Ima POV
Pagi hari menjelang, badanku terada sehat. Tubuhku terbungkus selimut tebal dan jaket tebal. Selangkanganku terasa perih. Samar-samar ku ingat peristiwa tadi malam. Air mataku keluar dengan sendirinya. Aku sekarang tidak perawan lagi. Ku lihat di sampingku tak terlihat Ka Yudi. Selimut yang kugunakan terdapat bercak darah. Aku sungguh sedih mengingatnya. Tapi, aku dapat memaklumi bahwa Ka Yudi melakukan itu karena ingin menyelamatkanku.
Kurapikan pakaianku, aku ingin mencuci muka dan sarapan. Ketika ku buka tenda, Ka Yudi terlihat membawakanku nampan berisi makanan. Ia tersenyum padaku.
"Makanlah..selagi masih hangat, perutmu kosong"
"Makasih ka..."
"Ima...aku harap setelah kejadian tadi malam kau mau memaafkanku. Aku terpaksa Ima. Jika terjadi sesuatu hal nantinya aku akan bertanggung jawab"Air mata ku kembali menetes mendengar perkataan Ka Yudi.
"Makanlah Ima...agar tenaga mu pulih.. dan kamu kembali ceria. Aku suapin ya ..."
Ka Yudi menyuapkan sendok yang berisi makanan ke mulutku dengan perlahan-lahan. Sambil makan ku tatap wajahnya. Aku merasa perjalanan ku selama beberapa hari ini penuh kejutan yang tak terduga. Sebelumnya aku hanya menganggap Ka Yudi sebagai orang lain, tapi terbukalah sebuah rahasia kalau ia merupakan Satria teman masa kecilku. Hingga peristiwa tadi malam yang berhasil mengubah hidupku. Entah mengapa timbul rasa takut kehilangan Ka Yudi pada diriku. Aku merasa nyaman apabila didekat dan disentuh olehnya. Apakah ini Cinta??
"Imaa...melamun ya..." Ka Yudi menyadarkan diriku dari lamunan.
"Enggak ka...aku udahan ya makannya....aku ngerasa udah kenyang"
"Ya udah..kamu mau mandi dulu....mau kaka antar...kebetulan di sana ada tempat yang bisa buat mandi. Tempatnya cukup terlindung..ada ceruk bebatuan"
"Iya ka..."Dari jauh kulihat Umar berjalan mendekati kami.
"Wooyyy...pacaran mulu...Ima elo udah baikan...?? Ntar jam 10 kita kumpul di balai desa, mau ngadaain baksos..elo bisa kan Ma..?"
Aku mengangguk
"Ya udah kalo gitu..elo bersih-bersih dulu..Ka Yudi..tolong jagain sahabat gue ini ya.."
"Sippp..boss...dunia akhirat gue pastu jagain"Pipiku blushing dengar perkataan Ka Yudi.
Aku bersiap mengambil peralatan untuk mandi. Dengan diantar Ka Yudi menuju tempat pemandian yang dimaksud. Tidak begitu jauh dari lokasi tenda kami, namun tersembunyi karena terhalang semak-semak. Ternyata tempat tersebut berupa air terjun kecil dengan ceruk bebatuan.
" Kaka tunggu disini ya...kamu mandi aja"
"Iya ka..."Kulihat suasana aman dan tidak ada orang. Ku lepas semua pakaianku. Aku mandi dengan tanpa sehelai benang pun yang melekat ditubuhku. Kurasakan kesegaran air pegunungan di kulitku. Aku sangat menikmatinya. Ku gosok tubuhku agar bersih.
Pada saat aku menggosok bagian buah dadaku. Kurasakan ada tangan yang memelukku dari belakang, dan menciumi leherku. Tangan itu meremas buah dadaku. Dari aroma maskulinnya aku dapat mengetahui siapa dia....