(18) KURANG PEKA

3.2K 132 1
                                    

"Berapa kali pun kamu memilih acuh, perasaanku tetaplah utuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berapa kali pun kamu memilih acuh, perasaanku tetaplah utuh. Meski di titik terjenuhku akan ketidakpekaanmu, tak pernah ada niat untuk berpaling dari sisimu."

-EWR

🌻


Tak bisa dipungkiri, Luna merasa sangat senang sekarang. Berada di tengah keluarga Angkasa membuatnya merasakan kenyamanan yang selama ini hanya mampu ia temukan dalam keluarganya. Dan berkat Angkasa, Luna merasa kembali memiliki sosok seorang kakak laki-laki.

Pagi tadi sekitar jam tujuh, Miranda dan Tania menjemput Luna di rumahnya. Padahal sebelumnya mereka tidak pernah ada janji dan Luna tidak pernah memberi tahu alamat  rumahnya. Jadi sudah jelas, Angkasa yang memberi tahu mereka.

Karena orang tua Luna sedang di luar kota, Luna pun mengikuti kemauan Miranda dan Tania untuk pergi bersama mereka. Awalnya mereka pergi ke supermarket, lalu Miranda mencetuskan ide untuk memasak di rumahnya. Alhasil, sekarang tiga perempuan itu sedang di dapur dalam rangka membuat blackforest cake bersama.

Angkasa sejak tadi sibuk bermain PS bersama Hanan di ruang tengah. Meski beberapa kali Hanan memaksa agar Angkasa menemani Luna saja, tapi pemuda itu menolak. Toh, yang mengajak Luna kesini bukan dia. Jadi menemani bukanlah tugasnya.

“Baunya enak banget ya, Kak. Bikin perut melilit aja deh,” kekeh Tania saat adonan blackforest-nya sudah masuk ke dalam alat pemanggang.

Luna hanya tersenyum sambil membantu Miranda membereskan alat-alat yang telah selesai digunakan. Kebetulan, asisten rumah tangga keluarga Angkasa tidak datang jika weekend karena Miranda libur bekerja, Tania dan Angkasa libur sekolah, jadi mereka akan bergotong-royong membersihkan rumah. Kata Miranda agar anak-anaknya tidak selalu bergantung pada orang lain.

Suara bel rumah terdengar, Miranda dan  Tania saling pandang, lalu Tania berteriak.

“KAK ANGKASA BUKA PINTU!”

Luna yang sedang mencuci baskom tersentak mendengar teriakan Tania. Sementara Miranda terkekeh melihat ekspresi kaget Luna.

“LAGI NANGGUNG! KAMU AJA!”

Tania mendengus, ia sangat malas untuk membuka pintu jika ujung-ujungnya yang datang selalu teman Angkasa. Apalagi jika Aksel yang datang, ia ingin sekali menceburkan pemuda menyebalkan itu ke kolam belakang rumah.

LUNARIA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang