BAGIAN 3 TERNYATA WANITA ITU...

730 11 0
                                    


"SETAAAANN!!....KUNTIIIIII!!!.................AARRRRGHHHH!!!!!!!!" seketika Asnawi langsung berteriak, kaget dan berusaha untuk lari.

Wanita itu berambut hitam panjang terurai, muka putih pucat, senyum menyeringai, raut wajah senyum menyeramkan. Matanya berwarna kuning terang, sebelah kanan bola matanya keluar dari rongga mata dan menggantung ke pipi, yang sebelahnya nya lagi menatap Asnawi dengan tatapan kosong.

Asnawi bergegas langsung berdiri dan lari ke arah motornya, namun apa daya, keadaan kakinya yang terluka akibat kecelakaan membuatnya terjatuh dan kesulitan untuk berdiri lagi.

"Mas mau kemana?...jangan jalan dulu, kaki kamu masih sakit,...sini mas aku tolongin....." kata kuntilanak itu sambil melayang mendekati Asnawi yang merangkak untuk terus mendekati motornya yang terparkir di pinggir jalan.

"Pergiii...sana jangan ganggu gue, kaditu siah....!!!" teriak Asnawi

"Mas...hihihihihi" tawa kuntilanak.

"Anjiing Malah ketawa lagi ...................pergiiiiii goblok!!" teriak Asnawi sambil merangkak menjauhi pohon tadi dan kemudian dia menengok kebelakang tubuhnya dan melempar sebuah batu pada Kuntilanak itu,  kemudian Kuntilanak itu hilang seketika .

"Huhhhh!!!...untung dia udah ilang" Asnawi bernapas lega.

Asnawi bernapas terengah-engah sambil duduk menghadap kearah pohon tempat dia tadi bersandar. Dia melihat-lihat keadaan di sekelilingnya. Untuk sesaat dia merasa baru bangun dari mimpi buruk. Asnawi berusaha untuk menggerakkan kakinya dan berusaha berdiri. Butuh waktu lima belas menit bagi Asnawi untuk berdiri.

"Akhirnya gue bisa berdiri, saatnya gue pulang" gumam Asnawi. Ketika dia membalikan badan, tiba tiba sosok Kuntilanak itu muncul di depannya.

"Mau pergi kemana mas....? hihihi"Kata kuntilanak dengan senyum menyeringai dan wajah pucat menyeramkan.

Melihat hal tersebut, Asnawi langsung pingsan, badannya jatuh ke tanah dengan kencang .

"Oalah pingsan lagi lho, padahal aku kan cuma nanya." Kata kuntilanak geleng-geleng kepala. "Hmmm...terpaksa aku harus ngankat dia lagi ke pohon, mana berat lagi.....uuhh!!" keluh kuntilanak sambil mengangkat badan Asnawi untuk kembali ke tempat tadi dan berusaha menyandarkannya dengan nyaman, kemudian dia membersihkan lukanya lagi.

Beberapa menit kemudian Asnawi mulai sadar namun ketika melihat dihadapannya ada kuntilanak, Asnawi kembali pingsan. Setidaknya Asnawi pingsan 3 kali sampai akhirnya kuntilanak itu jadi sangat kesal. Dia membaringkan badan Asnawi di atas tanah dan menempatkan kepalanya diatas pangkuannya. Kuntilanak itu mulai mengelus-elus rambut Asnawi, kemudian dia memijat kepalanya. Beberapa menit kemudian Asnawi mulai membuka mata kembali dan berteriak kencang karena melihat dirinya tengah berbaring di pangkuan sang kuntilanak. Dengan cepat Kuntilanak itu pun menutup mulut Asnawi dengan tangannya. "Sssstttt...jangan berisik, aku lagi mijitin kepala kamu biar relaks" bisik sang Kuntilanak. " aku akan buka mulut kamu, tapi kamu harus tenang yah jangan teriak, nanti bakalan mengundang setan- setan yang lain dateng kesini".

Asnawi menganggukkan kepalanya dan Kuntilanak itu pun menyingkirkan tangannya dari mulut Asnawi. Asnawi takut bukan kepalang, dia harus berbaring diatas pangkuan kuntilanak dengan kondisi seluruh badan sakit gara-gara kecelakaan. Tubuh Asnawi bergetar karena merasakan dingin yang menjalar dari kepalanya. Dia serasa tidur dengan bantal es karena paha kuntilanak itu sangat dingin. Karena sudah tidak kuat lagi menahaan rasa takutnya Asnawi pun mengompol di celana. Dia pasrah dengan keaadaan yang dialamainya, dia tidak bisa berdiri apalagi berlari.

"Apa yang lagi kamu lakuin ke aku ? .....ampun kunti, jangan ambil jiwa aku......jangan makan otak ku ...........ampuunn, aku belum kawin" Asnawi memelas.

PACARKU KUNTILANAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang