DUA PULUH EMPAT

2.3K 117 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"kenapa diam saja ketika laki-laki itu menyentuh anda?" bentak aksa saat menepikan mobilnya dijalanan.

Kimmy tidak habis pikir dengan sikap emosional aksa pagi ini. Dia terus menerus membentak kimmy gara-gara kejadian semalam. Kalau tahu jadi begini, harusnya laki-laki itu tidak perlu repot-repot menolongnya.

"saya udah mulai gak sadar saat itu, bagaimana bisa saya punya kekuatan untuk menghentikan orang itu. Memangnya saya mau diraba-raba begitu? Saya bukan wanita nakal seperti yang anda pikirkan" jawab kimmy kesal.

Aksa melengos "saya gak pernah berpikir begitu"

"ya tapi mata anda yang bicara"

Aksa terdiam dan kembali melajukan mobilnya menuju rumah kimmy. lagi-lagi suasana dimobil itu hening, bedanya sekarang hawa panas terasa kencang menyelimuti ruangan.

Kimmy berharap semoga dia bisa cepat sampai kerumahnya dan pergi dari hadapan aksa.

"terima kasih" kata kimmy mengembalikan jas milik aksa saat tiba didepan rumahnya.

Kimmy tidak peduli dengan respon aksa dan memilih keluar dari mobilnya.

Aksa ikut keluar dari mobil "tunggu bu kimmy" panggilnya menghentikan langkah kimmy yang hendak masuk kedalam gerbang.

"iya?"

"saya minta maaf karena kata-kata saya sudah menyinggung perasaan anda"

Itu tahu. Batin kimmy kesal.

Aksa melanjutkan "saya juga minta maaf soal kejadian dirumah sakit tempo hari. Sejujurnya saya tidak berniat mengatakan itu. Tapi entah kenapa saya selalu emosi"

Lagi-lagi kimmy tidak tahu harus berkata apa, dia sebenarnya kesal, amat sangat kesal pada laki-laki didepannya ini. Rasanya dia ingin mengutuk, mencaci maki, mengumpat ke orang itu. Tapi lidahnya selalu kelu.

Kenapa dia ditakdirkan menjadi orang yang sabar sih. Sampai-sampai dia selalu pasrah setiap kali orang-orang menindasnya dan berbuat semena-mena padanya.

"kepala saya sakit pak, saya ingin istirahat" ujar kimmy mencari alasan untuk bisa menghindar.

"baiklah" kata aksa singkat membiarkan kimmy pergi dari hadapannya.

Dengan langkah tergontai kimmy masuk kedalam rumahnya yang tidak terkunci. Pasti nanda sudah berada disana semalaman dan mengkhawatirkannya.

"kimmy astaga lo kemana aja? Jangan bikin gue spot jantung dong. Gue kan gak tahu lo dibawa kabur kemana sama si aksa. Nanti gue susah nyariin lo nya. Lo kan satu-satunya temen yang gue punya " seperti terompet tahun baru yang sember, suara nanda yang terus menerus nyerocos tanpa jeda membuat telinga kimmy sakit.

Gimana gak sakit karena tiba-tiba saja nanda memeluknya saat kimmy baru membuka pintu rumah dan hampir saja kimmy terhuyung jatuh kalau saja nanda tidak menahannya.

You are the Reason (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang