Genggam Tanganku

1.9K 69 0
                                    

Yudi dan Azqa telah dimakamkan. Namun Ima masih belum sadar juga. Para kerabat terlihat berduka. Banyak kolega dan rekan-rekan Yudi yang datang mereka mengucapkan belasungkawa.

Orang tua Ima sangat bersedih karena kehilangan menantu dan cucunya yang disayangi. Selain itu keadaan anak mereka juga masih dalam kondisi mengkhawatirkan. Satu persatu para pelayat meninggalkan dua gunduk tanah makam yang merah tersebut.

Namun masih ada 5 orang sahabat yang berada di samping makam Yudi dan Ima.

"Gua gak nyangka guys...secepat itu Yudi ninggalin kita semua" Ozan memulai pembicaraan.

"Iya Zan, rasanya baru kemarin kita masih kumpul-kumpul dengan Yudi, sekarang ia sudah pergi ninggalin kita semua"

"Betul banget Mar, jujur aja gue jadi kepikiran sama Ima, gimana kalo ia tahu keadaan ini"

"Kita semua sahabat Ima, kita harus bikin Ima move on, jangan biarkan Ima terpuruk apalagi mengalami trauma"

"Betul banget Zul, Ima sudah seperti saudara kita, jadi kita harus menjaganya"

"Pang, elo kok diem aja..."

"Gak papa Ndy..."

"Ada yang elo sembunyiin dari kita"

"Guys, sebenarnya ini rahasia yang udah gue pendam bertahun-tahun. Ini  terjadi sebelum Ima dan Yudi menikah"

Lalu mengalirlah cerita Ipang hari ketika ia mencari Yudi, dan tentang perasaannya selama ini.

"Gila loe Pang, elo kuat nahan perasaan loe selama ini ke Ima"

"Bagi gue kebahagiaan Ima dan Yudi juga kebahagiaan buat gue Mar"

"Pantesan diantara kita-kita cuma elo yang masih Jomblo"

"Ah..udah yuk..gak usah dibahas lagi, kita ke rumah sakit aja jenguk Ima"

"Pang, kita semua sahabat elo bakalan ngedukung elo, kalau elo emang ada hati buat Ima berusahalah untuk menggapainya"

"Makasih guys, kalian memang sahabat gue"

~

Dirumah sakit Ima masih belum sadar diri, orang tua Ima bergantian menunggui Ima. Untuk sementara perkebunan milik Yudi dikelola oleh orang tua Ima sampai Ima sehat dan mampu meneruskan usaha tersebut.

Tak jarang Ipang juga ikut menunggu Ima, bahkan ia jua sering menginap di Rumaha Sakit. Dalam lubuk hati Ipang ia sangat sedih melihat keadaan Ima. Rasa trauma yang dialami Ima membuat keadaan Ima seperti ini.

Sore itu, Ipang menunggu Ima. Ia membelai pipi Ima yang terlihat kurus dan pucat.

"Ima...bukalah matamu.."

Ipang mengelus pipi tersebut namun Ima masih bergeming tak ada reaksi apapun.Ipang mendekatkan bibirnya ke telinga Ima.

"Ima, aku tahu diriku tak dapat menggantikan kekasihmu. Tapi tahukah kamu aku berjanji akan selalu menyayangimu. Telah ku coba menghilangkan rasa cinta ini akan tetapi rasa cinta yang kurasakan semakin menggunung"

Tiba-tiba jari Ima bergerak, walau lemah. Ipang sangat terkejut. Ia segera memanggil perawat dan dokter. Bergegas dokter menghampirinya. Dokter mengatakan itu merupakan permulaan yang baik. Semoga Ima cepat sadar kembali.

Ipang sangat senang ia menghubungi kedua orang tua Ima dan sahabat-sahabatnya. Mereka mengatakan akan segera tiba di Rumah Sakit. Pelan-pelan digenggamnya tangan Ima, dikecupnya jari-jarinya. Ipang berharap kecupan itu memberikan kehangatan untuk Ima.

Kutemukan Cintaku di Kaki GunungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang