BAGIAN 19 PORTAL POHON

352 9 0
                                    



Jam dinding menunjukkan pukul 11.00 Malam, Asnawi berbaring terlentang di tempat tidur dengan Cascade di sebelahnya yang sudah tertidur sambil memeluk tubuh Asnawi. 3 jam sudah Asnawi malewati ujian berat ini dan akhirnya untuk pertama kalinya dia berhasil lulus dengan sempurna dari ujian berat kamar Cascade. Doa Asnawi dikabulkan Tuhan, dia sangat senang melihat dia berbaring dengan baju yang masih lengkap dan tidak terbuka sedikitpun. Begitu juga Cascade yang terlelap tidur dengan baju yang masih lengkap. Asnawi berhasil menahan gejolak Syahwatnya dan mencegah keluarnya Monster Kyubii yang dari tadi terus menerus mendesak tubuhnya.

Dipikirannya hanya terbayang wajah Hayati yang tersenyum manis kepadanya dan dan kenangan ketika pertama kali bertemu di jalanan angker itu. Asnawi juga membayangkan dirinya membenamkan wajah ke dada Hayati yang besar, empuk dan dingin seperti bantal yang terbuat dari salju.

Dia langsung melepas pelukan Cascade yang tertidur dan bangkit dari tempat tidur. Asnawi berdiri sejenak untuk melihat Cascade yang terlelap, kemudian dia menyelimuti tubuh Cascade dan mencium keningnya. "Sorry yah Cas.....sekarang hati gue udah beralih ke Hayati, sesuai keinginan lu" gumam Asnawi berbicara ke Cascade yang terlelap. Asnawi kemudian memakai jaketnya dan berjalan keluar kamar dengan pelan. Setelah keluar Asnawi berjalan perlahan juga menuju keluar rumah sambil celingak-celinguk takut ada Bi Asih yang bisa dipastikan akan memberikan gelombag tsunami susulan, mengingat Asnawi sudah tidak bisa lagi menahannya lagi. Akhirnya dia mendekati pintu keluar dan mulai bernapas lega karena tiak ada kehadiran Bi Asih. Kemungkinan Bi Asih sudah tertidur di kamarnya, dengan muka bahagia dia membuka pintu keluar, tiba-tiba ada sesosok perempuan memakai baju daster putih panjang, memakai masker wajah warna putih dan rambut panjang yang terurai. Asnawi kaget dan langsung terjengkang ke belakang.

"Aden kenapa....ketakutan banget liat Bibi..." kata Bi Asih heran.

" mAaf Bi,...kirain Bi Asih Kuntilanak....hehehehe " kata Asnawi sambil kembali berdiri.

"mau kemana Den...? bukannya mau nginep disini?"

"mau pulang Bi, jemput temen...Bi Asih lagi ngapain malem-malem gini ada di luar?"

"aku udah nyiapin mobil buat besok ke Pasar Den...." jawab Bi Asih yang menujuk ke sebuah mobil Range Rover Evoc warna putih yang terparkir di halaman." Udah Den jangan pulang, nginep disini aja yah, nemenin Bibi yang gak bisa tidur seperti biasanya....hehehe" ajak Bi Asih yang memegang tangan Asnawi dan berusaha menarik kembali ke dalam rumah. Asnawi langsung melepas pegangan tangan Bi Asih dan langsung menaiki motornya."Punten Bi Asih....akunya lagi buru-buru banget...mAafin yah, lain kali aja yah Bi....dadah" Asnawi langsung menancap gas dan pergi meninggalkan Bi Asih, terlihat Bi Asih melayangkan ciuman udaranya ke Asnawi sebagai tanda perpisahan. "untung aje gue bisa ngehindar Bi Asih, kalo engga.....hancur deh gue" gumam Asnawi dalam hati.

Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, Asnawi berhenti di sebuah SPBU untuk mengisi bensin motor dan menelepon Febri.

"HALO....Brooooo"

"woy........kemana aje lu, dari tadi ga balik-balik? Kita-kita laper nih nungguin lu bawain makan..."

"Sorry banget brooo...sekarang gue lagi dijalan, mau ke tempat Hayati"

"APAAAAA??!!....serius lu mau datengin tempat angker itu lagi sekarang?"

"iya brooo.......gue udah gakuat galau terus, bener kata si Eka, gue musti ngedatenginya dan minta mAaf ke dia"

"oke brooo....GOOD LUCK yah..hati hati dijalan, semoga lu bisa ketemu Hayati dan kembali kaya dulu"

"Thank's ya broo....doain gue biar selamet"

Telepon langsung ditutup Asnawi. Febri yang masih tidak percaya segera membangunkan Eka yang sudah tertidur untuk memberitahunya tentang Asnawi. Kebetulan Utami berada di kamar kos mengawasi gerak gerik Febri dan Eka. Betapa kagetnya Utami setelah mendengar cerita Febri yang tentang Asnawi yang pergi sendirian Malam ini ke tempat asal Hayati untuk meminta mAaf dan menjemputnya. "duh GAWAT, kenapa si Asnawi Malah pergi ke tempat angker itu, padahal kan selama ini Mbak Kunti berada di taman......hmmmm.. aku musti ngasih tau Mbak Kunti sekarang juga" gumam Utami yang panik. Kemudian dia melayang keluar kamar dan pergi menuju taman. Utami terbang dengan sangat cepat seperti Superman yang sedang mengejar musuh. Begitu masuk taman Utami langsung terbang ke pohon tempat Hayati berada, namun di atas pohon cuma ada Ratih yang sedang duduk di batang pohon sambil memotong kukunya dengan golok.

PACARKU KUNTILANAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang