Flash back On
Dua orang anak kecil berlarian di padang rumput.
"Adeeekkk...berhenti dong...abang capek ngejarnya...."
"Iihhh...abaaangg....cepetan adek udah haus nih"
"Iyaaa...berhenti dulu"Mereka pun berhenti dan duduk dibawah pohon. Anak lelaki yang di panggil "Abang" terlihat tersenyum
" Dekk..haus ya....??"
" Iya bang..."
"Nih...abang bawain minuman buat adek..minum ya..."
"Abaangg...makasih ya...adek sayang sama abang...."
Si "Adek" terlihat sangat gembira, dan memeluk anak laki-laki tersebut."Hmmm..adek...nih abang punya hadiah buat adek.."
" Hadiah apa bang??"
"Pejamin mata adek.."
Si "Adek" pun menurut, ia memejamkan matanya."Tarrraaaa...buka mata adek..."
Si "Adek" memegang kepalanya ternyata ada sebentuk tiara yang melingkar di kepalanya. Tiara yang terbuat dari jalinan bunga."Makasihhhhh....abannng...adeekk sayaaangggg...sama abang"
"Abang" pun memeluk "Adek". Dia mengecup pipi gembil anak perempuan itu. Mulai saat itu ia berjanji akan menyayangi dan menjaga gadis kecil itu.
Flash back Off
~
~Ima termenung duduk di pinggir sungai. Pikirannya berkecamuk, Ia bingung dengan apa yang sudah terjadi.Segalanya begitu cepat. Ia menghembuskan nafas yang terasa sesak. Ia berdiri, namun karena tak hati-hati kakinya tergelincir jatuh ke sungai. Ia jatuh ke sungai. Ia panik..begitu menyadari ia tak bisa berenang.
"Tooolonggg...tolong...."Yudi yang berada dekat sungai mendengar suara tersebut. Dengan bertelanjang dada ia menceburkan diri untuk menolong Ima. Ia sangat sigap berenang. Namun arus sungai sangat deras. Tiba-tiba ada batang kayu yang menghantam keningnya. Keningnya mengeluarkan cairan merah. Namun itu tak dipedulikannya. Hanya satu tujuannya yaitu menyelamatkan Ima. Hati nya terus berdoa
"Ya Allah...jika Ima jodohku..selamatkan lah dia..."
Yudi terus berenang mendekati ima. Ia hampir sampai, dan akhirnya tangan Ima berhasil di raihnya. Secepatnya tubuh Ima dipeluknya. Ia berusaha mencari daratan. Akhirnya ia bisa sampai ke daratan. Direbahkannya Ima diatas batu yang landai. Ia sangat khawatir, dilihatnya Ima diam tak bergerak, didekatkannya jarinya ke hidung Ima untuk mendeteksi nafas dan hawa panas. Tidak ada nafas yang terdeteksi. Diberanikan dirinya untuk memberikan nafas buatan. Ditekannya dada Ima untuk mengeluarkan air yang ada dalam paru-parunya. Setelah berapa kali percobaan akhirnya Ima tersedak dan bisa bernafas. Yudi terlihat lega.
"Ka Yudi...akuuu..takut"
"Stttttt...Ima...kaka disini akan selalu melindungi mu" kata Yudi sambil memeluk ImaTiba-tiba terdengar suara ramai orang yang memanggil nama mereka ternyata itu suara teman-teman mereka yang mencari-cari.
"Syukurlah..kalian berdua selamat" kata pak Dosen
"Ayo..kalian berdua bisa bangun kan..kita harus kembali ke tempat peristirahatan"Yudi pun menggendong Ima yang terlihat lemah.
Jauh di belakang mereka terlihat wajah penuh amarah yang sedang memperhatikan.