"NATALEAA BANGUN ANJIR GUE TINGGAL SEKARANG MAU?!" Seru seorang pemuda didepan pintu kamar adek bungsunya.
Natalea atau gadis yang kerap kali dipanggil Lea itu menyibakkan selimutnya asal, lama-lama kesal sendiri karena Fero si kakak pertama tak berhenti berteriak dari balik pintu kamarnya.
"TINGGAL AJA BANG BIARIN NAT BARENG GUE" Terdengar suara Nero kakak kedua atau kembaran dari Fero yang ikut memanas manasi, Natalea membulatkan matanya sempurna no no no! Bisa darah tinggi dia kalo semobil sama abangnya yang very-very lelet.
Gadis itu meraih handuk kesal seraya menyeret kakinya malas ke arah kamar mandi guna melakukan ritual paginya sesingkat mungkin.
Selesai mandi Lea melangkahkan kaki menuju meja makan dimana semua anggota keluarganya sudah berkumpul. Tanpa basa-basi Ia mengambil roti kemudian mengoleskan selai kacang kesukaannya.
"Yaudah yuk berangkat" ujar Fero yang tiba-tiba berdiri dari kursinya sontak Lea melotot karena tak habis pikir dengan kejahatan yang lagi-lagi diperbuat oleh kakaknya.
"Sabar ya Allah sarapan aja belum" Protes Natalea.
"Siapa suruh bangun kesiangan" kata Fero sambil menyalami tangan kedua orang tuanya membuat Lea kembali menaruh rotinya dengan kesal.
"Bawa aja sayang buat bekal" ujar Risa seraya memasukkan beberapa lembar roti kedalam kotak bekal.
"Yaudah ma Lea jalan du-"
"NATALEAAA YAAMPUN" seru mulut Fero yang udah mulai jebol.
Dasar penghuni neraka jalur umum.
"FERO MULUTMU ITU LOH KEBIASAAN!" Balas Risa tak kalah berteriak.
"Berisik banget sih kaya dihutan" sindir Nero.
"Nero mending kamu juga siap-siap sekarang nanti telat" Tambah Sudiro papa mereka. Kalo sudah begini pasti Nero kicep tuh.
Selesai berpamitan Lea menyusul Fero kedepan.
"Pelan-pelan kenapa lo galiat gue lagi sarapan?!" Protes Lea sebal karena Fero menyetir mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata padahal dia tau kalo Lea sekarang lagi khusyuk makan roti.
"Kalo mau komen sana di fesbuk jangan disini" balas Fero sambil tetap fokus kearah jalan.
"Fesbuk tutup" ujar Natalea pasrah dan dengan terpaksa memasukkan kembali kotak bekalnya kedalam tas membuat Fero cekikikan karena berhasil mengerjai adiknya.
"Udah sampe tuh" usir Fero sesaat setelah memberhentikan mobilnya tepat didepan gerbang kampus Lea.
"Jemput ya kaya biasa" Ujar Lea seraya mengetikan sesuatu diponselnya sebelum Ia benar-benar turun dari mobil.
"Kalo abang sibuk, Nero yang jemput" ujar Fero.
"Huh yaudah deh, Elsa mau belajar dulu bye!" Lea buru-buru keluar sebelum Ia mendengar hinaan dari abang laknatnya setelah berhasil mencuri ciuman dari Fero membuat si sulung terkekeh melihat tingkah Lea yang rada-rada.
"Elsa elsa, olaf yang ada"
***
Natalea mendudukan bokongnya kesal, moodnya yang lagi jelek mode on membuat wajah cantiknya tak enak dipandang.
"Kenapa lo? Sawan?" Tanya Gina sahabat Natalea dari SMP.
"Biasa lah bang Fero" ujar Lea bersungut sebal.
"Udah jangan ngeluh terus, lo ngga tau kan seberapa banyak orang diluar sana yang ngarep punya abang, lah lo udah dikasih dua ngga bersukur amat"
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAGA [OPEN PRE ORDER] #Wattys2021
Teen Fiction[Completed] Dipossesifin sama pacar udah biasa, tapi gimana kalo dipossesifin dua kakak kembar? Rasanya Lea ingin menjadi ironmen!! [15+] Kerecehan bisa muncul setiap saat. -COGAN ADA DIMANA MANA.