12. SEBEL

2.2K 125 4
                                    

Malam ini adalah malam keramat khususnya buat para jomblo, you know lah secara bagi para penganut wajib malam mingguan mereka akan menggandeng masing-masing pasangannya pergi ke tempat umum atau yang paling dominan adalah ke taman.

Arga mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ngga tau kenapa debaran jantungnya sulit diajak bekerja sama secara pribadi Arga tidak mau kencan pertamanya akan menjadi sesuatu hal yang memalukan sepanjang hidup.


"Tarik nafas..buang.." gumamnya pelan.

Sampai didepn rumah Lea bukannya langsung keluar Arga justru sibuk atur nafas kaya habis lari maraton karena memikirkan Nero dan kembarannya.

Akhirnya berbekal tekad yang kuat Arga membuka pintu mobilnya perlahan.

tok..tok..tok...

"Fero lihat Fer siapa yang datang" Seru Sudiro dari tempat duduknya.

"Iya pa" dengan cepat Fero bangkit dari sofa dan berlari menaiki anak tangga membuat papanya mengangkat alis bingung.

"Ngapain heh kamu lupa dimana letak pintu rumah?"

"Engga pa, cuma mau kasih Nero kerjaan aja biar dia berguna dikit lah  tinggal di rumah ini"

Sudiro menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan pikiran anak sulungnya itu.


Beliau lantas bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu utama, percuma saja mengandalkan anak kembarnya yang susah diatur.

"Selamat malam om" sapa Arga begitu melihat siapa yang barusan muncul dari balik pintu.

Sadar atau tidak Arga menghembuskan nafas lega ketika mendapati om Diro yang membuka pintu bukan Nero ataupun kembarannya.

"Malam Ar, tumben mampir?"

"Nataleanya ada om?"

"Ada, ayo masuk masuk"

"Loh pa Nero baru mau bukain pintu" terdengar suara Nero yang berasal dari arah ruang keluarga.

"Kelamaan" ketus Sudiro.

Nero yang tengah memakai kaos sambil jalan tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menatap Arga dengan tatapan seperti ingin menelannya habis-habisan.

"Loh lo kok ada disini?" Tanya Nero bingung, biasanya ia akan menyambut dengan baik siapapun temannya yang berkunjung ke rumah tapi kali ini berbeda, Nero malah menatap Arga penuh curiga.


"Panggilin Lea Ner bilang ada tamu"

Nero berbalik kembali menaiki anak tangga menuju kamar adiknya.

"Le! Gue buka pintunya ya?" Tanya Nero dari balik pintu kamar Natalea.

"Gak! Gue aja yang keluar!" Teriak Lea sambil menata bukunya yang sempat berantakan.

"Telat abang udah masuk" ujar Nero yang berjalan santai menghampiri ranjang Lea.

Natalea membuang napas kesal, gara-gara Fero merusak lubang kunci pintu kamarnya, sekarang bocah tengil ini bebas keluar masuk sesuka tungkak dia.

"Ada tamu" ujar Nero singkat jelas dan padat.


"Hah apa?" Tanya Lea memastikan.

"NERO LO DIPANGGIL PAPA TUH!" Seru Fero dari pintu Lea mengingatkan Nero akan perintah papa.

"Maaf om saya minta ijin mau ajak Lea keluar sebentar"


Mendengar suara yang seperti tak asing lagi, gadis itu menurunkan tangan yang sebelumnya sibuk merapikan rambut. Perasaannya seketika menjadi tidak enak.

Anjir beneran Arga, jadi pesannya tadi ngga main-main? Buktinya sekarang dia beneran datang dan lihatlah wajah masam kedua abangnya, Lea jadi nyesel tadi ngga bawa kamera untuk memotret Fero dan Nero bergantian.

"Keluar?" Tenya Fero pemasaran.

"Papa udah ijinin Arga pergi sama Lea, jadi kalian berdua ngga usah ganggu" ujar Sudiro santai berbeda dengan si kembar yang ekspresinya berubah tak santai.


"Kenapa bisa git-"


"Udahlah berhenti mengganggu adik kalian, Lea udah besar jadi biarin dia pergi" kata Sudiro sambil berlalu meninggalkan ruang tamu.

Natalea tidak bisa membohongi perasaannya kalo ia cukup bahagia malam ini, pria yang selama ini ia tunggu akhirnya muncul kembali.

"Gue ikut deh sekalian nyari udara, lo dirumah aja Ner, jaga rumah, takut ada fans gue nyariin"

Sekarang giliran wajah Lea yang berubah asam. Dasar abang ngga tau diri ngga bisa apa liat adiknya seneng sekali aja?

"Le, jangan ngedumel gitu, lah" kata Fero membuat Lea mendengus sebal sebelum akhirnya beranjak menyusul Arga yang sudah lebih dulu ditarik Fero keluar rumah.


Tidak beruntung sekali nasib Lea yang punya 2 kakak kembar super protective. Nero mendengus melihat kepergian mereka bertiga.

Ribet juga punya kakak tapi ngga bisa diajak kerja sama.

NARAGA [OPEN PRE ORDER] #Wattys2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang