(2) A BEAUTIFUL MOON-LIKE FLOWER

7.5K 316 9
                                    

"Everyday, I need to see your smile, simply because it makes me happy."

-Unknown


(Sambil dengerin lagunya ya😀)





Suasana meja makan keluarga Giovanni mendadak hening saat sebuah paket misterius dikirim lewat kurir pagi ini. Sebuah paket yang ditujukkan untuk Giovanni, berisi foto seorang wanita tak dikenal yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Di pojok kanan bawah foto berukuran 5R itu terdapat tulisan nama seseorang. Revita Anindya. Entah, tidak ada satupun dari anggota keluarga Luna yang merasa mengenali nama itu.

"Orang nyasar kali, Pa," celetuk Luna saat menyadari ada ketegangan dalam meja makan ini.

Giovanni-Papa Luna, hanya mengangguk, sementara Riani-Mama Luna hanya menatap Giovanni dengan tatapan yang sulit diartikan.

Setelah merasa kenyang, Luna melirik papanya yang bahkan belum meneyntuh sarapannya sama sekali. Luna melirik jam tangannya, sudah pukul tujuh kurang lima belas menit. Giovanni yang menyadari kegelisahan Luna, segera meminum susunya dan bangkit.

"Ayo, Na. Papa juga buru-buru."

Luna mengangguk dan bangkit untuk menyalami Riani, begitu juga dengan Giovanni yang selalu menyempatkan diri untuk mengecup kening istrinya. Terkadang Luna merasa kagum pada kedua orang tuanya yang selalu romantis meski usia pernikahan yang sudah berusia lebih dari dua puluh tahun. Ia berharap jika ia menikah nanti, maka ia akan mempunyai keluarga yang harmonis seperti keluarganya.

Setelah memasuki mobil, seperti biasa, Luna akan menyalakan musik untuk memberi tambahan semangat paginya. Kali ini Luna memilih lagu milik Shawn Mendes feat Khalid yang berjudul Youth.

"You can take my youth away..." Luna bersenandung mengikuti alunan musik dan suara khas dari penyanyi favoritnya itu.

Giovanni tersenyum mendengar anak satu-satunya yang nampak sangat ceria pagi ini.

"Lagu itu terus perasaan," gumam Giovanni yang langsung disanggah oleh Luna.

"Enggak kok, Pa. Kemarin kan Luna dengerin lagunya Alan Walker yang Lily."

Luna tersenyum sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Seandainya pas lahir Luna boleh milih nama sendiri, pasti Luna minta dikasih nama Lily."

Bukan tanpa alasan Luna berkata demikian. Sejak mendengar lagu berjudul Lily itu, ia jadi berkhayal bahwa ia memiliki nama Lily, ia berpikir bahwa Lily adalah nama yang sangat imut. Ketimbang Luna, nama Lily lebih cantik menurutnya.

"Papa sama Mama ngasih nama kamu itu ada harapannya loh."

"Luna itu bulan, kalo digabungin jadi Lunaria itu artinya bunga yang cantik seperti bulan. Kan kamu udah papa kasih liat bunga lunaria, katanya cantik. Lebih cantik dibanding Lily kok," jelas Giovanni dengan suara lembutnya, seperti biasa.

"Papa sama Mama berharap, kamu memiliki kecantikan seperti bunga lunaria, tapi kecantikan itu mampu meneduhkan orang lain, menyenangkan orang lain, seperti Luna sang bulan," lanjutnya sambil menoleh ke arah Luna.

Luna hanya manggut-manggut dan tersenyum. Sudah sepantasnya memang ia merasa bersyukur diberi nama secantik itu oleh orang tuanya. Apalagi saat ingat Angkasa yang mengatakan namanya bagus.

LUNARIA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang