.
.
.
.
Anak buah Jihoon sudah dihabisi oleh Bloody dan rombongan. Dimana Jihoon?
Bloody dan Revan melangkah kearah lantai 2. Sedangkan anggota yang lain sedang mengurus kekacauan dilantai bawah.
"Kaito, bawa tahanan kita" teriak Bloody dari lantai atas.
Mendengar teriakan Bloody, Taehan akhirnya mengikuti Revan dan Bloody.
Mereka sampai didepan sebuah pintu yg cukup besar. Tanpa sadar Bloody menyeringai.
Krieeet....
Pintu terbuka. Bloody bisa melihat Jung Jihoon duduk dikursi bosnya dengan kaki yg berada diatas meja. Dipojok ruangan juga terdapat seorang laki2 yg sedang duduk santai sambil meminum segelas vodka. Dan beberapa bodyguard.
"Ternyata tamu ku sudah datang ya" sambut Jihoon.
"Penyambutan mu kurang memuaskan Jung Jihoon-ssi" jawab Bloody.
"Oh.. maafkan aku karena ketidaknyamanannya"
"Hm"
"Arghh~"
Jihoon melihat kearah pintu setelah mendengar rintihan yg sangat ia kenali.
Deg~
Jantung Jihoon seakan ingin berhenti setelah melihat kondisi adik kesayanganya yg sangat mengenaskan. Jihoon menggeram tidak suka.
"Brengsek!"
"Well, kau baru tahu? Aku bahkan lebih brengsek dari ini.." jawab Bloody.
"Lepaskan adik ku. Kita duel satu lawan satu"
"Kekeke... jangan terlalu terburu buru Tuan Jung" Bloody melirik kearah laki2 yg sedang duduk dipojok ruangan.
"Bagaimana kalau kau memberikan adik mu untuk orang itu. Ya... anggaplah sebagai hadiah" sambung Bloody.
Jihoon semakin menggeram marah.
"Jangan memancing emosi ku Bloody" desis Jihoon.
"Kau pikir aku perduli"
Jihoon dan Bloody sama2 mengeluarkan aura negatif. Aura kemarahan yg butuh pelampiasan. Tanpa mereka sadari ada seorang laki2 yg sedang terdiam dan berpikir. Apa yg akan dia putuskan.
"Aku tidak terkejut saat mengetahui tentang penghianatan mu Revan. Tuan Han sudah memberitahu ku lebih dulu. Tubuh mu akan terbelah menjadi 2 dan akan kupastikan hal itu terjadi" ancam Jihoon.
"Silahkan saja" tantang Revan.
"Arrgh~" adik Jihoon kembali berteriak saat anak buah Kaito menarik kasar rambut hitamnya.
"JANGAN SENTUH ADIK KU" bentak Jihoon.
"Dengan 1 syarat" sahut Bloody.
"What?"
"Bunuh Tuan Han untuk ku"
Mata Jihoon membulat.
"Sialan" Jihoon melangkah kearah Bloody dan__
Klik~
Jihoon berhenti dan melihat kearah adiknya. Sebuah moncong pistol tepat berada dipelipis sang adik.
"Maju satu langkah lagi. Kepala adik mu akan berlubang" ancam Kaito.
"Jadi Tuan Jung? Bagaimana tawaran ku?" Tambah Bloody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Girl [BTS] ✔️
Fanfiction#1 in bodyguard {06/04/2019} #1 in seoul {14/05/2019} Bagaimana jadinya jika BTS mendapat seorang bodyguard wanita? Bagaimana kalau bodyguard BTS ternyata seorang pembunuh? Apakah akan ada kisah cinta diantara mereka? Apakah BTS sedang berada dalam...