(13) SEBUAH RASA YANG TERTOLAK

3.4K 136 3
                                    

"Pada hati yang telah memilihmu, ku bisikkan maaf beribu kali. Karena pilihannya kali ini, menjadi sebuah luka yang mungkin akan terus menganga."

-EWR

🌻

Sudah dua hari mereka berada di Kota Malang. Mereka merasa sangat nyaman karena cuaca yang sejuk. Tapi malam ini, akan menjadi malam terakhir mereka disana karena besok, pagi-pagi sekali, mereka harus pulang ke Jakarta menggunakan kereta api. Dan malam ini, Aksel sudah bertekad, bahwa apapun yang akan terjadi, ia siap hadapi. Yang terpenting dia harus siap atas apapun resiko yang didapatnya.

Malang Night Paradise. Sebuah wahana  malam di Kota Malang yang menyajikan wahana-wahana indah seperti Dino Park, Lampion Park dan Magic Journey. Tempat yang sarat akan keromantisan dengan kilauan cahaya buatan. Yang membuat seluruh mata berbinar.

Mereka sama sekali tidak tahu bahwa di Malang ada tempat seindah ini jika bukan karena Angkasa dan Hanan yang terus merengek meminta kesana. Awalnya mereka malas karena sudah kelelahan seharian ini menjelajahi Kota Malang.

Dan entah bagaimana Aksel dan teman-temannya mengatur suasana, hingga sekarang Luna dan Aksel berdiri di depan Taman Dino hanya berdua. Luna tidak menyadari itu karena sibuk mengamati keindahan dari lampu-lampu yang diciptakan. Sangat cantik.

 Sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Luna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Luna.”

Suara selembut angin itu membuat Luna menahan nafasnya. Apalagi saat menyadari bahwa saat ini ia hanya berdua dengan Aksel. Ia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru yang mampu dijangkau oleh matanya, tapi tak menemukan Marissa, Hanan dan Angkasa.

“Apa boleh, gue jatuh hati sama lo?”

Luna mendongak demi menatap wajah Aksel yang entah kenapa tak terlihat seperti biasa. Bukan, bukan raut wajah serius, tapi justru Luna menemukan ekspresi terluka dalam wajah itu. Sama sekali tidak seperti Aksel yang biasa ia lihat.

LUNARIA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang