18-YOUNG WIFE

162 8 0
                                    

.
.
.
"Eh ada bella disini!" ucap cellin menyambut anak nya. Sedangkan william mengerutkan dahi nya bertanda bingung. Pria itu memandang bella yang terlihat senang bertemu dengan cellin. "Bella kangen banget sama mommy" rengek gadis itu yang kini berada dalam dekapan cellin

William masih mematung melihat adegan ibu dan anak itu. Mata william terus memandang cellin, seakan meminta penjelasan. "Apa yang telah terjadi? Jangan membuat ku bingung cell"

Cellin hanya diam dan sesekali melirik anaknya yang juga bingung. "Dia adalah anak ku!" ucap cellin seraya menunduk takut. Mata william seakan ingin keluar saat mendengar penuturan wanita disamping nya ini. "Apa!!!" William shok. "Anak mu juga..." sambung cellin lagi.

William tambah bingung "agh mana mungkin" sergah william. Cellin menyerahkan bella kepada pengasuh nya dan meminta untuk membawa gadis kecil itu pergi dari tempat tersebut. "Sangat mungkin! Kau tidak tau kan setelah kau meninggalkan ku waktu itu? Aku terpuruk, aku hancur masa depan ku hancur" ucap cellin sedikit meninggikan suara nya.

"Saat kau pergi meninggalkan ku aku hamil will, hamil anak mu! Jika dia itu bukan anak mu lalu anak siapa lagi hah??"

Pria itu hanya bisa diam dan mengingat kejadian 7tahun lalu. "Kamu benar, maaf akan aku, karena aku egois telah meninggalkan mu demi membangun perusahaan diluar sana. Aku salah, maafkan aku" lirih william.

Cellin itu adalah wanita yang sangat baik, bijaksana, dan dewasa, ia akan tetap memaafkan william walaupun sebesar apapun salah dari pria yang sangat ia cinta tersebut. Lalu bagaimana dengan angga?

//

Sasha membuang nafas nya pelan lalu meneriknya kembali. Ia terlihat gusar, hari ini sasha kembali masuk sekolah dan menjalani kembali menjadi Wakil Pimpinan Di Hadid Group.

"Lagi-lagi harus ada tanda tangan direktur" wanita itu memutar mata nya malas. "Tapi gak papa juga sih, jadikan ada alasan buat ketemu suami sendiri" gumam nya bersemangat sembari melankah maju untuk keruangan angga.

"Ini ada dokumen yang harus kakak tanda tangani" sasha menyerahkan map yang berada ditangan nya. Angga langsung mengambil tanpa melirik sasha sekalipun.

Sasha hanya mendengus pelan. Mungkin angga memang benar benar sibuk pikirnya. "Nanti makan siang bareng yah ka" ucap sasha seraya mengelus perutnya, mungkin dengan cara ini bisa membuat angga mencair.

"Iya" jawab angga

Tak henti henti nya sasha tersenyum bahagia, sampai dalam ruangan nya pun ia tetap menampakan gigi putih nan ratanya. "Oh astaga seperti melayang di udara" gumamnya seraya menatap langit-lagit diluar gedung besarnya itu.

Saat yang sangat sasha tunggu pun akhirnya tiba waktu pun telah menunjukan pukul 12:00 siang. Sasha dam berjalan beriringan menuju meja mereka. Dan entah kenapa ingin rasanya sasha menggandeng angga dengan mesra layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai. Walaupun disini hanya sasha yang memang terlihat cinta.

"Ka.."

"Hm"

Angga menoleh kearah istri kedua nya itu. "A-k-ku pe-p-pengen"

"Pengen apa?" tanya angga berusaha lembut

"pengen gandeng kakak" jawab sasha dengan cepat. Namun, angga hanya terkekeh melihat tingkah istri kedua nya itu.

"Gak jadi deh ka. Kayanya aku berharap lebih" ucap sasha menunduk. "Gak papa" jawaban angga membuat nya sasha menatap nya bingung. Apa dia bercanda? Tanya sasha dalam hati

"Gandeng aja, gak papa ko... Mungkin ini kemauan anak kita"

Hah anak kita, seperti nya itu adalah kata teromantis yang pernah angga ucapkan. Pikir sasha



Young Wife (Mini Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang