Pagi mulai menjelang, udara dingin kota Bandung yang sangat menusuk mulai menjalar keseluruh tubuh Hayati yang masih terbaring bersama Asnawi di atas tempat tidur yang cukup sempit, saking sempitnya, Asnawi dan Hayati tidur dengan posisi menyamping dan saling berhadapan. Hayati terbangun karena merasa sangat kedinginan karena dirinya dan Asnawi tidur dengan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh mereka, dia kemudian menarik selimut yang tergeletak di lantai, Hayati lalu memenyelimuti dirinya dengan Asnawi.
Hayati kembali berbaring di hadapan Asnawi yang masih terlelap, namun dirinya tidak kembali tidur melainkan hanya memandang wajah Asnawi. Hayati senyum-senyum sendiri ketika memperhatikan wajah Asnawi yang dipenuhi oleh bumbu sate yang telah mengering. Dia juga mengelus kepala Asnawi dan sesekali mencium kening Asnawi. Hayati telah mengalami Malam yang sangat indah dengan tidak terduga. Dia tidak menyangka akan melakukan hubungan badan dengan Asnawi, padahal dia sama sekali tidak berniat untuk melakukan hal itu, yang diinginkannya hanya mendapat ciuman pertama dari Asnawi, namun dia mendapatkan bonus yang sangat banyak.
Hayati mengambil beberapa lembar tissue yang terserak di bawah tempat tidur, dia membersihkan wajah Asnawi dengan tissue itu. Ketika Hayati mengelap wajah Asnawi, tiba-tiba Asnawi terbangun.
"hmmmm.........sayang" sapa Asnawi sambil berusaha membuka matanya yang seakan masih lengket karena rasa kantuk.
"pagi mas ku sayang...." jawab Hayati dengan tersenyum.
Asnawi kemudian mengelus pipi Hayati dan kemudian dia mencium Bibir Hayati sebagai balasan sapAan selamat pagi dari Hayati.
"kamu lagi ngapain..?"
"aku lagi bersihin wajah mas....belepotan banget banyak bumbu sate yang udah kering"
"heheh...makasih Hayati sayang...kamu perhatian banget"
Setelah beberapa sAat, Asnawi kemudian bangun dari tempat tidurnya. Dia kemudian mengambil handuk yang tergantung di balik pintu dan langsung menyarungkannya ke pinggang. Tampak pungung Asnawi yang terluka akibat cakaran Hayati dengan darah yang sudah mengering. Hayati tampak khawatir melihat kondisi punggung Asnawi.
"mas mau kemana?......"
"hoaammmm.............aku mau mandi besar Hayati sayang,..... hayu mandi bareng yuk!"
"hehehe......aku nggak perlu mandi mas"
"loh kan kamu juga kotor, wajah kamu juga sama belepotan penuh bumbu sate"
"gampang aku mah mas.....tinggal jentikin jari langsung bersih dan wangi lagi"
Hayati kemudian bangun dari tempat tidur, dia kemudian memakai baju kemeja Asnawi yang berlumuran darah dan memakainya untuk menutup badannya. Dia hanya mengkancingkan 2 buah kancing baju. Asnawi tersenyum melihat Hayati memakai kemeja dirinya yang tampak longgar dan tidak terkancing penuh sehingga terlihat pemandangan dari bagian belahan dada sampai pusar.
"kamu seksi banget pake baju aku...hehehehe"
"iihhh mas ku ini mesum mulu deh.......nanti mulai lagi loh"
"hehehehe yaahhh...........semoga aja"
Hayati kemudian menghampiri Asnawi untuk melihat kondisi punggung Asnawi. Tampak luka seperti sayatan berjumlah 10 sesuai dengan jumlah jari Hayati yang tidak sengaja mencakarnya. Hayati memeriksa dengan badanama luka-luka itu dan dia menyarankan kalau luka Asnawi harus segera dijahit. Asnawi menerima saran itu, namun dirinya ingin mandi besar terlebih dahulu sebelum lukanya dijahit.
"mas......nggak bakalan ngerasain perih kalo mandi dulu?" tanya Hayati.
"perih banget sih, tapi tenang aja.....aku kuat kok.....semalem juga kuat hehehehe" jawab Asnawi sambil menggoyang-goyang pinggangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU KUNTILANAK
RomanceKisah ini bercerita tentang sesosok Kuntilanak yang bernama Hayati, dia jatuh cinta kepada seorang Laki-laki yang bernama Asnawi. Suatu hari Hayati memberanikan diri untuk menemui Asnawi. Akhirnya terjadilah pertemuan antara mereka berdua dan dimula...