SEPULUH

2.7K 132 0
                                    

"permisi" teriak kimmy menekan-nekan tombol bel didepan pintu rumah afif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"permisi" teriak kimmy menekan-nekan tombol bel didepan pintu rumah afif.

Sudah hampir lima belas menit kimmy berdiri didepan rumah ini tapi tidak ada satupun makhluk yang keluar membukakan pintu untuknya.

Kalau saja afif mengatakan padanya untuk tidak datang kerumah karena mereka akan pergi, kimmy tidak perlu susah payah mendaki gunung lewati lembah kerumah itu. Salahnya juga karena tidak mempunyai nomor afif maupun aksa.

Kimmy berbalik, menuruni tangga perlahan untuk segera pulang. Tapi saat tiba didepan gerbang dia melihat nino diluar masih mengenakan seragam sekolah bersama dengan seseorang.

"tante kimmy" teriak nino berlari memeluk kimmy.

Kimmy terkejut mendapati pelukan nino yang begitu erat dipinggangnya.

"permisi bu saya guru bimbel bahasa inggrisnya nino. Kebetulan saya mendapati nino diruang kelas belum pulang, dan ternyata dia menunggu dijemput ayahnya. Saya kira ayahnya akan segera datang tapi ternyata sampai malam begini dia belum juga dijemput makanya saya mengantarkannya langsung kesini" kata seorang wanita paruh baya yang ternyata adalah guru bimbel nino.

Kimmy membalas pelukan nino, dia merasa kasian pada anak itu karena minim perhatian dari orang tuanya. Apalagi satu-satunya orang tua yang dia miliki hanyalah aksa. Tapi laki-laki itu bahkan tidak peduli pada anaknya sendiri.

"mohon maaf sebelumnya kalau boleh tau ibu siapa nya nino?" tanya guru itu pada kimmy.

"sa.. saya tante nya nino. Saya bagian dari keluarga ini" jawab kimmy asal.

Untungnya bu guru itu percaya dengan ucapan kimmy.

"baiklah kalau begitu saya permisi dulu"

Kimmy mengucapkan banyak terima kasih pada gurunya nino karena sudah menjaga dan mengantarkan nino dengan selamat sampai rumah.

Kimmy menunggu bu guru itu pergi dulu kemudian membawa nino naik keatas.

"kamu tunggu sini dulu" kimmy menyuruh nino duduk dilantai didepan pintu rumah.

Wanita itu merogoh sela-sela pintu untuk mencari kunci rumah. Namun tidak ada hasil. Harusnya aksa atau afif menaruh kunci cadangan di tempat-tempat seperti sela-sela pintu atau diselipkan dalam pot bunga. Dia saja sering melakukan itu ketika nanda berniat masuk tengah malam dikontrakkannya. Benar-benar payah dua orang itu.

"kamu lelah?" tanya kimmy ikut duduk disamping nino.

Nino mengangguk pelan.

"kemarilah" pinta kimmy menaruh kepala nino dengan hati-hati diatas pahanya dan membelai lembut rambut nino.

Kimmy bisa mendengar suara isak tangis anak itu yang ditahan daritadi. Terlihat jelas raut wajah kecewa nino saat ini karena merasa ayahnya tidak mempedulikannya.


You are the Reason (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang