DUA PULUH TIGA

2.2K 113 1
                                    

Aksa mengurung diri dikamarnya setelah kembali dari kamar nino untuk menemaninya tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa mengurung diri dikamarnya setelah kembali dari kamar nino untuk menemaninya tidur. Lagi-lagi dia termenung, lagi-lagi dia menyendiri. Aktivitas yang selalu dilakukannya selama beberapa minggu ini setiap harinya.

Jika ditanya kenapa, dia juga tidak tahu. Dia hanya merasa sepi.
Hatinya terasa sangat kosong.
Seperti ada yang hilang, entah sesuatu atau seseorang yang sudah menghilang dari hidupnya saat ini. Bukan, bukan devina. Tapi wanita itu.
Wanita yang sudah mengisi hatinya, wanita yang sudah mendobrak keras pintu di hatinya.

Sebenarnya dia sudah menyadari, hanya saja dia selalu mengelak, dia terus menerus mengelak dan mencoba meyakinkan hatinya untuk tidak menerima kenyataan ini.

Dia takut, dia merasa takut kalau cintanya pada devina akan terbagi. Dia belum siap. Dia belum bisa menerima orang lain untuk menggantikan devina. Tapi dia harus apa? Wanita itu sudah terlanjur masuk kedalam hatinya.

"halo?" aksa mengangkat telepon dari salah seorang temannya.

"bro, si rendy ngajakin nongkrong di bar. Lo ikut ya?" tanya temannya itu dari balik telepon.

"gue lagi mager, dit"

"aelah lo, kasian nih si rendy kapan lagi coba di jakarta. Lusa dia udah balik lagi ke aussie"

Aksa terdiam sejenak, akhirnya menerima tawaran temannya itu "yaudah gue kesana. Lo wa gue aja dimana tempatnya"

"oke gue tunggu"

Aksa memutus sambungan teleponnya dan bersiap-siap untuk pergi.

Aksa masuk kedalam kamar afif untuk berpamitan dan menitip nino padanya. Setelah itu dia bergegas pergi ke lokasi yang diminta temannya tadi.

Setelah bermacet-macetan ria dijalan, akhirnya aksa sampai di club malam. Tempat itu pernah didatangi aksa beberapa bulan lalu, dia jadi ingat insiden kimmy memuntahkannya didepan tempat parkir. Lagi-lagi pikirannya tertuju pada kimmy.

"aksa" teriak seorang laki-laki, sedang berdiri didepan meja bundar bersama dengan beberapa teman aksa lainnya.

"ternyata adit pinter juga bikin aksa nongol disini" kata salah seorang teman aksa saat melihat laki-laki itu sudah bergabung bersama mereka.

"gue gitu loh. Boong-boong dikit gapapa lah. Yang penting bisa liat CEO developer kita yang sombongnya udah ketulungan ini gabung lagi sama kita" ujar adit, teman aksa yang tadi menelpon.

Aksa tersenyum getir "rendy mana?"

"noh disana lagi maen cewek" adit menunjuk kearah rendy yang sedang menari ditengah keramaian pengunjung didepan dj yang tengah asyik memainkan musik.

Aksa menggeleng-geleng kepala melihat temannya itu yang masih tidak berubah dari dulu. Dia terus menatap temannya itu yang sedang asyik menari bersama seorang wanita cantik, aksa mengernyitkan keningnya merasa mengenal wanita yang sedang bersama rendy itu.

You are the Reason (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang