BAGIAN 44 BRUTAL DINNER

290 1 0
                                    



Satu jam sudah Asnawi menunggu Cascade menunjukkan batang hidungnya. Dia sampai ketiduran diatas meja tamu saking lamanya menunggu Cascade. Hayati dan Syarifah masih asyik mengobrol tentang dunia kedokterannya, jadi Hayati tidak merasa bosan. Asnawi masih memikirkan alasan Cascade memutuskan dirinya empat tahun yang lalu, perasaanya masih mengambang akan hal itu. Dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun selama pacaran dengan Cascade kecuali hubungan gelapnya sama Bi Asih yang sangat tertutup rapat dari dunia luar.

Akihrnya setelah beribu-ribu detik menunggu, akhirnya sang tuan rumah pun datang. Cascade tampil sangat cantik dengan gaun panjang warna merah dengan dihiasi kalung liontin salib dan hati yang selalu menggantung di lehernya. Rambut pirangnya tampak rapi dan dibiarkan terurai. Dia memakai sepatu high heels sehingga makin terlihat sangat tinggi bahkan melebihi tinggi Asnawi

.

"hello..guys....sorry nih kelamaan nunggu..hehehe" sapa Cascade sambil cengar cenggir malu. Asnawi, Hayati dan Syarifah langsung berdiri menyambut kedatangan Cascade dan memberi ucapan selamat Natal kepada Cascade. Cascade sangat senang dengan hal itu.

"thanks yah Honey, Hayati and Ceuceu...hehehe" kata Cascade yang langsung ditanggapi dengan tegang oleh Asnawi. "aduh....kenapa dia manggil gue 'Honey" sih...didepan Hayati lagi...oh shit!!...fix abis pulang dari sini gue bakal disunat sampe abis sama Hayati.."gumam Asnawi dalam hati.

"ayo duduk dulu disini..sorry yah hehehe...makan kue dulu gih disini sebelum acara dinner nya" kata Cascade basa basi busuk

.

"ah udah daritadi Cas....buruan lah dinnernya, gue udah laper sama ingin cepet cepet liat pacar lu" kata Asnawi dengan penuh semangat.

"emang Teh Casey udah punya pacar....kok aku selama ini gak tau yah...jadi penasaran euy" kata Syarifah yang ikut penasaran. Sementar Hayati hanya terdiam tidak ikut bicara.

"aduh Ceu....aku janjinya cuman sama my honey ku aja nih..kamu nanti aja yah dikenalin sama pacarku"kata Cascade.

"yaelah Teteh...hmm....." kata Syarifah ngambek.

Bi Asih pun datang menghampiri Cascade untuk memberitahu bahwa ruangan dinner spesial sudah dipersiapkan. Cascade pun akhirnya beranjak dari kursi dan mengajak Asnawi dan Hayati mengikutinya. Mereka meninggalkan Syarifah yang masih ngambek sendirian di meja tamu. Hayati berusaha menghibur Syarifah dengan melontarkan senyum manisnya.

Bi Asih, Cascade, Asnawi dan Hayati berjalan menuju keluar gedung dan masuk menuju rumah utama. Begitu mereka masuk ke rumah besar, Hayati langsung menggandeng tangan kanan Asnawi sambil berdecak kagum melihat kemewahan rumah Cascade. Bi Asih dan Cascade mendadak mendelik sinis ke arah Asnawi yang tengah digandeng Hayati. Asnawi merasa sangat tidak enak dengan aksi delikan sinis mata mereka berdua. Suasana mendadak menjadi canggung. Mereka berjalan keluar rumah lewat pintu belakang, kemudian menyusuri taman dan kolam renang. Setelah itu terdapat suatu bangunan yang cukup tua yang letaknya terpisah jauh dengan rumah utama. Bangunan itu adalah bekas rumah nenek Cascade yang kini sudah meninggal. Rumah itu suka dijadikan tempat khusus berkumpul keluarga dekat saja. Rumah tua itu menyimpan kenangan indah bagi Asnawi, karena di rumah itulah Asnawi menembak Cascade hinga akhirnya dia memadu kasih dengan Cascade di ruangan itu sesaat setelah jadian.

Karena letaknya yang cukup jauh dari rumah utama, suasana di rumah ini sangat sunyi. Bi Asih kemudian membuka pintu utama dan langsung mengarahkan mereka ke sebuah meja makan yang sudah dipersiapkan lengkap dengan berbagai makanan. Akhirnya mereka duduk di kursi makan. Asnawi dan Hayati duduk bersebelahan dan Cascade duduk berhadapan dengan Hayati.

"okeh...sekarang kalian udah duduk...silahkan mulai makan hidangan appetizernya, nanti kalo udah beres Non panggil Bibi yah buat masuk ke main course nya...Bibi tinggal dulu yah hehe........enjoy your special dinner." Kata Bi Asih.

PACARKU KUNTILANAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang