Sudah terhitung satu minggu sejak terakhir kali kimmy bertemu aksa. Dia merasa sangat tertekan dan gelisah sejak nanda cerita kejadian yang sebenarnya terjadi di club malam tempo hari.Kimmy merasa bersalah sudah menganggap aksa tukang marah-marah dan emosian. Ternyata laki-laki itu bersikap begitu karena memang khawatir dengannya.
Lagian kimmy heran, kenapa setiap bertemu dengan orang itu selalu berakhir dengan pertengkaran diantara keduanya. Mereka tidak pernah bisa membicarakan sesuatu secara baik-baik.
Sebenarnya kimmy berniat mendatangi rumah aksa untuk meminta maaf tapi dia menahan diri untuk tidak menemui laki-laki itu. Dia takut kalau nanti bertemu dengannya, bertatap muka dengannya, mereka kembali memulai pertengkaran.
Padahal jika boleh kimmy jujur, dia teramat sangat merindukan orang itu. Sejak kejadian dirumah sakit sampai dengan saat ini, dia baru sekali bertemu dengan aksa saat di club malam itu dan lagi-lagi pertemuan mereka diakhiri dengan pertengkaran.
Tok tok tok.
Kimmy terlonjak kaget saat mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya dengan kasar."siapa?" teriak kimmy dari dalam.
Tok tok tok.
Lagi-lagi orang itu mengetuk pintu.
Kimmy bergegas pergi untuk membukanya sebelum pintu rumahnya rusak karena ketukannya yang kasar."siapa?" kimmy melongok dari balik pintu.
Tiga orang laki-laki berbadan tidak besar tidak juga kurus mendorong kasar pintu rumah kimmy dan membuat wanita itu terhuyung kelantai. Mereka masuk kedalam rumah kimmy tanpa permisi dan mengacak-ngacak rumah kontrakan kimmy yang hanya sepetak.
Kimmy bangkit dan menghalangi mereka "kalian siapa? Mau apa kesini?"
Salah satu dari mereka menghampiri kimmy "bayar hutang-hutang bokap lo" teriaknya kencang sampai-sampai membuat kimmy tersentak.
"saya gak ngerti. Hutang-hutang dia udah saya bayar dan lunas empat bulan lalu. Terus kenapa kalian masih ngejar-ngejar saya, heh?"
Laki-laki itu berkacak pinggang "lo gak tahu berapa bunga dari hutang-hutang bokap lo yang udah nunggak selama bertahun-tahun itu?" laki-laki itu menunggu reaksi kimmy "dua puluh lima juta"
Kimmy terduduk lemas dilantai saat mendengar nominal hutang itu. Dia tidak menyangka kalau ayahnya yang selama bertahun-tahun pergi meninggalkannya sendiri, yang tidak pernah memberikan kasih sayang kepadanya, hanya meninggalkan setumpuk hutang-hutang yang kimmy sendiri tidak tahu untuk apa uang itu, Dikemanakan uang-uang itu, dia hanya menikmatinya sendiri tapi dengan tega membiarkan anaknya luntang-lantung membayarnya.
Rasa benci, kesal, marah, tidak terima, bercampur jadi satu dalam benak kimmy saat ini. Dia menitihkan air mata kebencian untuk ayahnya. Entah dimana orang itu berada, kimmy hanya ingin menanyakan satu hal padanya. Kenapa? Kenapa dia begitu tega melakukan itu kepadanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
You are the Reason (Complete)
RomanceKimmy, seorang wanita penuh cerita hidup yang membentuknya menjadi sosok yang tangguh dan tegar. Membawa aura positif bagi setiap orang yang mengenalnya. Tanpa ada yang tahu bahwa ada rasa kesepian yang tersimpan jauh didalam lubuk hatinya. Perasaan...