Setelah kejadian yang cukup melelahkan di taman kampus, Asnawi, Hayati dan Febri pulang dengan menaiki mobil. Asnawi akan mengantarkan Febri ke pulang ke rumahnya. Febri duduk dengan terkulai lemas di kursi belakang, sementara Hayati duduk di samping Asnawi yang mengemudi. Kondisi Febri masih lemah dan belum bisa menggerakkan kaki kirinya. Asnawi heran dengan Febri yang masih lemah, padahal dia sudah meminum cairan perawan sebagai obat untuk mengembalikan kondisi tubuhnya seperti semula.
"bro...apa lu tadi meminum semua cairan itu?" tanya Asnawi sambil mengemudikan mobil.
"hiiihhhh.!!..enggak broo...nggak kuat gue nelennya, jijik banget....sekarang aja masih kerasa di lidah" jawab Febri dengan ekspresi jijik.
"waduh mas Febri, kenapa nggak dihabisin?........nanti mas bisa lumpuh loh mas" kata Hayati.
"emang cairan itu apAan sih....? apa nggak ada yang enakan dikit?" tanya Febri penasaran.
"itu cairan perawan mas...." jawab Hayati.
"APAAAHHH !!!!........cairan perawan? Dapetnya darimana tuh? " tanya Febri kaget.
"iya Hayati, aku juga penasaran sama cairan perawan itu...asalnya dari mana sih? " tanya Asnawi yang juga penasaran.
Hayati tampak bingung untuk menjawab pertanyAan dari Febri dan Asnawi. Dia tampak berpikir keras sambil menggaruk-garuk kepala. "mmmmm......aduh gimana yah...hmmmm....itu...itu...aku..aku...nggak bisa jelasin sama kalian..soalnya hmmmm.....kalian cowok.....pasti bakalan berat banget" jawab Hayati gagap.
"emang kenapa kalo cowok nggak boleh tau?" kata Febri ngegas.
" whoa..whoa...tenang bro, nggak usah ngegas gitu, kita musti hargain Hayati yang nggak mau jawab itu, bukan begitu Hayati...?" kata Asnawi yang berusaha menenangkan Febri dan diikuti dengan anggukan Hayati. Suasana mendadak hening, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.
"Hayati, apa kamu masih punya cairan perawan lagi?" tanya Asnawi.
"mmmm...ada mas satu lagi, tapi nyimpennya di dalem nih, aku nggak bisa ngambilnya...ambilin dong mas" kata Hayati sambil menyodorkan dadanya ke Asnawi. Melihat hal itu, Febri langsung kaget dan terperanjat dari posisi duduknya yang semula terlihat lunglai dan membungkuk menjadi tegak.
Asnawi kemudian memasukan tangan kirinya ke belahan dada Hayati, sontak Hayati langsung mendesah kenikmatan ketika tangan Asnawi melewati bagian sensitifnya itu. Febri sangat kaget melihat apa yang dilakukan Asnawi terhadap Hayati.
"anyiiiiiing !!!......eta maneh nanaonan ngodok susu si eta?( ngapain lu merogoh toket dia?)"tanya Febri yang super kaget.
"gue mau nyari cairan perawan bro, Hayati punya semacam kantong ajaib yang ada diantara belahan dadanya buat nyimpen barang" jawab Asnawi santai.
"anjiiirr...absurd banget broo...haha..celana gue ngedadak menyempit liatnya" kata Febri yang salah tingkah.
Dengan diiringi suara desahan Hayati yang semakin keras dan menjadi-jadi, Asnawi semakin dalam memasukan tangannya ke belahan dada Hayati untuk mencari keberadAan botol kecil yang berisi cairan perawan. Konsentrasi Asnawi menjadi terbagi dua. Sementara tangan kirinya mencari-cari botol, tangan kanan Asnawi tetap memegang kemudi untuk mempertahankan kestabilan laju mobil. Febri sangat khawatir melihat hal itu, dia takut Asnawi tidak berkonsentrasi dalam mengemudi dan kecelakaan. Secara tidak sadar tangan Febri mendekati dada Hayati. Dengan spontan Hayati langsung memukul tangan nakal Febri yang mencoba untuk ikut merogoh bersama tangan Asnawi.
"Aww!!....sakit Hayati!!.....kenapa aku nggak boleh membantu mencarinya? Aku takut Asnawi nggak konsen nyetir hingga kecelakAan....aku nggak mau mati dalam keadAan perjaka" tanya Febri yang menahan sakit dan mengelus punggung tangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU KUNTILANAK
RomanceKisah ini bercerita tentang sesosok Kuntilanak yang bernama Hayati, dia jatuh cinta kepada seorang Laki-laki yang bernama Asnawi. Suatu hari Hayati memberanikan diri untuk menemui Asnawi. Akhirnya terjadilah pertemuan antara mereka berdua dan dimula...