BAGIAN 32 ANAK INDIGO

441 9 0
                                    



Sore telah menjelang, Asnawi menggandeng tangan Hayati keluar dari kamar dan berjalan menuju halaman depan kost untuk menaiki mobil. Para penghuni kost lain mendadak heboh melihat Asnawi yang meggandeng cewek cantik keluar dari kamarnya. Begitu mereka turun menuju bawah dan mendekati halaman depan, tampak terlihat Ibu Kost yang sedang melihat-lihat mobil mewah Asnawi dengan terkagum-kagum.

"Bu..Punten...!!" kata Asnawi. Ibu Kost langsung menoleh kearah mereka dan langsung tercengang melihat penampakan Hayati yang sudah di upgrade. "Subhanallah........Nak Hayati kamu cantik banget, siapa yang ngedandani kamu sayang?" tanya Ibu Kost sambil berlinang air mata karena terharu.

"Mas Nawi Buu.....Ibu kok nangis?" tanya Hayati.

"Ibu terharu nak...kamu mengingatkanku sama anakku...huft..huft..kalo dia masih ada, pasti seumuran kamu dan dia pasti kaya kamu ini, cantik..." kata Ibu Kost yang membandingkan Utami dengan Hayati jika masih hidup. Utami yang pada sAat itu berada di sebelah Hayati tampak kesal saat mendengarkan perkatAan ibunya."Plisss Buu heloooww..cape deeh...aku selalu ada di sini kali , di deket Ibu....dan jangan bandingin aku sama Mbak Kunti dong..aku kalah telak nih...toket aku kecil banget,coba liat toketnya Mbak Kunti yang super jumbo...keren banget kan...hmmmmm" Utami mulai mengoceh. Mendengar ocehan Utami di sebelahnya, Hayati hanya diam saja dan tersenyum.

"punten Buu, aku sama Hayati mau ada acara Malam ini di kampus, jadi aku bawa mobil kesini" kata Asnawi.

"Ooh jadi ini mobil kamu Wi...bagus banget yah" kata Ibu Kost takjub.

"hehe..bukan Buu, ini punya temenku....aku cuman minjem aja buat hari ini" kata Asnawi yang kemudian langsung berpamitan kepada Ibu Kost karena mau berangkat. Asnawi dan Hayati mencium tangan Ibu Kost sebelum pergi. Asnawi membukakan pintu mobil untuk Hayati dan mempersilakannya untuk masuk ke mobil terlebih dahulu. Setelah memastikan Hayati duduk dengan nyaman, kemudian Asnawi menaiki mobil dan mulai melaju meninggalkan Ibu Kost dan Utami yang melambaikan tangan kepada Asnawi.

"waahh.......mobilnya bagus banget mas, kursinya empuk, sama AC nya dingiiiin banget".

"iya dong sayang, harus bagus mobilnya...masa nganter bidadari cantik pake mobil butut..hahaha"

"iihhh..mas gombal lagi deh...eh mas mas...ehhh kampus mas jauh nggak dari sini?"

"ya lumayan, kalo nggak macet mah setengah jam juga nyampe, tapi kan sekarang weekend nih pastinya bakalan macet...ya paling 1-2 jam an lah"

Perkiraan Asnawi tentang kemacetan di Kota Bandung terbukti. Begitu masuk jalan utama, mereka langsung terjebak oleh kemacetan yang cukup parah. Kondisi jalanan di Kota Bandung pada sAat weekend memang selalu dipadati oleh para wisatawan dari Jakarta. Setidaknya Asnawi bisa bernapas lega karena Hayati Malah sibuk melihat lihat suasana Kota Bandung dikala sore hari, dia sama sekali tidak menghiraukan kemacetan.

Asnawi tampak sudah tidak sabar untuk segera tiba di kampus, dia tidak sabar melihat ekspresi Cascade dan teman-temannya yang tercengang, terutama Merry yang menjadi target utamanya. Asnawi menyimpan rasa sakit hati yang parah terhadap Merry. Merry adalah gadis yang ditaksir oleh Asnawi sejak pertama kali masuk kuliah. Dia berkenalan dengan Merry sAat upacara penyambuta mahasiswa baru. Asnawi kala itu secara kebetulan duduk bersebelahan dengan Merry. Awalnya ketika pertama kali berkenalan dengan Merry, Asnawi merasa canggung untuk sekedar memulai obrolan pertamanya dengan Merry, namun berkat sifat bersahabatnya, Asnawi akhirnya bisa menarik perhatian Merry kedalam suatu obrolan yang lebih dalam. Merry adalah mahasiswa jurusan Desain yang kebetulan satu jurusan dengan Cascade. Hal itu menjadi faktor penunjang untuk Asnawi untuk semakin mendekatinya. Selama masa pendekatan dengan Merry, Asnawi juga mendekati 3 gadis lainnya dari jurusan lain. Dia pikir kalau semakin banyak calon maka semakin besar peluangya untuk menjadi pacar. Menurut pemikirannya apabila dia ditolak oleh salah satu kandidat, maka masih ada harapan dari kandidat lainnya. Dari keempat kandidat cewek gebetan Asnawi, Merry lah yang paling berpeluang kuat mejadi pacarya. Hal ini karena Merry seolah memberi harapan besar bagi Asnawi. Mereka bahkan sudah beberapa kali pergi berkencan atau sekadar nongkrong di cafe. Untuk alasan itulah Merry menjadi kandidat terakhir yang ditembak Asnawi setelah mendapat penolakan dari 3 kandidat lainnya. Namun nasib berkata lain, ternyata Merry juga menolak Asnawi dengan cara yang sangat mainstream. Itulah kenapa Asnawi merasa sangat sakit hati oleh Merry dan membuatnya untuk membalas dendam dengan mengajak Hayati ke acara kampus. Tujuan utamanya adalah untuk membuat Merry patah hati dan merasa menyesal karena telah menolak dirinya.

PACARKU KUNTILANAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang