Setelah kami sarapan, kami dibagi dalam beberapa kelompok untuk mencari informasi tentang masyarakat sekitar yang nantinya akan disusun menjadi laporan ilmiah. Kami pun bergegas memencar, aku dan kelompok ku mencatat hal-hal yang diperlukan untuk tugas kami nantinya.
Menjelang siang penggalian informasi tersebut sudah selesai. Setelah makan siang kegiatan kami bebas. Dosen dan kakak mapala memberikan informasi tentang lingkungan sekitar kami. Kami diperbolehkan untuk berjalan-jalan. Menurut informasi pemandangan di sekitar masih asri dan sangat indah. Dengan catatan apabila ingin menikmati pemandangan hutan kami tidak boleh sendirian.
Aku tertarik dengan informasi tersebut. Tapi...lirik geng ku..mereka terlihat malas dan terkantuk-kantuk di bawah pohon. Ku putuskan untuk melangkahkan kakiku sendiri. Ilmu pramuka yang dulu kupelajari di SD ku pergunakan. Setiap beberapa meter aku membuat petunjuk arah. Semakin jauh aku melangkah hutan semakin terasa lembab. Akhirnya aku tiba di padang rumput yang amat luas. Ku picingkan mataku ditengah padang rumput tersebut terlihat warna warni bunga. Aku tertarik untuk mendekati. Ternyata itu merupakan kebun bunga. Entah milik siapa sepertinya sengaja ditanam untuk dibudidayakan. Menurut informasi yang ku dapat warga disini juga selain berladang mereka bertani bunga.
Aku seperti menemukan harta karun. Sungguh indah kebun ini berbagai macam bunga ku lihat. Ku kukitari kebun itu. Setelah lelah aku merebahkan diri di rumput dipinggir kebun itu. Semilir angin membuatku mengantuk. Aku setengah tertidur. Tiba-tiba..bibirku terasa lembab. Kubuka mataku kulihat wajah Ka Yudi di depanku. Aku terkejut dia menciumku. Ciuman pertamaku diambil olehnya.
"Kkkaaa... Yudi"
"Mmmmaaff...aku tak bisa mengendalikan diri"
" kenapa ka Yudi di sini ??.."
"Aku mengkhawatirkanmu...lalu kuikuti..."
"Kenapa kaka menciumku...??"
"Aku tak bisa mengatakannya..kamu perlu tahu..sekian lama aku mencintaimu, tapi cinta ku ini dalam diam..aku tak mampu mengungkapkannya..bertahun-tahun aku memperhatikanmu, menantikan mu..dan mengharap kamu membalas cintaku..aku selalu menunggu kesempatan ini...Panda"DEG
Kenapa ka Yudi tahu panggilan kesayanganku. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahuinya. Yaitu orang-orang di masa kecil ku.
"Ka Yudi...tahu panggilanku..." aku gugup setengah mati
"Ima...tatap mataku..kamu pasti akan tahu siapa aku..."Aku pun menatap wajah ka Yudi. Wajah itu seakan tak asing. Memoriku berputar ke masa 20 tahun silam. Seorang anak laki-laki yang mempunyai tatapan elang
"Satria.....kauu..kah itu" kataku
" Ya..aku Satria Yudi Wibisana.."
Aku tergugu menangis.. dia sahabat masa kecilku yang selalu ku rindu. Aku menangis karena aku sangat rindu dengannya. Dia menghilang bak ditelan bumi.Ka Yudi menghapus air mataku. Dia memelukku dan mengusap punggungku.
"Satria...aku rindu kamu...kenapa kay tinggalkan aku..kamu sudah berjanji..kita akan selalu bersama"
"Hmmmpp..diamlah..aku sudah disini..aku tak akan meninggalkanmu lagi adik kecilku..."Ku eratkan pelukanku. Aku takut dia meninggalkanku. Dia sahabat masa kecilku. Ka Yudi juga memelukku. Kurasakan bibirku lembab. Dia menciumku. Aku mendesah. Bibirku terbuka. Lidah Ka Yudi menerobos masuk ke mulutku. Kami saling bertukar saliva. Kurasakan nafasnya memburu. Tangannya terus memelukku. Aku terengah-engah. Ku lepas ciuman itu. Aku terkejut kenapa aku bisa menikmati ciuman itu. Dia sahabat masa kecilku. Apakah rasa sayang kepada sahabat ini akan berubah menjadi rasa cinta. Aku menggeleng pelan. Pipiku memerah.
Satria....kenapa kita dipertemukan...apakah ini takdirku..
Ku akui ada rasa yang berbeda di dalam hatiku