.
.
.
"apa yang kau permasalah kan angga? Biarkan saja leonard mengambil saham nya, jika perlu biarkan dia mengambil perusahaan mu itu!"...
"Tidak semudah itu ayah.. Dari dulu aku ingin sekali mempunyai perusahaan yang ku bangun sendiri dari nol.."
"Kamu bisa menguasai semua perusahaan milik ku.. Soal william aku tau anak itu tidak akan mau mengurus perusahaan ku. Jadi ku harap kau bisa mengerti"
angga mendesah bingung "aku mencintai sasha tapi aku juga tak ingin kehilangan perusahaan ku.. Aku malu yah jika harus bergantung hidup denganmu. Aku sadar siapa aku sebenarnya, aku hanya pria biasa yang beruntung mendapatkan wanita seperti sasha. Tapi maaf aku lebih mementingkan ego ku daripada perasaan ku.. Terima kasih atas kebaikan mu selama ini.. Maaf aku harus mengecewakan mu" angga melenggang pergi ke lantai atas untuk membereskan semua barangnya.
Cellin terdiam ditempatnya ketika mendengar keputusan angga, ia kira angga akan terus mempertahankan rumah tangganya.
Terlihat jika ivan menahan sesak di dada nya. Ia tak tau lagi harus berbuat apa. Angga telah mengemasi barang nya, hari ini juga ia akan pergi dari rumah ini lalu mengurus surat perceraian nya dengan sasha.
"Apa kau pikir ini adalah keputusan yang benar?" cellin menghampiri angga yang akan menaiki mobil nya
Angga menghendikan bahu nya acuh "Mungkin begitu.." setelah mengatakan itu angga pergi meninggalkan cellin yang terlihat sangat marah padanya
Cellin menatap nanar setelah kepergian angga. Setahu nya dulu angga selalu pasrah dalam segala hal dan selalu bertanggung jawab walaupun bukan salah nya. Seperti masalalu mereka dulu. Dengan senang hati angga menerima perjodohan dengan cellin, padahal pria tampan itu sama sekali tak mencintai cellin. Tapi, sekarang angga sudah berubah menjadi pria keras kepala dan egois. "Harta bukanlah segalanya dalam hidup ini.. Kamu akan menyesal ga.." gumam cellin
"Hey!! Kenapa kakak melamun?" cellin terkesiap ketika ada seorang yang menepuk pelan pundak nya. Ternyata orang itu adalah sasha. Terlihat ia nampak bersikap seperti biasa. Apa ia tidak menangis karna angga meninggalkan nya? "Ahh kau mengagetkan aku saja.." cellin terkekeh "aku tidak melamun hanya saja ada sesuatu yang tidak ingat ku beli" kilah cellin lalu pamit pergi untuk masuk kedalam rumah.
///
"Akhirnya kau datang juga.. Aku tidak suka berbasa-basi So apa keputusan mu?" tanya leonard ketika orang yang ditunggu nya telah datang "Jangan membuatku kecewa ok!" sambungan nya lagi
Ya, Sesuai perjanjian kemarin angga dan leonard benar benar bertemu lagi untuk membicarakan kesepakatan mereka. Leonard membenarkan posisi duduknya, tak sabar rasanya mendengar keputusan yang dilontarkan angga "So? Apa keputusan mu?"
Angga terlihat ragu. Pria tampan itu menarik nafas dalam nya sebelum berucap "Fine! Aku sudah memutuskan untuk mempertahankan perusahaan ku dan menceraikan sasha.."
Leonard meng-nganga takjub "Seriously? Secepat inikah?"
Angga mengerutkan keningnya karna tak mengerti atas perkataan pria paruh baya tersebut. Leonard tersenyum canggung "ah lupakan.."
Angga mengangguk "Aku masih belum percaya kau mau meninggalkan sasha demi perusahaan mu ini.."
Angga menatap lekat setiap jengkal ruangan kantor nya ini "Well, Setiap orang pasti mempunyai impian nya masing-masing dan dari dulu aku memang sudah menginginkan membangun perusahaan ku sendiri tanpa campur tangan siapa pun dan sekarang aku tidak akan pernah menyia-nyiakan perusahaan ini.. But, you know lah apa alasan yang kuat aku meninggalkan sasha"
"Hahaha iya-iya I know.."
'Teruskan kebodohon mu ini angga. Setelah kehilangan sasha kau akan kehilangan perusahaan mu ini..'-leonard
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Wife (Mini Series)
AcakFollow dulu baru baca! Dengan melihat ku sebagai seorang yang sempurna apa itu alasanmu untuk mencintai ku? Angga Fadilla Lustre/ "aku tidak bisa mencintai mu karena aku sudah mempunyai istri" Sasha Alexa Hadid/ "Aku tidak peduli jika kamu sudah mem...