"perhatian kepada siswa bernama Kimmy ayunindya diharapkan kedatangannya disamping panggung sekarang" suara pengumuman dari salah seorang guru menghentikan perbincangan kimmy dengan teman-temannya.
Kimmy bergegas pergi kesamping panggung untuk menemui guru yang tadi memanggilnya.
"kimmy ada yang perlu saya sampaikan pada kamu..."
Kimmy tersentak mendengar berita yang disampaikan gurunya itu. Bak petir disiang bolong, kimmy merasa jiwanya hilang detik itu juga.
Dengan cepat kimmy berlari meninggalkan tempat acara wisudanya yang bahkan belum dimulai. Dengan susah payah dia mengangkat kain songket yang dipakainya agar lebih cepat berlari.
"pak pak bajaj" kimmy menaiki bajaj menuju kerumahnya.
Dengan gemetar dia menggigit-gigit kuku jarinya. Sambil berdoa dalam hati agar semua yang tadi dia dengar itu adalah kesalahan.
Untungnya tempat acara dilangsungkannya wisuda sekolah kimmy tidak jauh dari rumahnya sehingga dia bisa cepat sampai kerumah.
Kimmy memberhentikan supir bajaj didepan gang rumahnya "makasih pak" kata kimmy sambil menyerahkan ongkosnya.
Kimmy masih berharap ada keajaiban yang datang ketika dia tiba dirumah nanti. Tapi kenyataan berpihak lain. Para tetangga sudah berdatangan kerumahnya untuk melayat.
Semua mata tertuju pada kimmy saat gadis itu tiba didepan rumahnya. Beberapa tetangga sedang membuat bendera kuning dan tetangga lainnya membantu menyiapkan kebutuhan pemakaman.
"nak masuk dulu temui ibu mu" tegur bu anis, tetangga depan kimmy menuntun kimmy masuk kedalam.
Diruang tamu, terlihat sesosok mayat tengah dibaringkan diranjang balai dengan kain putih menutupi seluruh tubuhnya hingga hanya nampak wajah yang terlihat bersinar dengan mata yang tidak lagi terjaga.
Kimmy berjalan menghampiri ibunya yang sudah tidak lagi bernyawa. Dia menangis sejadi-jadinya disamping jasad ibunya. Air mata yang sudah ditahannya sejak tadi akhirnya mengalir tanpa henti. Kimmy tidak menyangka bahwa ibunya akan secepat itu meninggalkannya.
Tadi pagi sebelum kimmy berangkat ke acara wisuda, dia sengaja berdandan diruangan ibunya dirawat. Kimmy meminta ibunya merias wajahnya karena dia tahu sang ibu pandai merias.
Saat itu kimmy tidak merasakan firasat apapun. Ibunya yang tidak bisa datang keacara wisuda hanya menyampaikan pesan singkat agar kimmy bisa menikmati acara tanpa memikirkan keadaannya.
Kalau saja kimmy tahu itu akan menjadi kalimat terakhir ibunya. Dia tidak akan pernah meninggalkan ibunya sendiri. Dia tidak akan pernah membiarkan ibunya melalui kesakitan menanti ajalnya sendirian. Dia menyesal...
Sangat menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are the Reason (Complete)
RomanceKimmy, seorang wanita penuh cerita hidup yang membentuknya menjadi sosok yang tangguh dan tegar. Membawa aura positif bagi setiap orang yang mengenalnya. Tanpa ada yang tahu bahwa ada rasa kesepian yang tersimpan jauh didalam lubuk hatinya. Perasaan...