.
.
.
Angga berjalan mondar mandir tak jelas. Ia nampak berpikir tentang kejadian semalam. "Seharusnya aku tak bersikap keras kepada cellin kemarin.." angga duduk di kursi kebesaran nya. Saat ini ia sedang berada di perusahaan nya sendiri.Pintu ruangan angga terbuka lebar,menampakkan seorang pria paruh baya yang masih terlihat modis. Ia datang seorang diri. "Bagaimana tentang tawaran ku dulu?" leonard duduk diseberang angga. Angga hanya menghela nafas panjang "tawaran yang mana?" angga balik tanya. Sungguh ia tak ingat tentang tawaran leonard.
Leonard berdecih "dasar pria pelupa! Aku kan sudah memberi mu tawaran bahwa aku tidak akan mencabut semua saham ku di perusahaan mu ini asalkan kau ceraikan sasha!"
Angga nampak berpikir sejenak. Lalu ia mengingat kejadian itu tempo dulu "soal itu? Mm aku baru saja ingat.. sebaiknya berikan aku waktu lagi. Aku sungguh bingung Mr.leonard"
Leonard bangkit dari duduk nya "ok, baiklah. Besok aku akan kesini lagi...aku tak banyak waktu untuk menyelesaikan masalah tak jelas seperti ini.." lalu pria itu berjalan menuju luar ruangan. Angga terlihat mengangguk. Namun, langkah leonard terhenti saat ia berbalik dan kembali berkata "jika kau tetap ingin bersama sasha. Aku tak akan segan membuat hidup kalian menderita!!"
"Terserah.."
///
Terlihat, sasha tampak berdoa di dalam gereja.
Ketika ia baru saja mengaminkan doa nya terdengar suara dari arah pintu masuk gereja "Tuhan memberkati mu"
Orang itu adalah ivan. Ia tak tahan lagi harus merahasiakan kebenaran yang sudah lama ia ketahui. Melihat ivan yang datang membuat sasha cepat cepar menutupi perut buncitnya dengan kedua tangan nya sendiri.
Didalam gereja ini tak ada satu orang pun. Hanya ivan dan sasha. Ivan berjalan beberapa langkah mendatangi anak nya yang sedang berdiri dalam keadaan gelisah. "Sayang, ayah sudah tau apa yang sebenarnya sudah terjadi, jangan menutupi setiap masalah terhadap ayah. Kamu tidak akan bisa..."
Saat sudah tepat didepan anak nya. Ivan menarik lembut tangan sasha yang menutupi perut nya "semoga cucu ayah sehat didalam sana" ivan berucap dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Ayah sudah mengetahui semuanya?"
Ivan mengangguk
"Tentang masalah ku ini?"
Ivan mengangguk
"Dan dengan siapa aku menikah?" cicit sasha lagi. Ivan hanya bisa menghembuskan nafas kasar nya "sekarang kita kerumah selesaikan masalah ini. Ayah tidak ingin kamu sakit hanya karena sebuah kebohongan" sasha mengangguk mengerti
Keduanya pun berjalan menyusuri gereja menuju pintu keluar.
///
Keheningan tiba saat cellin sudah mendaratkan bokong nya dibangku taman. Pagi tadi angga menyuruh nya untuk datang ketaman ini. Keduanya tak ada yang membuka percakapan. Selang beberapa menit masih sama sama terdiam. Pada akhirnya cellin mengalah. Ia tatap wajah tampan suami pertamanya itu lalu berkata "apa yang kau inginkan?" lirih nya. Cellin masih sakit hati melihat angga bersama wanita lain kemarin. Ya, walaupun pada dasar nya pernikahan mereka ini bukan didasarkan cinta
"Aku hanya tak ingin berpisah darimu!" jawab angga, pria itu masih setia menatap nanar kearah jalan.
"Pfff...Apa aku tak salah dengar huh?" ujar cellin yang terlihat menahan tawanya.
Angga menatap cellin tak percaya. Padahal ia tak sedang lagi berbuat hal konyol! "Aku serius.."
Sedetik kemudian mimik wajah cellin kembali normal "maaf angga tapi aku akan tetap menceraikan mu. Karena pada awalnya kita memang tidak saling mencintai bukan?"
Angga sedikit mengangguk kan kepalanya "tap-"
"Tapi aku memang tidak mencintai mu. Maaf soal kemarin mungkin dia itu teman mu ataupun adik sepupu mu... Aku sungguh minta maaf. Nanti jika kau bertemu dengan nya tolong bilang aku meminta maaf kepadanya.." cellin sangat memohon sampai ia tak sengaja memeluk angga.
Tanpa disadari keduanya, seorang gadis sekilas melihat kejadian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Wife (Mini Series)
RandomFollow dulu baru baca! Dengan melihat ku sebagai seorang yang sempurna apa itu alasanmu untuk mencintai ku? Angga Fadilla Lustre/ "aku tidak bisa mencintai mu karena aku sudah mempunyai istri" Sasha Alexa Hadid/ "Aku tidak peduli jika kamu sudah mem...