EMPAT PULUH

2.1K 110 1
                                    

kimmy melangkah berat memasuki pintu gerbang rumah aksa. Sebenarnya dia malas pulang kerumah itu, tapi mau bagaimana lagi. Jika dia datang kerumah nanda, dia hanya akan membuat temannya itu khawatir dengan kondisinya saat ini.

Kimmy terlonjak kaget saat pintu rumah terbuka sendiri saat dia berdiri didepannya.

"kamu mengagetkanku" teriak kimmy sambil menaruh kedua tangannya didepan dada.

aksa tersenyum kecil "kenapa baru pulang?"

"aku harus menyelesaikan pekerjaanku yang tertunda tadi pagi" jawab kimmy santai.

aksa menarik tubuh kimmy lebih dekat dengannya "kenapa kamu begitu keras kepala, heh? Sekarang juga kau tidak mau mendengarkan aku. Kenapa? Cerita padaku apa yang terjadi?"

Kimmy menundukkan kepala, tidak berani menatap mata aksa.

"hey, kenapa diam saja?"

Lagi-lagi dia hanya bisa diam saat aksa mulai menyentuh lembut rambutnya.

"kita harus bicara berdua" kata aksa menggenggam tangan kimmy dan membawanya masuk kemobilnya.

"kita mau kemana?" tanya kimmy heran saat aksa mulai menyalakan mesin mobilnya dan bergegas pergi dari rumah.

"aku ingin membawamu ke suatu tempat"

"kemana?" tanya kimmy lagi penasaran.

Aksa menoleh kearahnya "tenanglah. Aku tidak akan menculikmu jauh dari jakarta" jawab aksa sambil tersenyum kecil.

Kimmy akhirnya diam dan membiarkan aksa menyetir ke tempat yang dituju dengan tenang.

"kamu ngapain bawa aku ke hotel?" tanya kimmy dengan nada tinggi saat aksa menurunkannya disebuah gedung bertingkat tinggi.

Aksa tertawa pelan "ini bukan hotel tapi apartement. Ayo masuk" kata aksa menuntun kimmy masuk kedalam loby utama gedung itu.

Aksa menekan tombol angka 25 saat memasuki lift. Kimmy tertegun, baru kali ini dia menaiki lift menuju lantai setinggi itu.

"kamu kenapa tegang?" tanya aksa menyenggol lengan kimmy.

"tidak apa-apa" jawab kimmy pelan.

Dia tidak mungkin bercerita tentang kendesoannya didepan laki-laki borju seperti aksa. Dia hanya akan memalukan harga dirinya.

"ayok" ajak aksa saat lift sudah berhenti dilantai 25.

Dia menggenggam tangan kimmy menuju sebuah kamar dipaling ujung.  Ruangan lantai itu hanya terdiri dari dua pintu kamar, salah satunya adalah kamar yang sedang dibuka oleh aksa.

"masuklah. Jangan diam didepan" kata aksa saat melihat kimmy terdiam didepan pintu.

Dengan ragu kimmy memasuki sebuah ruangan yang cukup besar, namun isi ruangan itu masih belum terlihat banyak furniture di dalamnya. Masih kosong, hanya sebuah sofa dan meja yang masih ditutupi dengan sebuah kain putih.

Aksa membuka kain yang menyelimuti sofa "duduklah" pinta aksa sambil menepuk-nepukkan tangannya diatas sofa itu.

Kimmy menurut dan duduk diatasnya.

"aku tahu apa yang ada dipikiranmu saat ini. Apartement ini punyaku, aku membelinya setahun yang lalu tapi sampai sekarang belum aku desain. Aku bingung mau mengisinya dengan barang-barang apa. Kau bisa membantuku menatanya?"

Kimmy terdiam sebentar sampai akhirnya membuka suara "mengapa kau membeli apartement? Bagaimana dengan rumahmu yang besar itu?"

Aksa tersenyum getir "rumah itu bukan punyaku, itu milik kedua orang tuaku makanya aku membeli apartement ini atas namaku sendiri. Lagipula aku harus secepatnya pergi dari rumah itu..." kata aksa terdiam sebentar "terlalu banyak kenangan yang aku miliki dirumah itu dan aku harus melupakannya"

You are the Reason (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang