Matahari mulai menampakkan diri ketika Ima terbangun dari tidurnya. Tubuhnya terbungkus selimut. Ia tersenyum mengingat kejadian subuh tadi.
"Selamat pagi sayang...ini aku bawain sarapan. Hari ini kita memulai kehidupan kita....Kamu mandi dulu..habis itu sarapan...baru kita jalan-jalan"
"Makasih ka...."Ima bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dielusnya perutnya yang mulai membuncit. Ia tersenyum sebentar lagi ia akan menjadi seorang ibu. Ia berjanji akan sebaik mungkin merawat anaknya.
Setelah berpakaian Ima bergegas menghabiskan sarapaannya. Suami nya sudah menyiapkan nasi goreng dan susu coklat kesukaannya. Ia tersenyum Yudi masih ingat kesukaannya tersebut.
"Sayang...sudah selesai sarapannya....kita jalan-jalan dulu ya...silaturrahmi ke tetangga"
"Sudah sayang..."
"Yukkk..."Mereka berjalan bergandengan tangan. Ima terlihat manja dengan suaminya sesekali ia bergelendot manja di tangan sang suami. Beberapa kali ia berpapasan dengan beberapa warga sekitar yang ingin berangkat ke kebun.
"Aduuhh...adik-adik ini warga baru ya....pasangan yang serasi cantik dan ganteng"
"Iya..bu...kami baru kemarin datang...ini istri saya lagi hamil..jadi saya ajak jalan-jalan buat cari udara segar"
"Ya udah...jangan capek-capek ya...apalagi hamil muda..."
"Iya bu...."
"Kalau ada perlu apa-apa jangan sungkan datang ke rumah Ibu...rumah ibu tak jauh dari tempat tinggal kalian..itu yang di depannya ada pohon jambu"
"Iya bu makasih banyak atas bantuannya" kata Yudi sambil tersenyumYudi dan Ima kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah pak RT untuk melaporkan kedatangan mereka. Sesampai di rumah pak RT ternyata pak RT sudah mengetahui keberadaan mereka, ayah Ozan lah yang sebelumnya memberitahukan. Kalau rumah pondok nya akan ditempati oleh Yudi dan Ima yang diakui sebagai keponakannya. Setelah mengurus beberapa hal Yudi mohon undur diri untuk kembali ke rumah.
Sepanjang perjalanan pulang menuju rumah, mereka selalu bertegur sapa dengan beberapa penduduk. Warga desa ini ternyata sangat ramah. Mereka merasa sangat betah.
~
Setelah istirahat sejenak di teras rumah. Yudi menuju belakang rumah. Ia melihat dulu lahan ini bekas ditanami berbagai sayuran. Namun kurang menghasilkan. Mungkin tanahnya yang kurang cocok. Yudi berjongkok melihat tekstur tanah perkebunan tersebut. Ia punya Ide untuk menanam berbagai jenis bunga. Kebetulan ia mempunyai kenalan yang jadi pemasok bunga. Ia akan secepatnya menghubungi kenalannya tersebut. Bunga apa yang mempunyai prospek bagus.Yudi tersenyum, ia bertekad akan berusaha apapun untuk membahagiakan keluarga kecilnya nanti.
NEXT PART SLOWLY YA....