.
.
.Pintu kamar berbahan kayu itu terlihat terbuka, menampilkan sosok pria yang sangat mengenaskan. Pria itu terlihat habis mabuk. Tengah malam seperti ini angga baru saja pulang. "Dari mana saja kakak?" tanya sasha yang terbangun dari tidur nya karna mengetahui sang suami sudah datang "bukan urusan mu.." ujar angga lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sepeninggalan angga sasha hanya bisa diam lalu berusaha untuk tidur kembali.
Saat angga sudah keluar dari kamar mandi, ia terus memperhatikan sasha yang sudah tertidur lelap. Perlahan angga berjalan mendekati sasha. Ia duduk dipinggiran ranjang dekat sasha "maafkan aku sas.. Mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama. Aku tidak pantas untuk selalu mendampingi mu.. Aku akan menyayangi mu" angga mengecup kening sasha beberapa saat.
Lalu pria tampan itu keluar kamar untuk mengambil minum. Sesampainya didapur angga bertemu cellin yang juga mengambil minum "apa kau ingin minum?" tanya cellin yang langsung diangguki oleh angga. "Seperti nya kau ada masalah.." ucap cellin asal, namun memang benar adanya "ya, mungkin begitu.." jawab angga. Lalu pria bertubuh tinggi itu duduk di kursi meja makan diikuti cellin yang duduk diseberang nya "katakan lah.. Mungkin aku bisa membantu mu" ujar cellin lembut.
Angga membuang nafas nya kasar "leonard, dia adalah kolega ku yang menanam saham terbanyak diperusahaan yang baru saja ku bangun.. Dia mengancamku untuk menceraikan sasha. Jika tidak dia akan membuat perusahaan ku bangkrut dengan mengambil paksa saham nya.." angga tertunduk lesu, cellin paham betul bagaimana perasaan angga sekarang "sebaiknya pertahankan pernikahan kalian.."
"Tidak, aku tidak bisa cel.. Aku malu jika harus menjadi direktur lagi diperusahaan keluarga hadid.. Bahkan tinggal dirumah ini pun aku sudah malu.. Aku merasa gagal menjadi suami sekaligus menantu yang baik.." angga mengerang frustasi.
Cellin mengusap punggung tangan angga "Salah betul jika kau berpikir begitu.. Ku harap kau harus bisa menurunkan sedikit gengsi mu itu" cellin pergi meninggalkan angga seorang diri. Ini adalah waktu yang tepat untuk angga memutuskan yang terbaik untuk dirinya dan juga sasha.
Pagi harinya..
Semua orang dirumah ini berkumpul untuk sarapan bersama. Sebisa mungkin angga mengubah mood nya untuk bisa berbaur dengan keluarga ini. Tapi nihil, ia tidak bisa melakukan itu. Berkali kali ayah mertua nya itu memanggil nya tapi tak ada jawaban dari pria tampan ini "angga.. Apa kamu baik baik saja?" tanya ivan lagi.
"Ahh iya aku baik baik saja ayah.." ujar angga terbata bata.
Setelah acara sarapan selesai william pamit kekantor seraya mengantarkan bella, lalu cellin juga ikut mengantar kan suami dan anak nya itu kedepan rumah. Untuk sasha, ia pamit kekamar karna merasa tak enak badan. Sekarang hanya tersisa angga dan ivan. "Sekarang hanya ada kita berdua.." ucap ivan melipat kedua tangan nya ke meja makan. Angga mengerutkan dahi nya karna tak mengerti "aku tidak suka ada rahasia dikeluarga ini.. Katakanlah jika kau mempunyai masalah.." ucap ivan lagi. Tak ada jawaban dari angga, pria itu hanya diam dan sesekali menyeka airmata karna ia sudah tau kemana arah pembicaraan ayah mertuanya ini "apa ini soal ancaman leonard?" angga mengangguk lalu menunduk takut "apa yang kau permasalah kan angga? Biarkan saja leonard mengambil saham nya, jika perlu biarkan dia mengambil perusahaan mu itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Wife (Mini Series)
RandomFollow dulu baru baca! Dengan melihat ku sebagai seorang yang sempurna apa itu alasanmu untuk mencintai ku? Angga Fadilla Lustre/ "aku tidak bisa mencintai mu karena aku sudah mempunyai istri" Sasha Alexa Hadid/ "Aku tidak peduli jika kamu sudah mem...