BAGIAN 2 GARA-GARA ANJING

797 13 0
                                    


Jalan dari lokasi Irigasi Cimanuk menuju keramaian kota cukup jauh sekitar 15 km, namun karena sangat angker dan sepi, Asnawi merasa kalau jalan ini panjangnya 100 km. Motor Mio nya terus digeber biar capat meninggalkan daerah itu. Di depan terdapat tanjakan yang sangat angker, konon katanya disana sering terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh sosok kuntilanak yang selalu muncul disana. Jantung Asnawi semakin berdetak kencang dan berusaha melewati tanjakan itu dengan sangat cepat dan berharap tidak melihat kuntilanak yang sering dibicarakan orang.

Akhirnya motor pun melewati tanjakan itu dengan selamat, dan terus melaju dengan lancar. Asnawi senang bisa melewati tanjakan itu dengan mulus tanpa melihat kehadiran kuntilanak yang melegenda itu, namun ketika kesenangannya belum berakhir, tiba tiba dia melihat ada sosok wanita memakai gaun putih berjalan dipinggir jalan. Seketika Asnawi pun makin takut dan yakin wanita itu adalah kuntilanak. Dia langsung tancap gas, namun rasa penasaran yang besar membuat dia menoleh ke arah sosok wanita tersbut. Dia ingin meyakinkan bahwa sosok itu adalah kuntilanak. Ketika dia menoleh ke arah wanita tersebut, tiba-tiba ada seekor anjing melintas ke tengah jalan, Asnawi kaget dan banting stang menghindari anjing itu dan langsung terpelanting jatuh ke jalan. Motor Asnawi jatuh dan terperosok ke semak-semak dipinggir jalan. "AANJIIIING..." raung Asnawi ketika badannya jatuh ke jalan, berguling-guling hingga akhirnya kepalanya terbentur dengan keras pada sebongkah batu.

Badan Asnawi lemas, terlentang di pinggir jalan, pandangan matanya mulai kabur, dan rasa sakit mulai menjalar keseluruh tubuh dari ujung kaki ke kepala. Darah mengucur deras dari pelipis menganak sungai di pipi dan mengalir ke jalanan.

Asnawi setengah sadar dan ditengah pandangan yang mulai kabur, dia mulai melihat sosok wanita berambut panjang dan memekai gaun putih yang berjalan di pinggir jalan tadi menghampirinya. Sayup sayup dia mendengar suara wanita itu "Mas, kamu nggak apa-apa?, aku tolongin mas". Asnawi merasa lega karena wanita itu manusia bukan kuntilanak seperti yang dia pikirkan sebelumnya. Asnawi berpikir kalau kuntilanak pasti tidak akan menolongnya dan akan langsung mengambil jiwanya. Asnawi pun pingsan.

Wanita itu pun langsung menolong Asnawi, badan Asnawi diseret dan disandarkan ke sebuah pohon besar, terus wanita itu pun membersihkan luka Asnawi dan mengobatinya.

Beberapa menit kemudian, Asnawi mulai sadar, dia kaget dirinya sudah dalam posisi terduduk dan bersandar ke batang pohon. Dia juga kaget luka lukanya sudah dalam keadaan bersih. Luka sobek di pelipis kanan kepalany pun tampak sudah dijahit dan diolesi oleh betadine dan begitupun dengan luka di kakinya pun sama.

"Mas sudah sadar? syukurlah akhirnya mas sadar juga, aku dari tadi was-was liat keadaan mas...hihihih" terdengar suara wanita dari belakang pohon.

Asnawi selintas kaget dan senang, dia membayangkan ditolong oleh wanita cantik, dari suaranya pun tedengar manis. Ketika wanita itu mendekat, secara perlahan Asnawi menoleh kebelakang perlahan dan dia melihat wanita itu.

................................................................

PACARKU KUNTILANAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang