Kimmy, seorang wanita penuh cerita hidup yang membentuknya menjadi sosok yang tangguh dan tegar. Membawa aura positif bagi setiap orang yang mengenalnya. Tanpa ada yang tahu bahwa ada rasa kesepian yang tersimpan jauh didalam lubuk hatinya. Perasaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kimmy merutuki ingatan nanda yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman karena sudah menemukan siapa korban muntahan dia atas peristiwa memalukan beberapa bulan lalu itu.
Dia bahkan tidak bisa konsentrasi mengajar dikelas karena pikirannya selalu tertuju pada sosok aksa. Dan lebih memilukannya lagi kimmy harus menghadapi kenyataannya dirumah megah ini.
Yaa! Kimmy sudah tiba dirumah aksa dengan langkah yang sangat berat.
Biasanya dia dengan penuh semangat berlari, menekan bel, dan memeluk nino serta memberi salam hangat pada aksa selaku pemilik rumah.
Tapi malam ini...
"silahkan" aksa memberikan jalan pada kimmy setelah membuka pintu rumah.
"bu kimmy silahkan masuk" sambutnya lagi ketika kimmy hanya terlihat mematung sambil menatap kosong aksa.
Kimmy mengedik, dia lantas mengembuskan nafas berat memasuki rumah aksa. Tidak seperti biasanya, hawa panas begitu kencang terasa dirumah ini sampai-sampai kimmy bercucuran keringat.
"langsung keatas aja bu seperti biasa" suara aksa memecah lamunan kimmy.
"ah iya pak"
Kimmy langsung bergegas menaiki tangga dengan sedikit berlari. Dia benar-benar ingin kabur dari hadapan aksa sekarang juga.
"bu kimmy" rutinitas nino setiap kali kimmy datang yaitu memeluknya dengan penuh semangat.
Kimmy mengembuskan napas lega, karena dengan melihat nino membuatnya sedikit lupa dengan aksa.
"kamu salah nih harusnya setelah ditambah, simpan angka satu didepannya trus jumlahin sama yang ini baru ketemu deh hasilnya"
Kimmy mengulas kembali pelajaran yang diterima nino hari ini disekolah. Dengan semangat nino memperhatikan kimmy menjumlah angka. Lalu dia contohkan langsung didepan kimmy.
"nah itu bisa. Pintar banget sih" kata kimmy gemas sambil menciumi pipi nino.
Suara dehaman seseorang menghentikan aktivitas kimmy.
"enak ya yang dicium cium bu guru mulu tiap hari sekarang" ledek aksa memasuki kamar nino dengan membawa ice coffee favorite kimmy.
"diminum bu" aksa meletakkan gelas disamping meja belajar nino.
Kimmy tersenyum getir "makasih pak"
Aksa berbalik meninggalkan mereka lagi, namun sedetik kemudian menghampiri kimmy "setelah ini ada yang ingin saya bicarakan kalau ibu sudah selesai"
Kimmy mengangguk pelan. Sorot matanya tidak lepas dari aksa yang berjalan keluar dari kamar.
Pikiran kimmy melayang-layang. Apa yang ingin aksa bicarakan padanya. Apa jangan-jangan dia juga sadar kalau pelaku yang sudah memuntahkan tubuhnya dengan sangat jijik itu adalah kimmy. Dan dia berniat untuk memecat kimmy.
