Kemunculan Arga sukses menimbulkan semangat baru Lea.
Pagi ini Lea tampak lebih bahagia ia bahkan tak ragu menunjukkan senyum bahagianya di hadapan orang-orang.
Lea tampak puas menatap pantulan dirinya di cermin kecil yang Risa bawakan untuknya.
"Bagus banget jepitannya" puji Nero.
"Kenapa abang mau?"
"Boleh?"
Lea mengambil jepitan serupa dari nakas yang terletak disamping ranjangnya.
Ia sukses dibuat menahan tawa mati-matian ketika Nero memakai jepitan yang barusan ia sodorkan.
Ini Nero lagi ngelawak apa udah cape waras sih?
"Mungkin kalo gue kaya gini Lisa blackpink jadi mau sama gue ya kan?"
"Bukan Lisa tapi bencong perempatan noh mau sama lo" cibir Fero yang baru selesai mandi.
"Astaga Jahatnya lidah orang yang ngga bertulang" ujar Nero mendramatisir.
***
"Papa kapan kesini bang? Gue mau pulang" rengek Lea.
"Sabar ntar sore kita pulang"
"Serius?"
Nero mengangguk, ia juga bahagia akhirnya mereka semua berkumpul lagi dirumah.
"Le, lo masih marah sama gue ya?"
Lea tak menghiraukan pertanyaan Fero ia justru pura-pura fokus menonton TV.
"Kok marah ke gue doang, ke Nero ngga"
"Soalnya lo dalangnya Fer!"
"Halah sama aja"
"Gak lah, gue cuma terseret lo aja"
"Kol gi-"
"Udah udah! Pusing kepala gue"
Fero dan Nero mengantupkan bibir secara bersamaan.
Cklekk!
"Selamat siang, pasien atas nama Natalea benar?"
Natalea mengangguk mengiyakan pertanyaan dokter Dino.
"Karena kondisi keseluruhan sudah normal nanti pulang, udah ngga betah kan?"
"Hehe ngga"
"Bagus saya juga ngga betah dijailin abang kamu" ujar Dino membuat Lea terkekeh.
"Saya tinggal dulu ya nanti akan ada petugas medis yang melepas infus"
"Baik dok terimakasih"
Dino mengangguk sambil tersenyum ramah.
"Dasar dokter genit" cibir Fero setelah Dino keluar.
"Wah mulutnya sudah mulai aktif yah bun"
"Matamu bun!"
"Bun siapa?" Tanya Lea bingung.
"Bundaran HI" kata Nero dibarengi tawa ngakaknya.
"Sinting"
****
"Le, gimana kata dokter? Udah boleh pulang?" Tanya Risa seraya menghampiri Lea sambil menaruh tas di nakas.
"Udah ma, le sumpek pengen pulang"
"Iya nanti pupang, Arga udah kesini?"
"Belum, katanya siang ini ada meeting"
"Halah prett palingan mi kriting bukan meeting"
"Mulut kamu emang ngga bisa tobat apa gimana Fer?" Tanya Risa membuat Nero menertawakan Fero sejadi-jadinya.
"Giles aja ma biar ada filternya dikit kalo ngomong"
Fero menatap Nero penuh permusuhan "Oke fix kita kemusuhan"
"Siapa yang musuhan" sela Sudiro yang baru masuk dengan kunci mobil ditangan.
"Kepo banget deh papa"
"Mau diturunin jabatan kapan Ner? Bilang aja kalo udah bosen jadi bos"
Nero sontak mencebikkan bibirnya kesal "Ah papa ngga seru, makin tua malah ngga bisa diajak bercanda heran"
"Mau langsung ke office boy atau mau coba jadi karyawan biasa dulu nih?"
Seketika Nero diam berbeda dengan Fero yang kini gantian menertawainya.
"Kamu mau jadi apa Le?" Tanya Risa kearah Lea.
"Ibu rumah tangga"
"Ngebet banget nikah lo?"
"Si kecil udah mulai aktif yah bun?" Tanya Sudiro kepada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAGA [OPEN PRE ORDER] #Wattys2021
Teen Fiction[Completed] Dipossesifin sama pacar udah biasa, tapi gimana kalo dipossesifin dua kakak kembar? Rasanya Lea ingin menjadi ironmen!! [15+] Kerecehan bisa muncul setiap saat. -COGAN ADA DIMANA MANA.