna yang selalu terasa sedingin es itu sekalipun udara sedang hangat. Apalagi saat ini cuaca sedang mendung dan suhu terasa lebih dingin. Zav menggenggam erat tangan Aluna seolah hendak memberikan kehangatan padanya.

"Gue juga udah berapa kali bilang kalau gue enggak akan berhenti manggil lo dengan panggilan itu sampai lo jelasin sendiri alasan kenapa gue enggak boleh manggil lo dengan panggilan itu," sahut Zav sambil tersenyum manis pada Aluna. Senyum yang selalu nampak menawan bila dilihat oleh kaum hawa.

Aluna tidak bisa berbohong bahwa Zav memang memiliki wajah yang tampan. Apalagi begitu kedua sudut bibirnya terangkat hingga menciptakan seulas senyuman. Namun hal itu tidak mampu membuat Aluna memadamkan amarahnya akibat panggilan Zav.

Panggilan yang tidak seharusnya lelaki itu gunakan adalah panggilan istimewa untuk Aluna. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memanggilnya dengan panggilan itu. Jadi wajar saja bila Aluna merasa kesal saat Zav, lelaki yang dianggapnya tidak terlalu dekat dengan dirinya itu memanggilnya seperti itu.

Bahkan sekalipun Aluna menjadi satu-satunya gadis yang Zav dengarkan saat semua gadis yang mengejar-ngejar dirinya untuk dijadikan kekasih justru ia tolak, Aluna tidak peduli. Bahkan bila Aluna dikenal sebagai gadis yang sombong karena menolak lelaki yang berkategori diidolakan dan diidam-idamkan oleh para siswi di sekolahnya, Aluna juga tidak memperdulikannya.

Oleh sebab itu, Aluna menepis tangan Zav dengan kasar agar lepas dari pergelangan tangannya lalu meninggalkan lelaki itu begitu saja.

Tapi sayangnya Aluna tidak tahu bahwa bukan saja dirinya yang keras kepala. Tetapi lelaki bernama Alrezca Zavardiaz itu juga tidak mudah untuk menyerah. Ia melihat kepergian Aluna dengan senyuman tipis di bibirnya.

Aluna berbicara dengannya hari ini saja sudah membuat Zav merasakan kebahagiaan atas pertanda kemajuan dari kedekatannya dengan Aluna. Karena biasanya, kehadiran Zav hanya dianggap angin lalu saja oleh Aluna.

I'M ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang