SEMBILAN BELAS

2.3K 134 0
                                    

"kamu tahu kenapa saya panggil kesini?" tanya kimmy kembali memanggil salah satu korban gombalan afif diperpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu tahu kenapa saya panggil kesini?" tanya kimmy kembali memanggil salah satu korban gombalan afif diperpustakaan.

"enggak bu" jawab rena polos.

"gimana perkembangan belajarnya afif? Kamu masih suka bantuin dia kan?"

Rena mengangguk-angguk "masih bu, dia udah lebih rajin belajarnya bukan matematika saja tapi pelajaran lain juga"

"bagus kalau gitu" seru kimmy sambil membaca novel tere liye yang belum diselesaikannya tempo hari.

Rena memain-mainkan kuku tangannya canggung saat tidak ada lagi suara yang keluar dari mulut kimmy.

Dehaman rena membuat kimmy menghentikan bacaannya.

"ada lagi yang mau dibicarakan bu?"

Kimmy mengedik "kok pertanyaan kamu sama kayak afif. Jangan-jangan jodoh kali ya kalian" ledek kimmy memecah suasana.

Bukannya tertawa, reaksi rena justru diluar dugaan "kok kamu diem. Garing ya?"

Rena akhirnya tersenyum "gak kok bu"

"berarti suka kan kalo saya bilang jodoh?"

Rena terbatuk-batuk, reaksi berlebihannya baru muncul "saya gak berpikiran begitu bu" elaknya cepat.

Kimmy akhirnya masuk ke topik yang sebenarnya "saya perhatikan nilai kamu turun akhir-akhir ini. Kamu ada masalah?"

Rena tercengang "ng..gak kok bu" jawabnya gugup.

Kimmy menutup novelnya dan fokus memperhatikan rena "saya juga dulu kayak kamu. Kalau kamu mau percaya ya saya dulu anak terpintar dan terrajin disekolah. Persis kayak kamu... Tapi tiba-tiba saja nilai saya terpuruk jauh sampai-sampai guru-guru mengintrogasi saya. Kenapa sama anak ini, gak biasanya seperti ini. Bla bla bla. Kamu tahu saya begitu karena apa?"

Rena menggeleng-geleng kuat.

"saat itu saya kerja. Saya kerja kesana kemari nyari uang buat makan sehari-hari saya dan ibu saya. Awalnya saya berpikir 'oh saya bisa belajar sambil kerja'. Tapi kenyataannya saya salah...saya gak bisa membagi waktu dengan baik karena waktu kerja saya jauh lebih banyak dibanding waktu belajar dan tidur. Gak efektif sama sekali"

Rena terdiam mendengar cerita kimmy yang persis sama seperti yang dialaminya saat ini.

"tapi ibu bisa mengatasinya?" tanya rena penasaran.

Kimmy bersedekap "hanya satu kata yang bisa menyelamatkan prestasi saya. Yaitu TEKAD"

Rena semakin lekat memperhatikan kimmy. Perasaan takjub, kagum dan segan tercampur jadi satu jika dia menggambarkan gurunya itu. Ada banyak hal yang harus rena ambil dan pelajari dari kehidupan keras kimmy. Contoh untuknya agar bisa lebih fokus pada satu hal tanpa mengesampingkan yang lain. Tekad kuat untuk bisa melakukan segala sesuatu yang diinginkan dengan tetap bisa jalan beriringan.

You are the Reason (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang